Share

BAB 39

Ahmad bersikukuh menjelaskan tentang kondisi Zia melalui sambungan telepon itu, namun aku memilih untuk tidak percaya pada kondisi Zia. Sepertinya terlalu mengada-ada. Aku juga pernah mengandung dan baru saja melahirkan malah. Tapi keluhan seperti Zia tidak terjadi sama sekali padaku. Mungkin ada beberapa orang yang memiliki kondisi kehamilan yang kurang baik namun aku rasa Zia bukan salah satunya, bukannya dia seorang bidan. Mana mungkin seorang bidan tidak bisa menjaga kondisi kehamilannya.

Setelah menelepon Ahmad aku berusaha untuk menelepon orang tuaku, berharap mereka bisa menemani aku selama beberapa minggu kedepan. Setelah mengobrol lewat telepon akhirnya mamaku setuju menemani aku tapi papaku tidak bisa ikut karena pekerjaan.

"Esok mama akan datang, aku harus segera meminta bi Ijah menyiapkan kamar untuk mama. Emh sebaiknya kamar yang digunakan Zia saja. Letak kamar itu bersebelahan dengan kamarku jadi akan ada mama yang siaga membantuku siaga menjaga bayiku." Pikirku dalam ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status