Share

Chapter 13(rencana jahat)

Aвтор: Suzy Wiryanty
last update Последнее обновление: 2021-06-25 10:03:12

Hingar bingar suara musik yang memekakkan telinga menyambut kedatangan dua remaja cantik itu di Exodus. Intan memakai mini dress sexy berwarna hitam yang memperlihatkan punggung mulusnya. Sedangkan Ory mengenakan flare mini skirt berwarna putih dengan lengan mulusnya yang terbuka dibagian pangkal lengannya. Pendeknya gaunnya semakin memperjelas jenjangnya kaki mulus Ory. Kedua remaja itu tidak menyadari bahwa hampir seluruh pengunjung pria di club ini memandang Ory dengan mulut berliur.

Ory dan Intan terus berjalan menuju kursi-kursi yang disediakan disudut ruangan. Mata Ory membulat seketika saat melihat orang-orang yang dikenalnya bertingkah begitu mesum didepan matanya. Dewa suami ecek-eceknya tampak sedang melumat ganas bibir wanita kurang yang tampak sedang meremas-remas selangkangannya, Rendra kakak tirinya tampak sedang memeluk mesra wanita seksi yang sekarang terlihat sedang menggerayangi tubuh kekarnya, Bima juga menciumi lengan wanita lainnya sambil meremas-remas bokong seksinya. Ory melirik sekilas Intan yang tampak shock melihat kelakuan abang tercintanya. Raven tampak santai menikmati minumannya sambil sebelah tangannya memeluk wanita yang saat ini sedang mengecupi rahangnya. Bayu juga terlihat sedang sibuk bersilat lidah dengan wanita kurang bahannya. Begini ini rupanya kehidupan orang dewasa? Tapi rasa-rasanya kenapa terlihat begitu menjijikkan ya?

"Abang, Intan mau pesan minuman yang enak ke bartender. Kira-kira jenis minuman apa ya yang cocok buat Intan sama Ory ya? Bisa tidak abang tolong rekomendasikan?"

Intan mencolek lengan kekar abangnya sambil tersenyum mengejek. Ory tahu dibalik senyum Intan ada kekecewaan yang begitu dalam, mengingat ini adalah kali kedua dia memergoki abangnya mesumnya berkelakuan seperti ini. Ory bisa melihat kalau wajah-wajah para pria metroseksual didepannya berubah memucat semuanya.

"Astaga Intan, Ory, sedang apa kalian berdua disini?" Bima kaget mendapati adik dan gadis pujaannya ada didepan matanya dengan pakaian yang begitu seksi dan... yah sangat dewasa. Mulutnya seketika berliur menatap Ory menyeluruh dari ujung kaki sampai kepala. Bima sontak melepaskan wanita yang sedari tadi membelitnya seperti ular. Dari sudut matanya Bima juga melihat Rendra dengan gugup menyingkirkan jalangnya. Raven malah langsung mendorong wanitanya sampai nyaris terjengkang dilantai. Bayu yang Bima ketahui sering melirik adiknya diam-diam tampak merah padam saat berusaha menjauhkan wajahnya dari jalang buasnya. Hanya Dewa yang tampak tidak terpengaruh dengan kedatangan Ory yang nota bene masih sah sebagai istrinya. Luar biasa si Dewa ini. Dia satu-satunya pria yang telah beristri. Tapi dia pula yang paling santai saat dalam keadaan tercyduk seperti ini.

Ory merasa wajahnya berubah-ubah antara memerah dan memucat melihat pemandangan yang menjijikkan didepan matanya. Entah apa yang ada dipikiran almarhum ayahnya saat berfikir makhluk mesum akut ini dapat membahagiakannya. Jujur dalam hati kecilnya, Ory sudah kehilangan kepercayaan dengan makhluk yang disebut sebagai laki-laki itu. Semuanya sama saja rupanya.

"Tan, gue tunggu disana aja ya?" Ory melangkahkan kakinya menuju kursi yang berada disudut club. Sepertinya disana agak sedikit sepi dan tidak banyak wanita-wanita jalangnya. Ory jadi bisa menikmati musik dengan santai dan gembira. Lupakan sajalah suami ecek-eceknya. Anggap saja dia itu manusia yang tak kasat mata.

Rendra dan Raven mengikuti langkah Ory seraya memelototi para pria hidung belang yang sedari tadi sudah memandangi Ory penuh nafsu.

"Ngapain kamu kesini Non? Bibik tahu kamu kesini?" Rendra tidak tahan untuk tidak menyapa Ory. Matanya seakan-akan tidak lepas menatapi makhluk cantik maha sempurna yang tepat ada dihadapannya ini. Inget Ndra, dia itu adek tiri lo!

"Eh Selamat malam Kak Rendra, Pak Raven. Ory cuma diajak Intan kesini. Kata Intan sih kami mau senang-senang karena Ory sudah berusia 18 tahun tepat dihari ini pukul 12 malam nanti." Ory menjawab apa adanya. Seketika bulu kuduknya meremang saat melihat Dewa mulai menyusul dua orang temannya dan mendekati tempat duduknya.

"Jadi kamu sudah delapan belas tahun hari ini? Sudah merasa dewasa gitu makanya main ke club? Oke selamat ulang tahun ya istriku yang sudah dewasa. Nanti malam saya akan kasih kado ena-ena buat kamu."

Dengan kurang ajar Dewa meraih dagu Ory dan mendaratkan ciuman basah di bibir manisnya. Ory langsung mendorong wajah tampan Dewa sambil menjauhkan tubuhnya. Dia sangat jijik dengan bibir Dewa yang bekas mencium gadis-gadis panggilan itu. Cihhh!! Bibirnya sudah tidak steril sekarang.

"Apa itu kado ena-ena? Ory tidak butuh kado Mas. Ucapan selamat ulang tahun saja sudah cukup buat Ory. Permisi Ory mau menyusul Intan."

Ory mengikuti langkah kaki Intan yang tampak menghempaskan tangan abangnya kasar seraya menuju dance floor.

"Ry kita ngedance ala-ala girl band korea yuk? Sekali-sekali kita lampiaskan semua perasaan kita lewat tarian." Intan mulai tampak meliukkan seksi pinggang rampingnya. Ory merogoh saku kanan gaunnya, mengeluarkan head set serta memasangnya di telinga. Ia meraih ponselnya dan memutar lagu energik favoritnya. Saat musik favoritnya mulai terdengar, Ory pun segera meliuk-liuk kan pinggang rampingnya mengikuti irama lagu dari ponselnya. Sedari kecil Ory suka sekali menari ala ala K-pop. Dulu saat kedua orang tuanya masih hidup, Ory akan menari mengikuti gerakan para girlband dengan sempurna. Ibunya akan bertepuk tangan gembira sementara ayahnya kadang mengomel mengatakan kalau tarian itu terlalu seksis. Tapi akhirnya ayahnya akan membiarkannya asal dirinya senang dan bahagia.

Saat ini Ory ingin mengulang saat-saat indah itu. Dia ingin melupakan sejenak kekisruhan hidupnya. Ya, hanya untuk hari ini saja, dia ingin menjadi sesuka hatinya. Ory membuka lebar kedua tungkai jenjangnya sambil meliukkannya berulang-ulang seperti ingin mengajak untuk bercinta. Dewa seperti bisa merasakan suara nafas tertahan para laki-laki disana. Atmosphere penuh nafsu sudah semakin memanas diruangan ini. Desah nafas menjijikan mulai terdengar saling bersahut-sahutan saat Ory berkali-kali membuka lebar tungkainya dan meliukkan pinggulnya kedepan dan kebelakang dengan gerakan slow motion.

Shittt!!! Dewa merasa juniornya menggeliat minta pelepasan yang sudah begitu lama tertidur. Mungkin selama ini orang berfikir dia sudah meniduri paling sedikit puluhan wanita. Padahal tidak sekalipun Dewa pernah menuntaskan hasratnya. Semenjak dia ditinggalkan Celine dulu, Dewa begitu jijik melihat wanita. Dia begitu dendam dan tidak bisa mempercayai mereka sedikitpun, kecuali ibunya.

Dia sengaja berkamuflase seolah-olah dia adalah penjahat kelamin akut demi untuk menaikkan reputasinya saja. Semua wanita mengira Dewa tertarik pada mereka asal mereka memiliki alat kelamin. Padahal dia sungguh jijik pada mereka semua yang rela menjual diri demi untuk hidup enak dibandingkan jika harus menggunakan otak atau ototnya untuk bekerja keras. Dewa membenci orang yang menyukai hidup senang tapi malas bekerja atau berusaba. Saat ini pandangannya hanya tercurah pada istri kecilnya yang sedang menari-nari dengan gerakan yang begitu vulgar berusaha menggoda seluruh pria yang berada dalam club ini. Dan yeahhh dia berhasil sepertinya!

Rendra yang nota bene adalah kakaknya tampak menggeram penuh nafsu memandang gadis yang selalu disebutnya sebagai adiknya. Bima bahkan terang-terangan menatap istrinya dengan isyarat penuh damba. Si tembok datar Raven terlihat berusaha menahan kemarahannya melihat Ory menjadi santapan seksual para hidung belang. Tangannya tampak terus terkepal seolah-olah ingin memukul seseorang.

Double shitt!!

Dewa seketika merangsek ke dance floor saat melihat beberapa pria yang nekad ingin memeluk Ory dan Intan. Dewa ternganga melihat Rendra langsung melompat saat mendapati beberapa laki-laki yang ingin menjamah Ory dan krakkkk!! Bunyi seperti tulang patah dan jeritan kesakitan terdengar di dance floor. Rendra terlihat seperti kesetanan dan beringas saat membantai para laki-laki yang mencoba menyentuh Ory.

Ory yang begitu ketakutan melihat kekacauan yang diakibatkan olehnya segera berlari menuruni dance floor, malang baginya karena ada beberapa pria yang bersiap-siap untuk memeluknya. Aroma nafas mereka menguarkan bau alkohol yang begitu tajam dan memuakkan.

"Ahhhh lepaskan!! To—ahhh!!" Ory menjerit ngeri saat melihat Raven menerjang pria-pria itu. Ia melihat Raven berkali-kali memberikan bogem mentah sampai mereka menggelepar dengan darah yang mengalir melalui hidung dan bibir yang robek. Ory juga melihat Bima dan Bayu memukuli pria-pria yang mencoba menyentuh Intan.

Ory dan Intan saling memandang dan sama-sama mengangguk sambil menatap pintu keluar. Dalam diam mereka membuat kode-kode yang mereka berdua sepakati. Intan menunjukkan jarinya pada Ory. Satu, dua, tiga. Ory dan Intan berlari sekencang-kencangnya menuju tempat parkir. Setelah menghidupkan mesin Intan dan Ory pun mengebut meninggalkan kekacauan di club yang diakibatkan oleh tarian seksi mereka berdua.

Sementara di tempat kejadian, para body guard sudah berhasil menghentikan kekacauan. Ruangan yang tadi hancur berantakan dengan cepat sudah dirapikan. Para pengacau pun sudah ditendang keluar. Rendra tampak sedang mengeluarkan credit card untuk biaya ganti rugi atas segala kekacauan yang mereka buat.

Dewa mendengus pelan, teman-temannya itu tampak sangat kentara sekali menginginkan istrinya. Mereka bahkan tidak perduli memperlihatkan sikap sok jagoan mereka tepat di depan hidungnya. Kalau saja dia mau, dia bahkan bisa menghajar mereka semua dengan tangan kosong. Dia seorang Airlangga Dewangga yang bahkan sudah belajar bela diri sebelum dia bisa berjalan sempurna. Salahkan saja ayahnya yang begitu terobsesi dengan Bruce Lee dan Jacky Chan. Sehingga anaknya sudah diajari berkelahi bahkan sebelum bisa berjalan.

Tapi tadi katanya dia sudah berusia delapan belas ya? Oke saatnya sudah tiba bagi Dewa untuk memperlakukannya dengan cara dewasa pula. Seringai licik mulai muncul dibibir jantannya sebelum tangan kanannya mulai memegang ponsel.

"Hallo istriku, mama menyuruhmu datang kerumah. Mama ingin mengucapkan selamat ulang tahun dan memberimu kejutan jam 12 malam tepat nanti. Ya, kamu datang aja duluan kesini. Jangan jadi mantu durhaka. Oke oke akan Mas sampaikan pada mama."

Dewa menutup sambungan teleponnya dengan senyum iblis yang masih menghiasi bibirnya.

Ory tidak tahu bahwa kedua orang tuanya sedang bulan madu ke dua di Venesia. Ah sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang bagi mereka berdua.

Ahhhhhh... Dewa tidak sabar untuk segera merasakan kenikmatan dari tubuh Ory yang nanti akan dibuatnya mendesah-desah dibawahnya. Hidup ini bukankah begitu indah kawan? Harta tahta wanita, itu semua telah ada dalam genggamannya.

Cerita lengkap tersedia di g****e play. Silahkan klik di bio author.

Suzy Wiryanty

Jangan lupa untuk vote ya?😘

| 4
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 53(extra part)

    "Bar, kamu kapan sih menikah Nak? Mama sudah kepengen sekali menggendong cucu dari kamu. Michellia aja anaknya sudah mau dua. Masa kamu kalah sama adikmu, Bar? Umur kamu juga udah tiga puluh tahun, lho. Mama kadang heran, papamu itu dulu, pacarnya di setiap sudut kota ada. Di setiap tikungan rumah juga ada. Lah kamu, umur segini juga pacarannya cuma satu kali. Perempuan di dunia ini tidak semuanya sama seperti Diandra, Bar. Nggak semua nya materialiatis. Atau kamu mama jodohin mau?" Ory yang sudah putus asa ketika melihat anak sulungnya masih betah melajang diusianya yang ke tiga puluh, mulai berpikir untuk menjodohkan anaknya dengan salah satu anak dari sahabat-sahabatnya. Akbar yang hanya pernah pacaran sekali saja dengan Diandra Sasmita, teman sekampusnya selama tiga tahun. Dan ternyata pada tahun ketiga itulah, Diandra tiba-tiba meminta putus dari Akbar, dan menikah dengan seorang duda seusia ayahnya karena faktor harta. Semenjak itu Akbar merasa kalau wanita itu

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 52(jadi ayah/end)

    Dewa akui dia bukanlah orang yang baik-baik amat. Dosanya masih bleberan ke mana-mana. Ibadah pun sekedarnya saja. Dalam doa rasa-rasanya dia tidak pernah meminta apa-apa. Tapi saat ini, untuk pertama kalinya, dia sungguh-sungguh berdoa kepada yang Maha Kuasa, untuk keselamatan istri dan anaknya. Untuk pertama kalinya juga, dia bisa merasakan bagaimana seseorang bisa mencintai orang lain, melebihi cintanya pada diri sendiri.Dewa mulai membaca ayat kursi satu kali, surat al-A'raf ayat 54 dan surat Al-Falaq satu kali. Tidak lama kemudian Ory pun sampai pada bukaan terakhir dan mulai mengejan."Ahhhhhh! Ya Allah!" Ory mulai mengejan sekuat tenaga. Rasa sakitnya bahkan sampai membuatnya tidak malu lagi untuk menjerit sekuat-kuatnya."Ayo mulai lagi, tarik napas, mulai!" Dokter Ajeng memberi aba-aba." Ya Allah, sakit ya Allah!" Di tengah perjuangannya melahirkan anaknya ini, tiba-tiba Ory terbayang i

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 51(epilog)

    Ory mengaduh kesakitan saat hendak meraih remote tv di kamarnya. Sebenarnya dari dini hari tadi, perutnya terus saja berkontraksi. Tetapi Ory tidak menganggapnya serius, karena dokter kandungannya mengatakan kemungkinan besar ia baru akan melahirkan satu minggu lagi. Ory mengira rasa mulas di perutnya itu adalah akibat dari memakan rujak yang pedas semalam."Auchh... sshhh..."Namun semakin lama, kontraksi mulasnya makin konstan ritmenya. Ory merasa dia mulai berkeringat dingin. Saat ini tidak ada seorang pun di rumah, karena kedua mertuanya tengah menjenguk eyang Dewa yang sedang sakit. Pembantu rumah tangga dan Mang Jaja, supirnya, tengah berbelanja kebutuhan rumah tangga ke supermaket. Dewa pada jam seperti ini tentu saja masih di kantor. Bahkan Satpam di depan rumah pun tadi pagi meminta izin pulang, karena anaknya menjadi korban tabrak lari saat akan berangkat ke sekolah. Dan saat ini sang Satpam tengah mengurus anaknya di rumah sakit

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 50(pengakuan cinta)

    Malam pergantian tahun akan segera berganti dalam hitungan menit. Raven sengaja membuat perayaan old and new dengan seluruh staff karyawan maupun buruh pemetik teh hariannya. Dia ingin semakin mengakrabkan diri antara dirinya sebagai pemilik perkebunan dengan semua pekerjanya yang berasal dari segala lapisan. Suara musik, tawa riuh, berbagai macam makanan dan minuman tumpah ruah dalam kemeriahan pesta. Ory yang akhir-akhir ini begitu mudah lelah karena perut besarnya, menghempaskan pinggulnya di sebuah ayunan yang khusus dibuatkan Raven untuknya. Ada dua ayunan di sana. Satu milik Ibell dan satu lagi miliknya. Tiba -tiba Ory melihat satu bayangan gelap tampak di belakangnya. Ory kaget dan menoleh cepat sambil bersiap-siap lari. Horror juga malam-malam di tempat sepi begini."Ry....Ory, jangan takut. Ini Mas Ry." Dewa langsung menangkap lengan Ory saat melihat kaki Ory sudah menekuk, siap untuk berl

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 49(bertemu)

    BUGH! BUGH! KRAKKKK!Suara daging yang saling bertumbukan dan tulang patah, terdengar di seantero ruangan. Ruang tamu yang tadinya rapi sekarang lebih menyerupai kapal pecah. Raven yang sudah babak belur dan berdarah-darah ternyata tidak menyerah begitu saja dihajar oleh Dewa. Mereka berdua saling bergumul dan bergelut dengan amarah menggila."Udah! Udah lo bedua! Udah gue bilang! Pada mau mati lo bedua? Fine, gue sih nggak masalah. Asal lo-lo bedua duelnya jangan di depan mata gue. Gue nggak mau repot jadi saksi kematian lo bedua!" Bima dengan napas terengah-engah, berusaha menahan laju tubuh Dewa yang ingin terus menerjang ke depan.Butuh dua orang satpam ditambah Bayu dan Rendra untuk menahan laju tubuh Dewa, yang hari ini seperti mendapat kekuatan ekstra. Dewa mengamuk seperti orang gila akibat kemarahannya.Sedangkan Bayu dan Rendra juga berusaha sekuat tenaga, menahan tubuh Raven ya

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 48(pergi!)

    Delapan bulan kemudian.Hingar bingar alunan musik remix terdengar di salah satu club elit ibukota. Para pengunjungnya bergoyang seksi-seks panas bersama. Mereka menghilangkan kepenatan dan kejenuhan setelah seharian bekerja. Di salah satu ruang VVIP, tampak Dewa dan kawan-kawannya tengah duduk santai menikmati serunya suasana. Di saat teman-temannya mengobrol hebohnya, Dewa duduk acuh sembari memainkan ponselnya. Bima yang penasaran mencoba mengintip apa yang sedari tadi dipandangi Dewa di ponselnya sambil tersenyum-senyum sendiri. Bima meringis setelah mengetahui apa objek yang membuat sahabatnya ini tenggelam dalam dunianya sendiri. Ternyata sedari tadi Dewa terus memandangi galeri photo yang kesemuanya adalah wajah close up

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 47(bukti nyata)

    Ory baru saja menyelesaikan makan siangnya dibantu oleh Bik Asih, saat pintu ruang rawat inapnya terbuka. Dua orang yang sangat dikenalnya muncul. Ya, sepertinya Dewa datang dengan membawa bukti hidup yang semalam dikatakannya. Dewa berdiri tegak di depannya dengan Celine yang menggelendotinya seperti seekor anak koala."Ory... Mas ma-""Cukup, Mas. Mas tidak perlu melanjutkan kata-kata Mas lagi. Ory sudah mengerti dan menyetujui apapun keinginan Mas sekarang. Ory juga akan menunjuk Pak Firman sebagai kuasa hukum Ory. Jadi kita berdua tidak perlu lagi saling bertemu di persidangan. Besok pagi, Bik Asih akan mengambil barang-barang pribadi Ory dari rumah Mas. Ory akan pastikan semua akan berjalan seperti yang Mas inginkan. Kalau tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, Ory ingin istirahat sekarang. Kalau mau keluar jangan lupa pintunya ditutup lagi ya, Mas. Selamat siang Mbak Celine Mas Dewa."Ory pun segera memaling

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 46(keterpaksaan)

    Pintu UGD yang terbuka tiba-tiba mengejutkan Dewa dan Rendra. Mereka berdua bergegas menyambut kedatangan dokter yang menunjukkan air muka resah."Bagaimana keadaan istri saya, Dokter? Apakah ada luka dalam serius yang dialaminya? Tadi kepalanya mengeluarkan banyak sekali darah!"Dengan suara terbata-bata Dewa yang cemas luar biasa langsung mendatangi dokter yang menangani istrinya."Pasien kehilangan banyak darah akibat benturan keras di kepala dan tulang bahu yang bergeser. Selebihnya hanya luka-luka luar akibat bergesekan dengan aspal. Saat ini pasien membutuhkan transfusi darah golongan AB yang agak langka. Sementara stok darah golongan AB di rumah sakit ini dan PMI kebetulan juga dalam keadaan kosong. Apakah ada keluarga pasien yang memiliki golongan darah sama yang bisa menjadi pendonor untuk pasien?""Kedua orang tuanya sudah meninggal dan kebetulan pasien ini anak tunggal. Golongan darah kami sekel

  • The Unwanted Bride (Indonesia)   Chapter 45(menyesal!)

    "Mas, apa Mas sungguh-sungguh mencintai Ory?" Dewa mengernyitkan keningnya mendengar istrinya menanyakan hal yang sebenarnya tidak perlu untuk dipertanyakan lagi. Bahkan cicak di dinding dan Tobi si ikan arwana yang seumur hidupnya di aquarium pun tahu, kalau ia cinta mati dengan istri ciliknya ini."Pertanyaan macam apa itu Ry? Mulut Mas bahkan sampai pegel terus menerus bilang kalau Mas cinta sama kamu.""Tapi mengapa Mas tidak pernah mengatakannya di depan orang lain? Kenapa Mas selalu menghindar kalau ditanya oleh teman-teman Mas, apakah Mas mencintai Ory? Mas gengsi dan tidak mau mengakui mencintai Ory di depan orang lain dan cuma mau mengatakannya saat berdua dengan Ory? begitu?" Suara Ory mulai bergelombang karena Dewa seolah-olah malu kalau diketah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status