Share

BAB 19

Sepulang dari shalat ied kami mengambil rute memutar, kami berjalan melewati sebuah rumah tua dengan halaman yang luas. Ada beberapa pohon yang rindang dan ada pula bangku-bangku taman yang hampir lapuk dimakan usia. Ditempat itu dulu aku sering menghabiskan waktu soreku bersama kakak-kakakku dan juga beberapa anak tetangga.

Kami sering bermain kejar-kejaran atau lompat tali sepulang mengaji, kini bangunan tua tempat mengaji itu sudah tidak dipergunakan lagi semenjak Umi Farida pemiliknya meninggal dunia. Seingatku beliau meninggal ketika aku hendak masuk pondok pesantren selepas sekolah dasar. Kudengar semenjak saat itu, bangunan ini terbengkalai begitu saja.

Dari yang kudengar tanah dan bangunan itu kini dijual oleh anak satu-satunya dari Umi Farida yang tinggal di Malaysia. Ahh.. andaikan aku bisa membeli rumah itu. Angan-angan yang mungkin tidak pernah terlaksana. Dari mana bisa mendapatkan uang untuk membeli rumah sebesar itu. kupalingkan pandanganku yang sedari tadi terfokus pad
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status