Share

BAB 33

Setelah hatiku terasa lebih tenang, aku merapikan barang-barangku. Kukemasi dalam tas yang kubawa, kemudian berjalan kearah kasir untuk membayar. Aku berjalan keluar restoran dan segera memesan becak yang memang mangkal tak jauh dari tempatku makan tadi. Hari sudah semakin menggelap dan aku belum melaksanakan shalat magrib.

Sesampainya di kosan aku segera melaksanakan shalat magrib diiringi bacaan Alquran hingga menuju isya'. Tak lama setelah shalat isya' aku pun terlelap masih dengan mukenah yang menempel di badanku.

***

Author pov

"Tidak bisa begini Ahmad, bagaimana pun aku yang pertama mengandung anakmu. Jadi kamu harus tetap menceraikan Zia. Bukankah menceraikan wanita lebih baik saat ia hamil agar nasab si jabang bayi terjaga? Ia akan tetap menjadi anakmu dan Ahlimu. Kamu tidak akan kehilangan anak itu." Cassandra masih tak paham bahwa yang Ahmad inginkan adalah kedamaian dalam pernikahan, bukan sekedar hadirnya anak.

"Cassandra, bisakah kita saling memberi pengertian dan menjal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status