Share

Bab 8 Rasa

Penulis: Jade Eka
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-13 21:15:29

Range Rover Black memecah jalanan kota New Orleans. Dominique mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Setelah menempuh hampir tiga puluh menit, dia pun sampai di mansion Tony Blair. Dengan gagahnya Dominique memasuki mansion milik Tony. Setelah melewati beberapa ruangan dan menyapa semua penghuni rumah, dia pun sampai di ruang kerja Tony.

"Hai, Dom! Kau ke mana saja? Kemarin aku mencarimu, tetapi tidak ada yang tahu kau ke mana. Telepon genggammu juga tidak aktif. Jangan-jangan kau menyembunyikan sesuatu, ya, dariku," ucap Tony Menyelidik.

Dominique hanya memutar bola mata malas dan menampilkan seringainya, kemudian terdengar helaan napas. Setelah dia mendudukan bokongnya dia atas sofa, Dominique merogoh kantong celana dan mengeluarkan telepon genggamnya.

"Nih." Tony memberikan teleponnya kepada Tony.

"What is this?" tanya Tony.

"Telepon genggam," jawab Dominique dengan tingkah konyolnya.

"Iya, aku tahu itu telepon genggam tapi buat apa?" Tony menanggapi kekonyolan sahabatnya itu dengan kesal.

"Ambil dan lihatlah," ucap Dominique sambil tertawa kecil melihat Tony yang kesal.

Pada akhirnya, Tony mengambil telepon genggam milik Dominique, kemudian memeriksa layarnya. Dia terkejut ketika melihat apa yang tertera di atasnya.

"Aubrey Calandre."

"Yups."

"Kau dapat nomor ini dari mana?"

"Tentu saja dari yang punya."

"But how?"

"It's easy, Man. You just need to use your brain." Dominique berkata sambil menunjuk ke kepalanya sambil tersenyum.

"Sudah, tidak usah bingung. Kau mau tidak nomornya?" tanya Dominique.

"Tentu saja, aku akan lebih mudah mendekatinya nanti," jawab Tony sambil tersenyum.

"Tapi, kau tidak keberatan jika aku mendekatinya? Sepertinya kau juga tertarik padanya," lanjut Tony.

Dominique hanya tertawa kecil menyambut pertanyaan Tony. Sikapnya itu mampu membuat Tony memiliki pertanyaan besar. Dominique mengalihkan pembicaraan mereka, kemudian membahas perihal lain. Namun, dalam hati Tony penuh rasa tanda tanya sekaligus bahagia.

Setelah selesai dengan urusan mereka, akhirnya Dominique meninggalkan mansion Tony dan kembali ke kediamannya.

***

Dentuman musik keras memenuhi ruang lantai dansa, terlihat Cassandra tampak hanyut oleh lantunan lagu tersebut. Tubuhnya meliuk-liuk sambil sesekali mencecap minuman yang berada di tangan kanannya. Setelah cukup puas berada di lantai dansa, dia pun duduk di sudut meja bar yang telah dipesan.

"Hei, Cass! Sendirian saja, biasanya kau selalu mengekor dua orang tampan yang biasa ke sini, siapa namanya, aku lupa?" tanya teman wanita Cassandra yang baru datang.

"Oh, itu sepupuku Tony dan sahabatnya Dominique. Ya, I just want to be alone right now." Cassandra menjawab sambil mengangkat bahunya.

"Bukan karena mereka tidak mengijinkan kau mengekor mereka terus?" tanya teman Cassandra lagi.

"Oh, No. Siapa yang mampu menolak karisma seorang Cassandra. Aku hanya ingin bersenang-senang sendiri saja," jawab Cassandra.

"Baiklah, aku akan menemanimu malam ini, bagaimana? Mari kita bersulang!"

"Oke, bersulang. Untuk malam para gadis!"

Dengan diiringi gelak tawa dan obrolan kecil, mereka pun menghabiskan malam itu di Baton Rouge Gay Bars dengan bahagia. Meskipun, banyak pria-pria yang mendekati, tetapi mereka menolak dan tidak menghiraukannya. Musik pun semakin keras dan lantai dansa di Rouge Gay makin memanas.

***

Tony yang sangat gembira mendapatkan nomor telepon Aubrey tampak gelisah. Dia mengetik sejumlah kata, kemudian menghapusnya lagi, begitu seterusnya. Tony sangat berhati-hati menyusun kata-kata untuk menaklukkan pujaan hatinya itu.

"Ah, aku harus menulis apa, ya? Akankah dia membalas pesanku kali ini? Banyak asa dan sejuta rasa yang ingin kusampaikan, jika saja dia memberi sebuah kesempatan."

Begitu banyak pertanyaan di dalam hati Tony. Sekilas dia ragu akan tindakannya, tetapi dia juga ingin mendapatkan balasan perhatian Aubrey. Akhirnya, dia pun memutuskan untuk mengirim pesan.

'Seperti laiknya sang mentari, kau hadir ketika malam gelap yang panjang menemani. Pesona yang kau berikan mampu meluluhlantakkan duniaku. Berikan aku kesempatan, maka akan kubuktikan tiada penyesalan saat kau kelak bersamaku.' Tony.

Aubrey menatap telepon genggamnya yang berbunyi. Dalam hatinya berpikir, siapa yang mengirimkan pesan selarut ini? Namun, rasa penasarannya akhirnya membuat dia memeriksa teleponnya.

"Dia lagi. Dari mana dia tahu nomorku? Ah, tentu saja mereka 'kan bersahabat. Pasti Dominique yang memberikannya," gumam Aubrey.

Dengan pertimbangan yang cukup lama, akhirnya Aubrey membalas pesan Tony.

'What do you want?'

Mata Tony terbelalak dan tampak berbinar. Akhirnya, yang diharapkan datang juga. Lekas dia membalas pesan Aubrey.

'I just want to know you.'

'Bukankah kau sudah mengenalku?'

'Ya, aku ingin mengenal dalam arti sesungguhnya.'

'Maksudmu?'

'Aku ingin kau menjadi kekasihku.'

'Wow, to the point sekali. But sorry, aku sedang tidak ingin berhubungan dengan siapa pun.'

'Kalau berteman dulu, bagaimana?'

'I Will see.'

'Okay, simpan nomorku Tony Blair. Kita akan bertemu lagi suatu saat nanti.'

Aubrey mengakhiri percakapannya. Dia tampak malas sebenarnya, tetapi sejenak dia berpikir tidak ada salahnya mencoba keluar dari dunia yang selama ini tinggali. Setelah selesai dengan obrolan perkenalan dengan Tony, dia pun akhirnya terlelap.

Tony tampak bahagia malam itu. Pesannya dibalas juga oleh Aubrey. Dia berpikir, inilah kesempatan bagus yang tidak akan dia sia-siakan.

***

Dominique duduk di balkon mansionnya. Ada rasa gundah di dalam hati yang kini menyapanya. Sesekali dia mengacak rambut dan berteriak kesal. Entah apakah keputusan untuk memberikan nomor Aubrey kepada Tony itu benar atau justru akan membuat dia menyesal.

"Rasa apa ini? Aku seperti menyesal memberikan kesempatan kepada Tony, tapi tidak mungkin, masa aku tertarik dengan gadis yang jauh kriterianya seperti mami. Bahkan setengahnya saja tidak mendekati." Dominique bermonolog.

Malam semakin larut, Dominique tenggelam bersama bintang-bintang dan rasanya. Dia mengambil telepon genggam dan menggulir layarnya, kemudian berhenti di kontak sebuah nama 'Aubrey Calandre'.

'Good night and see you again tomorrow.'

Dominique mengirimkan pesan kepada Aubrey sebelum beranjak menuju ke peraduan. Hatinya terus bergejolak sebelum akhirnya pun terlelap.

***

Empat anak manusia dengan pikirannya masing-masing menghabiskan malam panjang itu. Mereka berharap semoga esok dunia mereka 'kan lebih baik dan penuh warna.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • The Trued Of Love   Bab 95 Kabar Bahagia

    "Kurang ajar! Dia bahkan berani menemui kau seorang diri untuk adiknya," ucap Dominique menahan marah. Dia menggenggam tangannya begitu keras hingga memerah buku-buku jarinya. "Lupakanlah itu, Dom! Yang terpenting sekarang kau tutup rapat masalah ini dan biarkan semuanya berlalu." Aubrey membuat permintaan kepada Dominique. Dia mencoba merayu sang suami agar menutup masalah ini. Aubrey hanya ingin hidup tenang tanpa ada masalah lagi dalam rumah tangganya. Masalah Reno, dia juga pura-pura tidak mendengar dan mengetahuinya. "Tapi ….""Tidak ada tapi. Turuti saja permintaanku, oke! Aku sudah berjanji padanya." Aubrey berbicara lagi sambil memohon. "Kau yang berjanji, bukan aku," tolak Dominique. "Dominique!" Aubrey menatap tajam ke arah suaminya itu. "Oke, oke. Kali ini akan kumaafkan, tapi tidak ada untuk lain kali." Dominique mengalah. Aubrey tampak bahagia dan langs

  • The Trued Of Love   Bab 94 Aubrey

    Setelah selesai berbincang dengan Damien, Aubrey mencari keberadaan Bella. Dengan berlari kecil dia menghampiri Bella yang tengah memilih sepatu di toko merk terkenal. "Mami.""Hei! Kau sudah selesai dengan urusanmu?""Hmmm.""Mana temanmu? Tidak diajak sekalian?""Oh tidak. Dia hanya menyapa saja.""Setelah ini kita ke mana?""Makan siang saja dulu, lalu pulang, ya, Mi!""Loh, kau bosan, ya?""Tidak, Mi. Hanya saja aku mau ke kantor Dominique dulu, bagaimana boleh tidak?""Ya, boleh dong. Kau mau langsung ke sana atau pulang dulu?""Sepertinya, langsung saja, Mi.""Oke, kalau begitu."Setelah selesai menikmati acara makan siang mereka, Bella mengantar Aubrey ke perusahaan Dominique lebih dulu. Lalu, dia kembali ke mansion Hameed. Aubrey gegas menuju lobi resepsionis setelah turun dari mo

  • The Trued Of Love   Bab 93 Aubrey

    Setelah pulang ke Mansion Hameed. Aubrey dan Bella berencana akan menghabiskan waktu bersama untuk berkeliling pusat perbelanjaan keesokan harinya. Dengan sangat antusias, mereka menyiapkan segala sesuatunya. Keesokan hari pun tiba. Dominique sibuk dengan rutinitas perusahaan dan Aubrey bersama Bella melaksanakan rencana yang telah mereka buat kemarin. Mereka bergaya mengenakan dress santai selutut dengan warna senada. Sebelum berangkat, mereka menyempatkan diri menyelesaikan rutinitas di mansion terlebih dahulu. Matahari sudah agak meninggi sinarnya. Aubrey dan Bella pun bergegas pergi menuju pusat perbelanjaan The Outlet Collection at Riverwalk. Di sana mereka sibuk memilih barang apa saja yang akan mereka beli. Pasalnya, ini adalah pengalaman Aubrey berbelanja dengan seorang ibu. Biasanya, dia hanya membeli secara daring dan meminta seseorang untuk membelikan. Di sisi lain, Carlos yang sedang membuntuti mereka menelepon Damien untuk me

  • The Trued Of Love   Bab 92 Pertanyaan

    Damien memikirkan ucapan Carlos dan tampak setuju saran bawahannya itu. Dia lalu menelepon seseorang untuk mendukung pelaksanaan rencananya mengasingkan Dahlia. "Siapkan tiket dan tempat terbaik di Inggris. Pastikan Dominique tidak dapat menemukan keberadaannya. Tenang saja, aku akan memberikan berapapun yang kau pinta."Damien memutuskan sambungan telepon. Dia memanggil beberapa pelayan untuk menyiapkan keperluan Dahlia. Setelah selesai memberi perintah, dia gegas kembali ke perusahaannya. Dahlia yang berada di dalam kamar terlihat kesal dan mengacak-acak bantal yang berada di tempat tidur. Sekali-sekali dia memaki karena kesal Carlos berkata yang sebenarnya kepada Damien. Suara pintu diketuk, Dahlia berhenti mengamuk. Dia membuka pintu dan melihat dua orang pelayan berdiri di hadapannya. "Ada apa?" tanya Dahlia ketus. "Maaf, Nona. Tuan Damien menyuruh kami merapikan barang-barang anda," jawab

  • The Trued Of Love   Bab 91 Pertanyaan

    Dengan emosi dan napas terlihat memburu, Damien gegas turun dari mobil dan mencari keberadaan Dahlia. Suaranya menggema di seluruh ruangan karena meneriakkan nama adiknya. Seluruh pelayan yang mendengar ketakutan dan tidak berani mendekat. "Apa, sih, Kak? Suaramu begitu keras, dapat menakuti semua makhluk di rumah ini, tahu!" seru Dahlia yang keluar dari kamarnya. "Sini kau! Aku ingin bicara denganmu!" Damien menghampiri Dahlia dan menarik tangannya. "Easy, Kak! Apa yang sedang kau lakukan, sih?" tanya Dahlia tanpa perasaan bersalah. "Kau tidak usah berpura-pura lagi. Carlos sudah menceritakan semua."Dahlia menatap Carlos yang tertunduk begitu dalam. Kemudian, beralih ke arah Damien. "What you talkin about?""Dengar, kau hampir membunuh pewaris Calandre. Bodohnya lagi, hanya karena masalah cinta. Kau tidak berpikir apa akibatnya untuk keluarga Trust!"Dahlia tertawa. "Bukankah kau dan aku sama?""Kau." Damien menggantung tangannya di ud

  • The Trued Of Love   Bab 90 Reno

    Dominique memijat keningnya. "Kau, Damien! Bagaimana masalah dengan adikmu? Semua sudah jelas sekarang." Dominique ganti bertanya dengan Damien dengan penuh pene"Aku akan berbicara dengan adikku, Dom. Aku harap kau bisa menahannya lebih dahulu dan tidak melibatkan polisi." Damien memohon kepada Dominique. Dominique melirik ke arah Tony, seolah meminta pendapat kepadanya. Tony menjawab dengan anggukan kepala. "Baiklah! Karena kau memiliki iktikad baik dan mau membantu. Aku akan  berikan  waktu tiga hari untuk menyelesaikan masalah ini. Selanjutnya, kita lihat saja nanti." Dominique berbicara dengan Damien. Damien dan Carlos pun pergi dari kantor Dominique menuju mansion Trust untuk bertanya kepada Dahlia. Sedangkan, Reno memberitahu bahwa dia dan Aubrey memiliki janji bertemu di kantor pengacara keluarga Calandre. Karena masih marah dan cemburu. Juga satu yang pasti, Dom tidak ingin melihat dan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status