Share

Tarian Mistis

Pengajian berjalan lancar, untung saja Ustad Imran bisa memberi alasan baik pada tamu yang hadir. Aku tidak sabar menunggu mereka pulang sebab penasaran dengan paket yang kutemukan di halaman.

Saat menemukan paket, aku mengendap ke rumah bagian samping dan melempar benda itu lewat jendela kamar. Entah di mana jatuhnya, bisa juga di kolong ranjang. Yang penting dalam keadaan aman.

Satu per satu tamu berpamitan pulang, ada juga yang masih menikmati camilan kue basah dalam piring. Hingga masuk waktu ba'da Isya, akhirnya tidak ada tamu yang tersisa—kecuali Pak Ustad. Sepertinya pria sepuh itu akan menepati janjinya untuk membersihkan rumah ini dari hal gaib.

Bapak mempersilakan Pak Ustad untuk masuk ke ruang tamu, supaya bisa lebih fokus untuk mengobrol. Toh, Bapak belum tahu kejadian yang menimpa Ustad Imran sampai beliau telat datang.

Aku dan Via sibuk mencuci piring di dapur, sambil menguping apa saja yang dibicarakan oleh Bapak. Kebetulan, dua ruangan ini saling bersebelahan dan tid
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status