"Jo, tahun ini mau gabung jadi panitia gak?" Tawar Robby.
"Enggak." Jawab Jonatan tegas.
"Tahun ini ada mahasiswa yang dapat beasiswa di fakultas kita. Cantik lho katanya. Yakin gak mau ikut.? Bujuk Robby." seorang mahasiswi baru dapat beasiswa kedokteran seperti aku, hebat juga dia. Pasti dia pintar. " Tebak Robby.
" Dia sudah tiba kemarin, dan tinggal di asrama. Kamu gak ingin lihat?" goda Robby. Barang kali sahabatnya itu tertarik dan menghilang kan nama Keiko di hatinya.
Jonatan terdiam dan tidak merespos permintaan Robby. Kediaman Jonatan menjawab pertanyaan Robby, dan dia tidak ingin memaksa nya. Hanya seperti biasanya, Jonatan hanya akan melihat kegiatan sambutan mahasiswa baru dari dekat tanpa terlibat. Ini tahun terakhir Jonatan dan Robby di kampus ini sebelum mengambil profesi.
Jonatan dan Robby berjalan di koridor kelas, tanpa sengaja melihat sosok yang tidak asing. Jonatan berhenti dan mencari sosok yang membuat terpaku, namun sosok itu
Acara penyambutan tiba, semua mahasiswa baru sudah berkumpul di gedung pertemuan. setelah acara pembukaan dilakukan oleh Rekto Universitas J, semua kegiatan dikembalikan kepada Robby sebagai ketua panitia.Mahasiswa dipecah berdasakan jurusan masing-masing. dan di pegang oleh panitia yang bertugas. Keiko dan Raysa berdiri berdampingan, mereka adalah sahabat yang baru saja kenal, namun serasa sudah bertahun-tahun menjadi sahabat.Ada hampir 150 mahasiswa baru jurusan kedokteran, Siska meyuruh mereka untuk berkumpul di depan gedung kedokteran.Siska menggunakan otoritasnya untuk membuat mahasiswa baru ketakutan. Namun karena ada Jonatan, Siska selalu melembutkan suaranya. Dia tidak ingin terkesan galak dihadapan Jonatan.Jonatan duduk di ujung sambil mencari sosok Keiko. Setelah beberapa saat, Jonatan menemukan sosok Keiko disana. masih sama seperti dulu, Keiko begitu cantik, tapi polos. sifatnya yang energik terpancar dari luar. Ada begitu banyak per
"Kita harus bicara Kei." Ucap Jonatan dengan tatapan tajam yang mengintimidasi orang. Jonatan memegang bahu Keiko."Maaf apa kakak mengenal saya?" Ucap Keiko sambil melepaskan pegangan tangan Jonatan di bahunya."Kei, ini aku Jo." Ucap Jonatan."Maaf kak, mungkin anda salah orang. Nama saya memang Keiko Allen, tapi saya tidak pernah dipanggil Keiko, semua orang memanggil saya Allen." Ucap Keiko berusaha tenang."Aku tahu itu kamu Kei, kamu tidak bisa menyembunyikan apapun dariku."Ucap Jonatan dengan tegas."Allen.." Panggil Rasya yang mendekati Keiko dan Jonatan. Rasya menyapa Jonatan."Siang Kak Jo." Ucap Rasya sambil membungkukkan badannya untuk menyapa Jonatan."Allen kamu kok lama sih." protes Rasya kepada Keiko."Maaf, tadi hanya diajak berkenalan dengan kak Jonatan ini, dia salah mengenalku." Ucap Keiko kepada Rasya."Ayuks pergi Sya." Ajak Keiko. Rasya hanya menuruti permintaan Ke
"Ayuks Sya." Keiko menggandeng tangan Rasya yang melepas karena panik akan tindakan Jonatan kepada Keiko. Keiko menatap Jonatan dengan tatapan marah, lalu meninggalkan Jonatan tanpa sepatah katapun. Dia tidak ingin membuat keributan jika dia merespon Jonatan."Dasar bodoh. Kau tetap saja bodoh seperti dulu" Ucap Keiko lirih.Jonatan masih terpaku di tempat dan menatap Keiko yang perlahan menjauh darinya. Robby menghembuskan nafasnya panjang melihat kelakuan Jonatan yang diluar nalarnya. "Bagaimana dia bisa meninggikan suaranya, hanya untuk membuat Keiko memakai mantel nya." Robby menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya itu.Suasana sudah menjadi tenang. Namun berkat peristiwa itu, Keiko menjadi omongan oleh para mahasiwi yang lain. mereka tidak menyukai perhatian Kak Jonatan kepada Keiko. Ada yang terkejut, tidak suka, bahkan mulai meremehkan Keiko."Siapa sih dia, hanya mahasiswa baru yang menerima beasiswa aja, berani menggoda Kak Jo, lih
"Enggak, kami tidak benar-benar berpacaran saat itu. Aku dan dia hanya bersahabat dulu. Cuma gitu." Ucap Keiko menjelaskan.Rasya mengerutkan dahinya untuk berfikir. Keiko menyadari tatapan tidak percaya Raysa. "Jonatan ku dulu adalah seorang pemalas, dan dia hanya cucu dari nenek. Bukan penerus Grub Babel." Keiko menyucapkan itu dengan tatapan dalam yang membuat Rasya mengerti. Keiko dan Jonatan yang sekarang memiliki dunia yang berbeda dari sebelumnya."Apa yang akan kamu lakukan setelah ini Kei? yang pasti mereka akan menatapmu sebagai musuh, walaupun tidak mengganggumu. bahkan kamu mungkin tidak memiliki teman lagi." Tanya Rasya."Aku punya teman kok. Kamu." Keiko memeluk Rasya dengan kegembiraan. Rasya tersenyum mendapatkan pelukan Rasya."Selama kamu menjadi sahabatku, itu cukup." Ucap Keiko."Sudah cukup lepaskan, kita ada kelas jam 9. bersiap sekarang. Jangan sampai kita telat di hari pertama kuliah." Ucap Rasya samb
Keiko berlari menghampiri orang yang menelphone nya tadi. Sosok lelaki yang dia kenal selama ini, sosok lelaki yang selalu membantunya di kota Asia."Dion...." Panggil Keiko dengan antusias. Sahabat yang sudah dianggap sebagai kakak nya sendiri. Selama di kota Asia, Dion yang selalu menemani dan menjaga Keiko seperti adiknya sendiri.Melihat Keiko yang berlari, Dion sudah merentangkan tangannya untuk memeluknya."Aku sangat merindukanmu Kei." Ucap Dion yang telah mendekap Keiko dalam pelukannya."Aku juga sangat merindukanmu." ucap Keiko sambil menatap Dion yang telah memeluknya.Pemandangan itu dilihat Jonatan, dan membuat hati Jonatan sakit. Pikiran buruk berterbangan di pikiran Jonatan. Melihat senyum Keiko yang sama seperti saat dulu Keiko tersenyum kepadanya, membuatnya merasa terluka.Dion melihat kejadian Keiko dengan Jonatan tadi. Tapi Dion tidak mau mencampuri urusan Keiko."Apa dia menyakitimu Kei?" Tanya Dion sambil m
Jonatan masih tenggelam dalam fikirannya sendiri, betapa bodohnya dia selama ini, yang mengharapkan cinta Keiko yang sia-sia. Dia menghabiskan waktu selama tiga tahun untuk membuktikan kepada Keiko, dia layak disampingnya. Namun kepahitan yang dia terima. Keiko mencintai pria lain.Robby menemani Jonatan malam ini, untuk mendengarkan semua keluhan sakit hati sahabatnya itu. Selama mengenal Jonatan, baru kali ini Robby melihat Jonatan seperti kehilangan akalnya, dan semua itu karena cinta. Robby hanya berharap, esok Jonatan sudah melupakan lukanya dan menjalani kehidupan yang biasanya tanpa ada Keiko dalam kehidupannya.Rumor tentang Keiko dan kekasih barunya, berhasil membuat Keiko terbebas dari diskriminasi para wanita di kampus itu. Dia bisa bernafas lega setelah ini. Namun setelah kejadian itu juga, Jonatan tidak menemuinya sama sekali. Ada sedikit rasa kecewa dalam hati Keiko yang tidak bisa dia ungkapkan.Harusnya dia senang, telah menbuat Jonat
Rasya mencoba mengalihkan pandangannya, namun Robby memegang wajahnya yang mungil dan menghadapkannya tepat diwajahnya. "Beri tahu aku Sya, aku tidak ingin sahabatku salah paham untuk situasi ini." Pinta Robby dengan tulus, yang membuat Rasya tidak berdaya untuk menolak.Rasya ragu untuk mengatakannya, karena Keiko sendiri tidak ingin mengkonfirmasinya. Cukup Keiko dan Rasya yang tahu. Namun Keiko juga tidak melarang Rasya untuk bercerita dengan kak Robby. Rasya menatap Robby dengan keraguan, namun Robby bisa menangkap ekspresi Rasya."Apa kamu tidak percaya kepadaku Sya?" Ucapan Robby membuat Rasya tidak berdaya."Lelaki waktu itu sebenarnya...." Rasya masih ragu, dan Robby masih menunggu Rasya selesai berbicara."Dia kakak sepupu angkat Keiko." Ucap Rasya seolah bingung untuk menjelaskan. Robby mengerutkan dahinya mencoba memahami kata-kata Rasya. Rasya menarik nafasnya, dan menceritakan dari awal."Jadi setelah ibu Keiko meninggal, Keiko d
"Maafkan aku." ucap Jonatan yang menarik Keiko dalam pelukannya. Semua orang yang berada disitu terkejut, dan cepat mengambil gambar. Rasya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Robby menarik Rasya untuk menjauh dari Keiko dan Jonatan. Keiko terdiam ketika Jonatan memeluknya. Ingin rasanya membalas pelukan Jonatan, Namun Keiko harus menahannya. Air mata Keiko menetes di pipinya. Rasa rindunya seolah tertuang begitu saja dalam pelukan Jonatan. Dia lemah ketika berhadapan dengan Jonatan. Di Ujung lorong, Keiko melihat sosok Jay yang berdiri memperhatikannya. Keiko menyadari kehadiran Jay. Walaupun saat itu Keiko membenci Jay yang melarang Keiko berhubungan dengan Jonatan namun di sisi lain, Jay juga yang telah menyelematkan dirinya dari ayah tirinya. Kehidupan Keiko menjadi damai dan aman bersama ibunya setelah itu. Karena Jay berjanji membantunya, agar ayah tirinya tidak mengganggunya. Keiko sangat berterima kasih untuk itu. dan rasa terima kasihnya kepad Jay, me