Share

Bab 60

"Mas Gathan mau tambah lagi rotinya?" tanya Kinanti.

Mas Gathan menggeleng. Kinanti pun hanya mengangguk kecil. Belakangan ini Mas Gathan jadi pendiam sekali. Dulu jika Kinanti menanyainya perasaan serupa Mas Gathan sering menimpalinya galak, seperti: "Saya punya tangan, bisa ngambil sendiri" atau "Kamu kira saya sarapan sebanyak apa, sih?". Namun kini—sejak mengamuk terakhir kali—Mas Gathan jarang sekali bicara, apa lagi marah-marah.

Ternyata Kinanti lebih suka Mas Gathan yang galak dan sarkastis daripada Mas Gathan yang pendiam bagai orang yang tak selera hidup begini. Bahkan makan pun, Kinanti kira Gathan sama sekali tak merasakan apa yang dikunyahnya. Karena kemarin, Kinanti membuat nasi goreng dan menambahkan kecap, lupa bila Mas Gathan sangat tak suka kecap. Saat sudah disajikan, ia baru sadar, dan iti sudah terlambat. Pagi kemarin, ia sudah sangat siap diteriaki oleh Mas Gathan, apalagi—seperti hari ini—mimi Mas Gathan belum pulang karena sedang giliran sif malam dan penginapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status