Share

Bab 25

Fanala menahan ujung lengan kemeja sekolah Gathan ketika laki-laki itu melenggang keluar rumahnya bersama Sasha memimpin jalan.

Gathan menghentikan langkahnya, "Kenapa?"

"Mau ngobrol-ngobrol gak, nanti malem?" tawar Fanala.

Alis Gathan terangkat. Bingung. Tak penah-pernah Fanala sukarela mengajaknya mengobrol. Ada angin apa?

"Gue tunggu, ya," putus Fanala, melepaskan tangannya dari kemeja Gathan. Membiarkan laki-laki itu kembali melangkah, mengekori Sasha yang telah jauh jaraknya.

Dan malamnya Fanala betul-betul menanti Gathan. Dalam balutan hoodie belang berpadu celana jeans panjang, ia duduk di kursi bawah mahoni di sudut halaman. Diterangi cahaya lampu teras yang tak seberapa. Tangannya ia selipkan dalam saku, menghindar dari sejuknya angin malam ini.

Fanala berharap Gathan segera datang. Namun seperti penantian pertamanya terhadap laki-laki itu, ia ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status