Share

Bab 93 Rencana Marlina

last update Huling Na-update: 2025-07-17 19:34:49
Alina membawa Marlina pulang untuk dirawat di rumah. Mereka berdua di dalam kamar.

“Ma, Calizta masih hidup kan?” tanya Alina.

“Dulu, papa kamu menyembunyikan Calizta di sebuah villa mewah tanpa sepengetahuan Mamam,” jawab Marlina.

“Mama pikir, dia membuang Calizta dan memutuskan hubungan sesuai perjanjian, tetapi kenyataannya bohong. Dia tidak pernah menepati janji itu. Seorang pria tidak akan pernah menghapus cinta pertamanya kecuali terluka.” Wajah Marlina terlihat jelas menahan amarah.

“Jadi, apa yang Mama lakukan?” Alina memegang tangan mamanya.

“Mama membuat Calizta keluar dari villa milik papa kamu dengan alasan bertamu Aqeela,” ucap Marlina.

“Apa berhasil?” tanya Alina.

“Tentu saja. Calizta sangat merindukan putrinya. Dia pergi menemui Mama di puncak tidak jauh dari villa milik Anggara.” Marlina tersenyum.

“Di hari itu Mama datang sendirian. Tidak membawa Aqeela. Rasanya puas bisa menipu Calizta sehingga berhasil mendorongnya jatuh ke dalam jurang dan tidak pernah lagi kembali
Fit Tree Fitri

Terima kasih atas dukungan teman-teman. Semoga suka.

| 32
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (14)
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Terima kasih ...️
goodnovel comment avatar
Puji Ciput
sweet sekali Aqeela. lanjut thor
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Sama-sama ...️
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 125 Merindukan Ciuman

    Bramasta pergi ke kamar Aqeela. Dia melihat ruangan yang kosong.“Kamar yang luas dan nyaman.” Bramasta melihat dinding dan pintu kaca yang terbuka. Menghubungkan dengan taman.“Pasti dia di taman.” Bramasta berjalan ke taman dan tidak juga menemukan Aqeela.“Apa dia masih mandi?” Bramasta telah mengelilingi taman, tetapi Aqeela belum juga terlihat. “Sepertinya dia masih mandi.” Pria itu kembali ke kamar dan melihat Aqeela yang mengenakan handuk dan duduk di depan cermin. Wanita muda itu sedang mengeringkan rambutnya. Dia bersenadung bahagia.“Dia benar-benar bahagia. Baru kali ini aku mendengarnya bernyanyi dengan ceria.” Bramasta melihat Aqeela beranjak dari kursi dan berjalan menuju lemari pakaian.“Wah! Ternyata papa tahu ukuran baju dan celanaku.” Aqeela tersenyum.“Senangnya mendapatkan perhatian dari papa.” Aqeela benar-benar bahagia melihat pakaian yang tersusun dan tergantung dengan rapi.“Apa perhatianku kurang?” tanya Bramasta melingkarkan tangan di pinggang Aqeela.“Om!” A

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 124 Rumah Baru

    Aqeela berusaha semaksimal mungkin untuk bisa lulus dengan cepat dan sukses, tetapi gadis itu tidak sadar bahwa ada begitu banyak manusia yang serakah. Mereka ingin menguasai dunia dengan segala cara. Dia Adalah salah satu jalan untuk menuju keinginan mencapai kesuksesan.“Aqeela sudah menentukan pilihan. Dia akan kuliah di luar negeri, tetapi tidak menyebutkan universitas mana yang akan dituju,” ucap professor Febrino.“Aqeela. Andai kami tahu kampus mana yang kamu pilih. Kami akan dengan mudah bekerja sama dengan universitas pilihan kamu.” Seorang pria yang seusia sama dengan Anggara.“Nanti akan tahu,” ucap Aqeela tersenyum.“Apa Anda akan kembali ke Perusahaan Bramasta?” tanya yang lain.“Belum tahu,” jawab Aqeela melihat pada Bramasta.“Perusahaan kami juga sangat cocok dengan kemampuan Anda.” Arion berdiri dan tersenyum pada Aqeela.“Arion!” Bramasta memicingkan matanya. Dia tidak menyangka pria itu berani muncul di hadapan semua orang.“Terima kasih. Saya sangat senang dengan re

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 123 Aqeela Calizta Anggara

    Pada sesi tanya jawab ada banyak orang yang mengangkat tangan. Mereka mengajukan pertanyaan kepada Aqeela dan dengan mudah gadis itu memberikan jawaban serta penjelasan tentang produk yang diciptakannya.“Apa Anda sudah menentukan pilihan untuk melanjutkan ke universitas mana?” tanya seorang dosen dari luar negeri.“Tentu saja, tetapi masih saya rahasiakan. Saya akan mengirimkan langsung surat balasan kepada universitas,” jawab Aqeela tanpa ragu.“Nona Aqeela. Apa Anda tertarik untuk bergabung di Perusahaan kami?” tanya yang lain.“Untuk sekarang. Saya akan fokus pada kuliah agar bisa lulus lebih cepat,” jawab Aqeela. “Saya juga akan terus berusaha menciptakan dan mengembangkan apa yang telah ada,” jelas Aqeela.“Luar biasa.” Semua orang bertepuk tangan mendengarkan jawaban Aqeela yang pernuh keyakinan. Dia telah membuktikan kemampuannya sehingga tidak akan ada keraguan dari pihak mana pun.Semua tamu undangan yang hadir benar-benar berharap Aqeela menjadi bagian dari mereka. Di kursi

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 122 Karya Sempurna

    Hari yang ditunggu tiba. Seminar karya sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa terpilih. Mereka bisa menyelesaikan study lebih awal dari yang lainnya dengan kemampuan yang dimilik dan tidak biasa.Aqeela berdiri di depan cermin. Dia menatap diri yang tampil cantik dengan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam pandang. Rambut panjang dan bergelombang dibiarkan tergerai. Diselipkan jepit kecil di bagian telinga. Benar-benar terlihat manis. Wajahnya semakin cantik dengan makeup tipis. “Aku siap.” Aqeela mengambil jas kebanggaan kampus berwarna hitam dan dikenakannya.“Cantik.” Bramasta melihat bayangan Aqeela dari pantulan cermin.“Terima kasih.” Aqeela memutar tubuh menghadap Bramasta.“Kamu pasti bisa.” Bramasta memegang kedua lengan Aqeela dan mencium dahi istrinya dengan lembut.“Ayo.” Bramasta menggandeng Aqeela.“Tasku.” Aqeela mengambil tas rancel yang ada di atas kasur. Dia menuruni tangga bersama Bramasta. Pergi bersama menuju garasi mobil. “Silakan, Nyonya.” Sopir membuk

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 121 Persiapan Seminar

    Aqeela selesai sarapan. Gadis muda itu bersiap untuk ke kampus. Dia sudah harus mempersiapkan diri untuk seminar.“Om, aku pergi dulu.” Aqeela tersenyum pada Bramasta yang duduk di ruang tengah. Pria itu sengaja menunggu sang istri.“Aku akan mengatarkan kamu,” tegas Bramasta beranjak dari sofa.“Tidak usah, Om. Aku bisa pergi sendiri dengan motor,” ucap Aqeela.“Atau kamu mau mengendarai mobil sendiri.” Bramasta menatap Aqeela.“Tidak. Motor lebih cepat dan mudah. Dahh!” Aqeela melambaikan tangan pada Bramasta. Dia berlari menuju garasi mobil. Menngambil helm dan mengenakannya. Motor hitam telah siap digunakan.“Aqeela.” Bramasta mengacak rambutnya. Gadis kecil itu benar-benar suka bergerak cepat tanpa menunggu aba-aba.“Aku benar-benar sulit mengimbangi kamu, Aqeela.” Bramasta melihat Aqeela yang sudah mengendarai mobil meninggalkan halaman rumah mewahnya. Gadis muda yang baru beranjak dewasa itu benar-benar menyukai kebebasan karena semasa kecil dia dikurung di rumah dan bahkan teri

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 120 Kejutan

    Pagi hari Bramasta dan Aqeela sudah berkemas. Keduanya bersiap untuk pulang ke rumah. Pria itu tidak memberitahu keluarganya karena dia tidak suka banyak orang.“Silakan, Tuan.” Nave memberi jalan untuk Bramasta yang menggandeng Aqeela.“Hati-hati,” ucap Bramasta masuk ke dalam mobil.“Ya.” Aqeela duduk di barisan kedua bersama Bramasta.Mobil melaju dengan kecepatan standar mengantarkan Bramasta dan Aqeela. Berhenti di depan pintu utama rumah mewah. “Eeh!” Aqeela terkejut karena tiba-tiba Bramasta langsung menggendongnya.“Aku sudah sembuh,” ucap Aqeela melingkarkan tangan di leher Bramasta.“Aku tahu.” Bramasta membawa Aqeela ke kamarnya. Dia melepaskan sang istri di atas kasur.“Om, kenapa ke kamar Om?” tanya Aqeela.“Karena aku mau merawat kamu. Mulai malam ini kita akan tidur sekamar,” jawab Bramasta.“Tidak mau,” tegas Aqeela meletakkan kedua tangan di depan dadanya.“Apa yang kamu pikirkan?” Bramasta tersenyum.“Tidak ada.” Aqeela mau turun dari kasur dan kembali ke kamar. “Ka

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status