Share

Bukan Pengecut

Author: Leon Hart
last update Last Updated: 2025-09-10 22:36:19

Sedangkan Bella berjalan mondar-mandir di kamar dengan perasaan tak tenang. Di balik pintu kamar itu memang ada beberapa pria yang di tugaskan untuk menjaganya, tapi pikirannya masih menyangkut pada peristiwa di ruang tamu tadi.

"Dimana Hector? Apa dia pergi?" Kedua tangan Bella bersatu membentuk harapan dan doa. "Apa dia selalu alami hal seperti ini?" Tanda tanya pengusik pikirannya kini.

Jantung Bella seperti mau copot ketika ketukan di pintu itu bersambut suara panggilan dari Hector.

"Bella. Kamu belum tidur, kan?"

Bella berjalan cepat menyambut Hector. "Tidur? Kamu kira aku bakal bisa tidur setelah kejadian tadi?!" Protes Bella bernada kesal, terlebih niatnya ingin melihat keadaan Hector dengan memeriksa bagian tangan bila terjadi luka akhirnya terhalang oleh baki yang di bawa Hector. "Apa ini?" tanyanya setengah bingung.

"Makanan. Memang kamu kira ini bom?" Hector menjawab dengan senyuman tipis. Memaklumi keadaan Bella yang masih gemetaran ketakutan.

Dengan polosnya Bella m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Bukan Pengecut

    Sedangkan Bella berjalan mondar-mandir di kamar dengan perasaan tak tenang. Di balik pintu kamar itu memang ada beberapa pria yang di tugaskan untuk menjaganya, tapi pikirannya masih menyangkut pada peristiwa di ruang tamu tadi. "Dimana Hector? Apa dia pergi?" Kedua tangan Bella bersatu membentuk harapan dan doa. "Apa dia selalu alami hal seperti ini?" Tanda tanya pengusik pikirannya kini. Jantung Bella seperti mau copot ketika ketukan di pintu itu bersambut suara panggilan dari Hector. "Bella. Kamu belum tidur, kan?" Bella berjalan cepat menyambut Hector. "Tidur? Kamu kira aku bakal bisa tidur setelah kejadian tadi?!" Protes Bella bernada kesal, terlebih niatnya ingin melihat keadaan Hector dengan memeriksa bagian tangan bila terjadi luka akhirnya terhalang oleh baki yang di bawa Hector. "Apa ini?" tanyanya setengah bingung. "Makanan. Memang kamu kira ini bom?" Hector menjawab dengan senyuman tipis. Memaklumi keadaan Bella yang masih gemetaran ketakutan. Dengan polosnya Bella m

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Hampir Terbunuh

    "Kalau begitu kita akhiri saja sampai di sini. Pertemuan ini tidak ada gunanya!" Hector masih memendam amarah. Pikirnya, akan sangat percuma bila pembicaraan yang tak akan membuahkan kesepakatan baik itu tetap di lanjutkan. Dirinya dan Bella jadi pihak yang pada akhirnya terus di rugikan. "Ayo Bella, kita pergi dari ruangan ini!" "Kau tidak bisa seperti itu, Hector. Ada ibuku di sini. Hormati dia!" Victoria mencegah dengan suara keras. Uluran tangan Hector tidak di respon Bella begitu saja. Bella berdiri, tapi kemudian memberi hormat kerajaan pada Camilla, Victor, dan Victoria secara bergantian, baru kemudian mengikuti langkah Hector untuk keluar dari ruangan. Untuk pertama kalinya Bella merasakan menjadi pemberontak seperti halnya sebutan itu tersemat pada Hector. Kehidupan sebagai bangsawan sungguh di luar dugaannya. "Sekarang aku mulai bisa merasakan berada di posisimu," ucapan pertama Bella setelah mereka sampai di kediaman pribadi Hector. "Kota Milan bukan hanya menyajikan h

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Bella Jadi Boneka

    "Menurutmu dia sudah pantas untuk kamu tunjukkan pada dunia?" Camilla jadi penanya selanjutnya. Wanita setengah baya dengan gaya aristrokat itu menunjukkan ekspresi tidak jauh berbeda dengan putrinya, Victoria. "Aku konsisten dengan ucapanku." Jawaban tenang Hector ini semakin membuat Victoria meradang. "Oh aku sungguh tidak mengerti dengan jalan pikiranmu Hector!" ucapnya geram. Kedua tangannya terkepal seperti geregetan. "Dari cara dia belajar sebagai bangsawan dalam satu hari ini saja susah buatku muak. Gadis desa memalukan ini sungguh jauh dari harapan!" lanjutnya merendahkan Bella. Bella hanya bisa tertunduk lesu. Setiap kali mendapatkan kekuatan untuk terus melangkah maju, tapi selalu saja seperti ada yang akan siap menjegal, sehingga rasa percaya dirinya kembali runtuh. "Dia bisa melakukannya. Hanya butuh waktu saja untuk membuktikan." Hector memberikan pembelaan. Setiap hinaan untuk Bella adalah ruang, semakin di jatuhkan maka Hector akan menjadikannya pancingan untuk b

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Bella Yang Baru

    Bella menjadikan ucapan Hector sebagai pemikiran selanjutnya. "Jadi apa yang harus aku lakukan?" Pertanyaan polos Bella. "Ikuti kata hatimu. Itu saja yang aku inginkan." Hector mengecup kening Bella, sekaligus melepaskan pelukannya. "Bersiaplah. Aku tunggu di ruang tamu." Bella berikan anggukan. Terlepas sudah ikatan tangan Hector pada tubuhnya. Ada perasaan kehilangan, namun Bella biarkan niatnya menahan Hector mengurai agar tak terbebani. Niatannya masih ingin menjaga jarak dengan Hector sampai dia yakin bisa menerima sepenuh hati. Kini Bella sendiri di area kolam renang. Kilauan bias air dengan pantulan lampu, membuat seolah ada beriak yang terlihat samar. Bella berbalik, lantas kembali ke bagian utama kamar. "Jadi di sini tempat Hector tidur?" gumam Bella menelusuri kembali kamar tidur tersebut. Kali ini lebih intens di bandingkan saat memasukinya tadi. Bella mendekat lemari berukuran tak terlalu besar berbeda dengan yang ada di sana. Bella meyakini itu adalah tempat yang di

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Pantas Untukmu

    Apa aku harus mendekati dan berbicara dengannya? Bella mengalami dilema. Masih ragu akankah menjadi orang yang akan selalu berada di dekat Hector ataukah masih menjaga jarak? Ya Tuhan, apa aku mencintai Hector? Pertanyaan itu akhirnya muncul. Semua ini karena perasaan simpati itu lebih pada dorongan hati. Bella pegang handle pintu kaca itu, menurunkannya dan akhirnya menjadi tanda untuk Hector untuk menoleh. "Kamu sudah di sini?" tanya Hector dengan ekspresi dingin ciri khasnya. "Aku bisa tidur di kamar tamu, dan kamu tetap di kamarmu ini." Hector memperlihatkan ekspresi tak suka. Kedua tangannya berganti masuk ke dalam kantong celana. Hector kemudian ingin lebih santai meskipun bukan ini reaksi yang dia mau dari Bella. "Bukankah seharusnya kita tidur dalam satu kamar?" "Jangan memulai pembicaraan seperti ini." "Kenapa?" "Aku malu." "Malu?" Wajah dingin Hector langsung cair. Ada senyum tertahan akan jawaban polos Bella. Bella duduk di kursi malas dengan kedua tangan bert

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Tinggal Serumah

    "Maaf. Saya tidak tahu." "Dan dimana ruangan pribadiku?" Bella mengikuti kemana pelayan itu membawanya. Setiap lorong yang mereka lalui adalah jalan yang belum dia kenal. Rumah itu ternyata lebih besar dari yang Bella bayangkan. "Di sana." Pelayan itu mengarahkan jari telunjuk ke arah bangunan yang terpisah dari bangunan utama, dan di batasi oleh taman dengan jalan setapak penuh tanaman bunga. "Itu istana pangeran bungsu. Bisa di katakan sebagai kamar, karena masing-masing pangeran dan puteri Victoria di berikan masing-masing. Memang benar, Bella bisa melihat kalau di belakang bangunan rumah utama itu terdapat 3 bangunan yang berderet di batasi taman. Bella meyakini bangunan-bangunan itu adalah yang di maksudkan oleh pelayan. Namun, ada yang tidak seharusnya. Bella semakin yakin ketika dugaannya salah. Bukanlah bangunan tepat di hadapan taman yang di lewati itu sebagai jalur tujuannya, tapi ke arah lain yang lebih jauh. Bahkan dalam hal rumah kediaman, Hector juga mendapatkan per

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status