Tinggal Seatap dengan Maduku

Tinggal Seatap dengan Maduku

By:  H. Putri Hadi  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings
55Chapters
7.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Zia tiba-tiba harus menikah dengan pria pilihan ayahnya, dan harus menjadi istri kedua dari suaminya, Ahmad. Cassandra istri pertama Ahmadlah yang telah melamar Zia untuk Ahmad. Cassandra melamar Zia untuk Ahmad sebagai istri kedua karena ia tak juga diberi momongan. Setelah Ahmad dan Zia menikah mereka tinggal di satu atap. Awalnya Cassandra dan Zia nampak akur namun semenjak Cassandra hamil, mulailah konflik rumah tangga mereka yang membuat Cassandra dan Zia semakin berjarak. Ahmad yang ketika itu belum bisa bersikap tegas dan adil membuat hati kedua istrinya tersakiti. lika-liku pernikahan mereka dan polemik poligami, akankah mereka sanggup bertahan? lika-liku pernikahan mereka dan polemik poligami. Akankah mereka sanggup bertahan?

View More
Tinggal Seatap dengan Maduku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Nada Cinta
ceritanya Ngantung gak jelas
2023-08-03 10:59:35
0
user avatar
Rizky Akbar Maulan
mana kelanjutan nya?? kok nge gantung gini?aq tunggu loh ini
2023-05-06 14:07:15
0
55 Chapters
Bab 1
Zia gadis cantik yang tengah menempuh pendidikan kebidanan pada tahun terakhir. Tak pernah terbayangkan jika ia akan secepat ini menikah dengan laki-laki asing. Pertemuannya dengan calon suaminya hanya sebanyak dua kali, yaitu saat nadhor dan saat acara kitbah. Selebihnya ia bahkan tak banyak tau tentang calonnya itu.Ahmad namanya, pria berparas tampan khas timur tengah yang memikat hati Zia. Sejak pertemuan pertama dengan Ahmad, Zia telah jatuh cinta pada pandangan pertama. Laki-laki dengan rahang tegas dan jenggot rapi juga pemilik tatapan mata yang tajam.kakak-kakak Zia dan banyak keluarga dekat Zia ikut mempersiapkan acara pagi itu dengan sebaik mungkin. Zia pun mulai didandani oleh kakak-kakaknya. Ia memakai gaun brukat panjang yang cantik dengan kerudung yang menjuntai. Mahkota kecil menghiasi kepalanya. wajahnya yang selalu polos kali itu terapoles makeup natural dan lembut. Zia menjadi pengantin yang sangat cantik untuk suaminya.Acara akad akan diadakan di ruang tamu dengan
Read more
Bab 2
Seketika setelah Ahmad membaringkan Zia di tempat tidurnya, ia keluar dengan perlahan dari kamar agar tidak membangunkan Zia. Kemudian Ahmad berjalan menemui Cassandra yang tengah menunggunya. Ahmad sejenak menoleh ketika Zia menghela nafas panjang dalam tidurnya. Namun setelah dirasa Zia tak akan terbangun Ahmad segera beranjak keluar kamar menuju balkon. Ahmad tertegun memandangi Cassandra yang sedang bersandar pada pagar balkon menampakkan kemolekan tubuh yang dibalut abaya tipisnya. Ahmad mendekati Cassandra dan memeluknya dari belakang."Apa kamu merasa sedih?" Tanya Ahmad dengan berbisik di telinga Cassandra.Cassandra melepaskan pelukan Ahmad dan membalik tubuhnya menghadap Ahmad."Aku baik-baik saja sayang." Jawab Cassandra lirih sambil memaksakan senyumnya."Kamu tidak terlihat baik." Bantah Ahmad mencoba memastikan keadaan Cassandra."Tepat hari ini, aku baru saja melepaskan suamiku untuk menikah dengan wanita lain, tentu saja aku merasa gelisah. itu saja." Ungkap Cassandra
Read more
Bab 3
"Kemari!" Ahmad menarik Zia ke balkon.Zia yang sangat syok hanya menurut saja pada perintah Ahmad dan mulai mengikuti suaminya ke balkon. Sesampainya di balkon, Ahmad dan Zia cukup lama teriam dengan perasaan masing-masing."Aku benar-benar butuh penjelasan atas semua ini, Kak." Zia akhirnya bersuara setelah menyeka air matanya."Apa benar, kamu tidak tau bahwa pinangan ini datang padamu untuk menjadi istri keduaku?" Tanya Ahmad perlahan agar tak menakuti Zia."Zia tidak tau, kak" Jawab Zia sambil terisak dan tak mampu mengangkat mukanya.Ahmad memeluk dan membenamkan Zia didadanya yang lebar, berharap bisa menenangkan hati Zia."Apakah kau kecewa, Zia?" tanya Ahmad"Aku kecewa karena tidak ada yang memberitahuku tentang hal ini, bahkan ayah sekalipun." Jawab Zia yang mulai tenang"Istriku, Cassandra yang melamarkan kamu untukku." ungkap AhmadZia mengangkat wajahnya dari dada suaminya dan memandang Ahmad baik-baik, seakan mencari sesuatu disana."Ada apa Zia?" Ahmad bertanya"Tidak
Read more
Bab 4
Author povZia sedang merasa bahagia walaupun kejutan-kejutan pernikahannya kadang menguras batin. Zia bertekat untuk menyerahkan dirinya kepada suaminya malam ini. selepas makan malam ia pun sibuk berdandan mempercantik penampilannya. Zia duduk didepan cermin dan memandangi wajahnya yang polos."oke pertama-tama pakai bedak." kata Zia memulai tutorialnya."hemh.. terlalu pucat, aku butuh perona pipi." Zia memilih-milih produk didepannya."yang mana ya perona pipi?" tanya Zia kepada diri sendiri karena tak ada siapapun selain dirinya di kamarnya itu."ahh mungkin yang ini," Zia mengambil lipcream berwarna merah dan mengoleskannya dipipinya. Seingatnya kakaknya mengoleskan benda serupa saat mendandaninya di hari pernikahan.Saat digosok dipipinya warna merah itu tak mau membaur, semakin digosok semakin merah tak merata."Baiklah biarkan dulu, hufhtt (menghela nafas sejenak) nanti hasil akhirnya pasti bisa bagus, selanjutnya lipstik." Zia masih menggumam sendiri didepan cermin.ia mengo
Read more
Bab 5
Author povPukul empat pagi, seperti biasa Azizah terbangun. Mungkin karena letih yang amat sangat tubuhnya terasa sangat berat."Aaaauuuhhhh.. sakit sekali." lenguh Zia pelan.Ia segera bangun walaupun masih berbekas rasa sakit disana sini. Seperti biasa juga, Zia segera mandi dan mensucikan dirinya untuk menghadap panggilan subuh. Setelah mandi dan bersiap Ia membangunkan suaminya,"Kak sudah subuh." Kata Zia sambil mengguncang tubuh suaminya."Emmmhhh.. iya aku bangun sayang." jawab Ahmad dengan muka bantalnya."Kak Ahmad sholat di mana?" Tanya Zia"Aku akan ke masjid, kamu ajak Sandra sholat bersama ya." Pinta kak Ahmad sebelum bersiap ke masjid***Selepas shalat subuh, Zia membantu Sandra di dapur. Sandra nampak lihai memainkan peralatan dapur membuat Zia tertegun."Wuaaaahhh.. Kak Sandra kayak chef-chef di acara tivi gitu kak, keren banget.. cantik pula.. pantesan kak Ahmad klepek-klepek sama kak Sandra." Puji Zia dengan lantang tanpa sengaja."Ahh kamu bisa aja. basic aku mema
Read more
Bab 6
Aku duduk di kursi penumpang taxi online yang kupesan. Duduk termangu memandangi jalanan yang padat. Kesibukan kota, kendaraan berlalu-lalang, pedadang kaki lima berjajar menjajakan dagangannya. Pemandangan perkotaan yang melelahkan.Entah takdir sedang mempermainkanku atau aku saja yang terlalu berlebihan. Kupejamkan mata berharap semua ini hanya mimpi, namun kudapati aku masih berada di ruang yang sama bersama kisah hidup dan ratapanku. Taxi online ku berhenti di sebuah salon kecantikan langgananku. Kulangkahkan kakiku dan berjalan gontai tak bersemangat. Dengan malas aku memesan beberapa treatment dan segera masuk ke dalam ruangan yang ditujukan oleh petugasnya.Kulepaskan seluruh kain yang membalut seluruh tubuhku dan kuganti dengan lilitan kain yang membungkus sebagian tubuhku dan kemudian kukenakan kimono dan segera membaringkan bobot tubuh keatas matrass yang telah disediakan. Tak berapa lama tangan lembut mulai memijatku dan membuatku sedikit rileks. Beberapa benda kental dan
Read more
Bab 7
Ahmad pov"Wa alaikum salam." jawabku dan Zia bersamaan.Kubalikkan tubuh Zia menghadap kearahku. Dengan cepat aku mengulum bibir istriku yang manis ini. Zia yang tak siap mendapat perlakuan itu dariku langsung mendorong dadaku hingga aku mundur beberapa langkah."Ngawur deh, kalo kak Sandra liet gimana?" Gerutu Zia"Kan udah pergi." jawabku santai dan mulai menyerang Zia dengan ciuman yang semakin menjadi-jadi."Stop ah kak, yuk siap-siap." Sela Zia lagi sambil mendorongku lebih kencang kemudian berlari kekamarnya sambil tertawa.Zia membuka Lemarinya dan memilih baju yang akan dipakai walaupun sebenarnya ia hanya ingin menhindari suami yang selalu mengganggunya. Dengan tiba-tiba aku sudah berada dibelakangnya dan mulai menggodanya lagi. Zia merasa sudah lelah menghindar, membiarkan saja suaminya melakukan yang diinginkannya."Kau membuatku semakin bergairah Zia." Hanya itu yang kupikirkan saat Zia berusaha menghindariku. "Rambut panjangmu itu membuatku tak berdaya. Wajah lugumu, o
Read more
Bab 8
"Tadi udah Alpukat kocok, tapi sekarang laper lagi. Nggak tau deh akhir-akhir ini aku makan banyak banget." Gerutu Cassandra."Nggak apa-apa, kamu kebanyakan pikiran kalik." Balas Ahmad menenangkan Cassandra."Iya terus entar aku gendut, terus kamu males deh sama aku." Ucap Cassandra dengan kesal."Kenapa sih istriku yang satu ini, bawaannya marah-marah terus. Kalo cemburu bilang dong." Goda Ahmad"Idiiihh.. kepedean banget." Ledek Cassandra kesal."Udah yuk turun, makan bareng Zia juga." Ajak Ahmad pada Cassandra.Cassandra dan Ahmad turun ke lantai bawah untuk makan siang bersama. Di bawah terlihat Zia sedang berbincang-bincang dengan pegawai restoran."Ohh,, baru tiga hari ini toh nikahnya." Ucap seorang pramusaji."iya." jawab Zia"Selamat ya mbak Zia." Ujar pramusaji yang lain."Sering-sering kesini mbak, ngobrol-ngobrol lagi gitu." Ucap pramusaji yang pertama."Zia, ayo kita makan." Ajak Ahmad, memanggil Zia dari jarak yang masih cukup jauh.Ziapun menoleh dan mengangguk."Kapan
Read more
Bab 9
Author povCassandra sedang menyusun bahan makanan ke dalam kulkas, didekatnya Ahmad mengacak-acak kantung belanjaan kemudian duduk diatas meja dapur tepat disebelah kulkas. Sambil menemani Cassandra Ahmad mengemil makanan ringan yang ia temukan didalam salah satu tas belanja"Itu punya Zia. Enak aja kamu nyam nyam nggak bilang dulu. tar dia ngambek loh." Ucap Cassandra tanpa melihat Ahmad, tangannya masih sibuk menata kotak-kotak makanan ke dalam kulkas."Eh, punya Zia. Pantesan baru kali ini nemu beginian di tas belanjaan kita." jawab Ahmad asal saja.Cassandra hanya menoleh sedikit kemudian kembali berkutat dengan bahan makanan dan kulkasnya."Kamu lagi dapet?" tanya Ahmad menelisik."Enggak, kan tadi shalat bareng Zia." jawab Cassandra tak acuh"Sewot banget." Gerutu Ahmad sambil memasukkan keripik kentang ke mulutnya."Enggak sewot, kamu aja yang ngeselin." Gerutu Cassandra balik."Kok jadi aku yang salah sih?" tanya Ahmad heran"Tau ah, udah sana jauh-jauh deh. kesel banget aku
Read more
BAB 10
Author pov"Aku berangkat ke masjid ya," Ijin Ahmad pada Cassandra yang tengah mengeringkan rambutnya di depan cermin."Iya sayang." Jawab Cassandra sambil merekahkan senyum bahagianya.***Usai melaksanakan shalat magrib Cassandra keluar kamar untuk memasak makan malam.Didapur dilihatnya Zia sedang melakukan panggilan video dengan ayahnya. Mereka nampak bahagia dan haru, sesekali Zia menyeka air matanya yang menetes ke pipinya."Sudah dulu ya Yah, nanti Zia kabar-kabar lagi." pamit Zia pada Ayahnya"Assalammualaikum." Imbuhnya kemudian menutup panggilannya."Nelpon Ayah kamu Zi?" Tanya Cassandra mengagetkan Zia."Iya kak, kangen." Jawab Zia sambil mengusap kedua matanya dengan tishu."Pulang aja nggak apa-apa kok." Ucap Cassandra berusaha menenangkan Zia."Nggak deh kak, entar aja minggu depan sekalian ngambil buku-buku buat persiapan masuk kuliah lagi." Tolak Zia Lirih."Yaudah, aku masak dulu deh. Udah laper kan?" Tanya Cassandra mencairkan suasana."Hehehe, iya kak tadi ketiduran
Read more
DMCA.com Protection Status