Share

Chapter 27 HUKUMAN KIAN

"Tenang, santai Sayang. Bagaimana keadaanmu hari ini. Milikmu masih sakit?" tanya Kian mesra.

Ayu begidik geli karena Kian berbicara persis di sebelah telinganya sehingga nafas hangatnya membangkitkan hasrat Ayu lagi. Seketika inti tubuhnya berdenyut dan mulai basah karena suara Kian yang tampak menggoda. Wajah Ayu merona karena pikiran kotornya sendiri. Ayu mengumpat dalam hati, baru saja ditiduri sudah murahan saja. Ayu merasa bersalah dengan kedua orangtuanya yang telah tiada dan telah melupakan pesan san

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status