Home / Romansa / Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir / Bab 50. Untuk Pertama Kalinya

Share

Bab 50. Untuk Pertama Kalinya

Author: Liazta
last update Last Updated: 2025-06-19 23:39:52

Ruangan ini terasa lebih hangat. Aroma lembut dari bunga-bunga segar yang ditata di sudut ruangan bercampur dengan udara yang bersih. Cahaya matahari pagi menembus lembut melalui tirai, membentuk semburat keemasan di dinding.

Pintu terbuka perlahan. Seorang perawat masuk dengan senyum hangat, menggendong seorang bayi mungil yang kini sudah lepas dari inkubator. Tanpa alat bantu pernapasan. Tanpa selang-selang yang melilit tubuh kecilnya.

"Halo Amora," ucap sang perawat lembut,"

Amora memandang ke arah perawat itu dengan jantung berdebar-debar. Apakah yang saat ini digendong oleh perawat putranya?

"Halo mama ku yang cantik. Lihat aku sudah boleh jalan-jalan. Aku sudah keluar dari inkubator." Perawat itu berkata dengan menirukan gaya bicara anak kecil.

Amora memandang bayi itu dengan jantung berdegup tak menentu. Hari ini adalah hari yang sudah lama ia nantikan. Sejak pertama kali putranya lahir ke dunia ini dalam kondisi lemah. Untuk bertahan hidup, bayi berwajah tampan itu harus be
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Novitasari Shanty
up 1 bab kah/hari
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir   Bab 55. Hari Kepulangan Amora dan Emran

    Pagi itu, cuaca cerah. Sinar mentari menembus lembut tirai jendela kamar rumah sakit. Di dalam, Amora tengah mempersiapkan perlengkapan Emran dengan penuh hati-hati. Tangannya yang mungil melipat pakaian kecil anaknya, sementara matanya sesekali menatap ke arah putranya yang tertidur pulas di dalam boks bayi.Hari ini merupakan hari yang sudah lama ia tunggu. Setelah berhari-hari penuh rasa cemas di rumah sakit, akhirnya dokter menyatakan bahwa Emran sudah cukup kuat untuk pulang. Tubuh mungil itu kini jauh lebih sehat, pipinya bersemu merah, napasnya tenang.Meskipun hanya pulang untuk sementara waktu, cukup membuat hati Amora bahagia. Karena sebentar lagi dia dan juga Emran akan kembali ke rumah sakit. Mereka akan sama-sama menjalankan operasi.Tiba-tiba terdengar ketukan pelan di pintu.Tok... tok...“Masuk,” sahut Amora lembut.Pintu terbuka, dan muncullah sosok Yurika, dengan senyum hangat yang merekah di wajahnya. “Amora, selamat pagi, Sayang. Sudah siap pulang?”Melihat wajah r

  • Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir   Bab 54. Ketulusan

    “Sekarang Mami sering ke rumah sakit?” tanya Alvaro pelan, matanya menatap lembut ke arah Yurika yang duduk di depannya.Wanita paruh baya itu tengah menikmati makan malamnya, namun senyum hangat segera merekah di wajahnya. Ia mengangguk pelan.“Iya. Zolin yang sering mengajak mami ke sana. Katanya ingin bertemu dengan Emran.”Alvaro mengerutkan kening, menaruh sendoknya sejenak.“Emran? Siapa?”Ia memang kerap mendengar Zolin bercerita tentang seorang bayi bernama Emran, namun belum sempat ia tanyakan lebih jauh.“Anaknya Amora,” jelas Yurika, suaranya pelan dan teduh.Alvaro mengangkat alis.“Amora? Teman Zolin? Umur berapa dia?” tanyanya lagi, merasa heran. Di benaknya, Amora hanyalah gadis muda, mungkin masih SMA atau baru masuk kuliah.“Sekarang usianya dua bulan,” jawab Yurika, matanya berbinar saat menyebutkan usia bayi itu.Alvaro mengangguk perlahan, bibirnya menyungging senyum tipis.“Kirain dia itu anak SMA atau mahasiswa. Nggak nyangka sudah punya anak. Punya suami juga, y

  • Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir   Bab 53

    Bagaimana mungkin Yurika tahu bahwa ia sedang mencari rumah?Amora mengangguk pelan.“Posisi rumah yang kemarin terlalu jauh, Tante. Tempatnya juga sepi sekali, Mora takut, kalau terjadi apa-apa sama Emran, bakal susah cari kendaraan.”“Memangnya di sana nggak bisa minta tolong ke tetangga? Tetangga, adalah orang terdekat kita. Saat musibah datang, merekalah yang pertama dipanggil,yang pertama mengulurkan tangan.” Yurika mencoba menasehati Amora.Namun Amora menggeleng, wajahnya sedikit muram. Bayangan di malam itu, sampai sekarang masih belum bisa ia lupakan.“Di sana nggak ada tetangga sama sekali, Tante. Sepi banget. Kalau mau belanja aja harus jalan jauh dulu baru ketemu warung, itupun warungnya di daerah yang masih sepi.” Amora tersenyum. Yurika terdiam, heran.Masa di Jakarta masih ada tempat sesepi itu? batinnya. “Kalau begitu, kamu memang harus cari tempat tinggal yang lebih baik.” Yurika tersenyum hangat. “Kebetulan Tante punya rumah yang kosong. Mau nggak tinggal di sana

  • Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir   Bab 52. Hadiah

    “Kakak Amora, adik Emran ganteng sekali ya. Hidungnya mancung, mirip banget sama Kakak Amora.”Suara polos Zolin akhirnya terdengar juga. Sejak tadi gadis kecil itu hanya diam memperhatikan bayi mungil yang terlelap dalam pelukan sang ibu.Amora tersenyum haru mendengar ucapan itu. Tangannya pelan mengusap air mata yang jatuh di pipi.Bahagia, ya, rasa bahagia itu nyata. Tapi di balik itu, ada pula getir yang meremas hatinya.Benarkah Emran benar-benar mirip dirinya?“Baru aja Tante mau bilang begitu, eh, malah kak Zolin yang duluan ngomong. Matanya jeli banget ya,” ucap Yurika sambil terkekeh.“Iya, fotokopi ibunya banget,” timpal Dokter Attar yang ikut tersenyum, menatap bayi tampan yang kini tertidur pulas di dekapan sang ibu.Bayi laki-laki itu seakan tahu, satu-satunya yang ia miliki di dunia ini hanyalah ibunya. Maka, wajah yang ia pilih benar-benar serupa sang ibu.Dalam hati, Amora berbisik, “Kamu memang anak pintar, Nak. Bahkan seakan kau tahu, siapa yang layak untuk kau bang

  • Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir   Bab 51. Pelukan Pertama

    Amora masih duduk memeluk bayinya erat-erat di dada. Hangat tubuh mungil itu seakan menghapus semua luka, semua ketakutan yang pernah ia rasakan. Ia bahkan tidak ingin melepaskan pelukan itu, seolah takut kalau ini semua hanya mimpi.Amora memejamkan mata sejenak.Begitu banyak luka yang menggerogoti hatinya, setelah begitu banyak rasa sakit, akhirnya ada setitik harapan baru. Untuk pertama kalinya, ia merasa dunia tidak lagi sekelam dulu.Pintu ruangan kembali terbuka. Yurika melangkah masuk bersama Zolin, Dokter Bram serta dokter Attar. Melihat pemandangan di depannya, Amora yang tengah menggendong putranya untuk pertama kali. Tanpa sadar, sudut mata yuriky ikut basah.Wanita paruh baya itu kemudian berjalan mendekat, suara langkah sepatunya nyaris tidak terdengar."Amora…" panggil Yurika pelan.Amora mengangkat wajah, menatap wanita yang diam-diam selalu melindunginya.“Tante Yurika,” suaranya bergetar. “Akhirnya Mora bisa menggendong Emran.”Yurika tersenyum lembut, meraih bahu Am

  • Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir   Bab 50. Untuk Pertama Kalinya

    Ruangan ini terasa lebih hangat. Aroma lembut dari bunga-bunga segar yang ditata di sudut ruangan bercampur dengan udara yang bersih. Cahaya matahari pagi menembus lembut melalui tirai, membentuk semburat keemasan di dinding.Pintu terbuka perlahan. Seorang perawat masuk dengan senyum hangat, menggendong seorang bayi mungil yang kini sudah lepas dari inkubator. Tanpa alat bantu pernapasan. Tanpa selang-selang yang melilit tubuh kecilnya."Halo Amora," ucap sang perawat lembut,"Amora memandang ke arah perawat itu dengan jantung berdebar-debar. Apakah yang saat ini digendong oleh perawat putranya? "Halo mama ku yang cantik. Lihat aku sudah boleh jalan-jalan. Aku sudah keluar dari inkubator." Perawat itu berkata dengan menirukan gaya bicara anak kecil. Amora memandang bayi itu dengan jantung berdegup tak menentu. Hari ini adalah hari yang sudah lama ia nantikan. Sejak pertama kali putranya lahir ke dunia ini dalam kondisi lemah. Untuk bertahan hidup, bayi berwajah tampan itu harus be

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status