Kian kembali dari San Antonio dengan wajah yang murung, tatapannya datar tetapi semua orang yang melihat dan mengenalnya paham betul jika pria ini sedang menyimpan amarah.
Stefany mendekati sang putra mencegatnya di ujung tangga saat putranya akan menemui sang ayah di ruang kerjanya.
Ayu menatap Guteres bingung, pasalnya arah ke San Antonio bukan lewat jalur ini setahunya."Guterres sepertinya kita salah jalan,” ujar Ayu gugup.
Jonas kemudian memerintahkan anak buahnya, semuanya mulai bergerak menyusuri lembah dan ngarai di timur untuk mencari Guteres dan Ayu.Kian dan keluarganya tak tinggal diam. Kian mengajak serta beberapa pekerjanya yang hafal daerah tersebut, dan ternyata mereka juga tahu di mana letak pondok Guteres.
“Udahan yuk nangisnya, semakin capek nanti, Nak. Tetaplah di kamar, Tante ambilkan makanan untukmu.” Lalu Fitri membimbing Ayu untuk kembali berbaring di ranjang.Tak berselang lama pintu kamarnya kembali terbuka Fitri masuk membawa semangkuk sup jamur dan sepiring nasi lengkap dengan lauk pauk kesukaan Ayu bersama dengan Budi.
Stefany terpaku menatap pintu depan dan mendapati sang putri semata wayangnya berlinang air mata.“Ada Apa?” tanya Stefany seraya mengerutkan dahinya khawatir.Aslye menggigit bibir bawahnya, meragu mengungkapkan kekhawatirannya. Ia masih ingin menyimpan rahasia ini sampai acara pernikahan sang kakak sulung selesai diadakan.
Kian membimbing Ayu yang tampak kelelahan dan kembali berbaring ditemani oleh Budi dan Fitri. Kelegaan meliputi mereka setelah mendapatkan berita terkini dari Jonas. Mereka kemudian memutuskan untuk menunggu kedatangan Dion di dalam kamar.Dion membuka pintu kamar Ayu setelah berpelukan dengan Aslye dan menenangkan gadis cantik itu. Ia melangkah ke dalam kamar dan ikut memeluk keluarga kecilnya. Adik kecilnya sudah kembali, hatinya y
Setelah keluarganya kembali ke rumah sebelah, Ayu membersihkan diri. Saat ia keluar dari kamar mandi, ia terkejut mendapati Kian sudah bertelanjang bulat sedang mengurut naik turun bukti gairahnya dengan kaki lurus sedikit mengangkang dengan setengah tubuh bagian atasnya bersandar di kepala ranjang."Apa yang kau lakukan?!" tanya Ayu dengan mulut ternganga.
Jaylen kembali ke motel tempat tinggalnya, sekali lagi dirinya menolak untuk tinggal di rumah sepupunya Mario. Jaylen kecewa dengan kenyataan bahwa Mario ternyata ikut ambil bagian dalam mengkhianati Kian, sahabatnya sendiri. Memang cinta kadang bisa membutakan. Terlebih jika sampai mengindahkan larangan hati nurani dan menceburkan diri dalam api asmara terlarang. Jaylen sejujurnya tidak ingin berkata kasar terhadap Mario tetapi perbuatan pria itu sungguh membuatnya kecewa.
Guteres mendengar derap langkah kuda dan deru kendaraan roda empat ia segera memacu kendaraannya menuju perbatasan.Sudah tak dihiraukannya keberadaan Ayu, yang terpenting baginya sekarang para Sherif tak bisa menangkapnya. Penyamarannya bisa berantakan, dengan geram dia memukul-mukul setir dengan kedua kepalan tangannya. Bagaimana bisa urusannya dengan keluarga Dario bisa bersamaan dengan kepentingan Evan.