Share

11. Keadaan yang pelik.

Aku iri pada Murni yang masih bisa mengantuk di situasi seperti ini. 

Tono merangkul Murni,yang sudah membungkus tubuhnya dengan selimut, sesekali perempuan itu menguap lebar. Bu Minah duduk di seberang kedua orang itu.

Sedangkan Mbah Garong dan aku mengambil tempat duduk paling jauh. Tapi percuma saja, suaranya lantang sekali hingga aku yakin bahwa anak-anak muda dalam kamar itu bisa mendengarnya.

Kami sedang berada di ruang makan lagi. Aku sampai bisa menghapal titik noda di tembok ruangan ini.

"Aku tanya sekali lagi. Apa yang kau lakukan pada makhluk itu? Tidak mungkin ia bisa sampai menunjukkan seribu wajahnya kalau bukan karena merasa terdesak."

"Mana aku tahu. Aku sudah menjelaskan kronologinya dengan jelas. Terserah kau akan mempercayainya atau tidak." Sahutku pura-pura sebal.

Aku memang menceritakannya nyaris secara keseluruhan. Hal yang tidak kuceritakan hanyal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status