Share

25. Warisan

Dinar memegangi bahuku yang gemetar setelah pemeriksaan kandungan.

Aku sudah diperbolehkan pulang dan urusan administrasi sudah terselesaikan. Namun alih-alih menjenguk Gilang, aku terduduk di lobby sambil memegangi foto hasil USG.

Kehamilanku sudah berjalan selama delapan minggu dan sama sekali tidak kusadari.

Ukuran janinnya sepanjang tiga senti. Ibu jariku bahkan lebih besar darinya.

"Jangan diliatin terus. Ntar bisa bolong tuh fotonya." Kata Dinar sambil duduk di sebelah kursiku. Ia nampak lebih santai dari sebelumnya.

"Njir. Gue enggak siap."

"Lah? Terus mau lo bunuh? Darah daging sendiri? Beneran?" Aku bisa mendengar nada menyebalkan dari setiap pertanyaan yang ia lontarkan.

Entah kenapa kata 'bunuh' terasa amat kasar. Aku cuma ingin ia menghilang.

Ah, sial! Aku memang manusia sampah.

"Gue tanya Gi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status