Share

Penghalang Kedua

“Lara harus mau juga Mas kasih sesuatu.” Ucap Mas Gala.

Terdengar dari seberang telepon Lara tertawa kecil.

“Okay, deal.” Balas Lara.

“Udah larut malam, Ra. Tidur, ya?” Ucap Mas Gala, “walaupun besok nggak kemana-mana tapi kan tetap banyak yang harus dikerjakan.” Lanjutnya.

“Iya, baik, Mas.” Jawab Lara, “Mas Gala juga tidur, ya.” Lanjutnya.

“Mas nanti sayang.”

“Nanti kapan?”

“Nggak tahu kapan, sengantuknya aja.”

“Mas Gala selalu gitu.” Dengus Lara yang kesal.

“Gitu gimana, Ra?” Tanya Mas Gala.

“Nggak pernah peduliin kesehatan.” Jawab Lara.

Mas Gala tertawa kecil di seberang telepon.

“Iya deh, sayang.” Ucapnya, “Mas coba tidur, ya.” Lanjutnya.

“Gitu dong sekali-kali dengerin Lara.” Lontar Lara.

“Iya, iya bawel. Jangan marah lagi, ya?”

“Iya, Mas.”

“Kiss me.” Ucap Mas Gala.

“Hah? Apa?” Lara tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

“Good night, Ra.” Jawab Mas Gala dengan jawaban yang tak sebenarnya.

“Oh, good night, Mas Gala.” Ujar Lara yang tak ingin memperdebatkannya.

Telepon terputu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status