Share

Chapter 28

Sepulang dari makan siang bersama dengan dua sahabat oroknya, Bintang segera menyibukkan diri demi untuk melupakan kesedihan hatinya. Setiap ia mengingat kejadian di mana suaminya bekerja sebagai kuli bangunan bersama dengan puluhan pekerja lainnya, rasanya air matanya ingin tumpah saja. Di saat para pekerja lain mengisi perut dengan berbagai macam lauk yang di beli dari warung-warung sekitar proyek, suaminya hanya makan dengan menu seadanya yaitu omelet telur buatannya sendiri. Yang membuat Bintang makin miris adalah saat melihat Tian berusaha makan menggunakan tangannya, mencoba meniru tukang-tukang yang lainnya. Bintang tahu bahwa Tian ingin agar ia bisa diterima dan dianggap sama dengan teman-teman seperjuangannya. Semakin Bintang merasa sedih, semakin ia berusaha untuk menyemangati diri sendiri agar bisa sekuat Tian dalam menjalani setiap perubahan hidup ini.

Hidup tak lepas dari masalah yang kadang membuat kita ingin menyerah. Tapi jika

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status