Share

Bab 49. Melindungi

Author: Liazta
last update Last Updated: 2025-06-18 22:56:53

Setelah mengetahui keadaan Amora, Yurika diam-diam memerintahkan seseorang untuk melindungi wanita itu. Ia juga telah memberi instruksi kepada pihak rumah sakit. Siapa pun yang datang mencari Amora, dengan alasan apa pun, tidak boleh diberitahu bahwa wanita itu tengah dirawat di sana. Singkatnya, Yurika menutup seluruh akses agar tak seorang pun bisa menemukan Amora.

Di dalam hatinya, Yurika diliputi kecemasan. Ia khawatir Dewi atau istri muda Randy akan datang mengganggu Amora. Padahal, saat ini Amora sangat membutuhkan ketenangan, agar bisa benar-benar pulih. Bukan hanya dari luka fisik, tetapi juga dari luka batin dan guncangan pikiran yang masih membekas.

Ponselnya berdering. Melihat nama di layar, Yurika segera mengangkat.

"Halo, Dokter Bram," sapa Yurika dengan suara lembut. Ia tahu, dokter itu tidak akan menghubunginya kecuali ada hal penting.

"Halo, Ibu Yurika," sahut Dokter Bram di seberang.

"Ada apa, Dokter?" Yurika bertanya ramah. Suaranya yang tenang dan anggun membuat sia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Indrawati Iin
sepanjang aku membaca dak berhenti menangis ..., sedih sekali, beri kebahagiannya untuk Amora ya thor ...
goodnovel comment avatar
Surtinah Surtinah
lanjuttt Thor up yg banyak ya,, semangatttt
goodnovel comment avatar
Muniroh Marpaung
dikit banget up nya thor,lanjut
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir   Bab 111

    Alvaro memandangi cangkir kopinya yang mulai mendingin. Uapnya sudah hilang, tapi hatinya justru terasa menghangat. Ada sesuatu dalam cerita Amora yang membuatnya tak bisa berpaling, seperti cermin dari rasa sepi yang lama ia pendam.Perempuan itu tidak pernah sedikit pun meminta dikasihani. Tapi caranya menyembunyikan luka dengan senyum, membuat Alvaro ingin memeluk dan melindunginya."Aku dibuang, setelah mereka menganggap tidak membutuhkan aku lagi. Tapi Ya sudah tidak apa, ini takdirku. Dan aku terima semuanya." Amora tertawa kecil. Dan kemudian membelakangi Alvaro. Dengan cepat ia mengusap air matanya. "Kalau aku bilang," ucap Alvaro perlahan, "bahwa kamu bukan satu-satunya yang pernah dibuang, apa kamu percaya?"Amora menoleh, matanya menyiratkan keterkejutan."Aku juga pernah merasa tidak diinginkan," lanjut Alvaro, menatap langit-langit rumah yang temaram. "Bukan oleh istri, tapi oleh orang-orang yang mengira aku akan segera mati. Dulu, saat aku dinyatakan mengidap penyakit y

  • Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir   Bab 110

    Pintu mobil terbuka perlahan, disambut hembusan angin malam yang lembut dan aroma segar dari taman bunga di halaman depan.Alvaro turun lebih dulu, menggendong Zolin yang masih terlelap di pundaknya, sementara Amora menyusul dengan langkah pelan, mengayun pelukan hangat untuk Emran yang telah kembali tertidur nyenyak.Suasana rumah terasa damai. Hangat. Seolah menyambut mereka pulang dari sebuah perjalanan kecil yang sarat makna.Setelah menidurkan Zolin di ranjangnya dan meletakkan Emran ke dalam boks bayi, mereka keluar dari kamar dengan langkah ringan, menjaga keheningan demi dua malaikat kecil itu.Di ruang keluarga yang remang dan hanya disinari lampu temaram di dinding, mereka saling berpandangan dalam diam.Tak ada kata.Hanya tatap penuh rasa.Amora menunduk, memainkan ujung lengan bajunya, seolah menyibukkan diri dari kebingungan harus bicara apa.Sementara Alvaro bersandar di dinding, kedua tangannya dimasukkan ke saku celana, mencoba tampak santai... padahal detak jantungny

  • Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir   Bab 109

    Pelan-pelan, senyuman muncul di wajah Amora. Tapi bukan senyum biasa. Itu senyum yang tercipta dari rasa haru, dari luka yang perlahan sembuh, dari hati yang mulai percaya bahwa kebahagiaan bisa datang kembali.Namun Amora dengan cepat menggelengkan kepalanya. Ia harus kembali sadar diri dan mengingat statusnya.Zolin mungkin memang menginginkannya menjadi seorang Mommy, tapi tidak demikian dengan Alvaro.Lagipula, setelah pernikahannya yang tak pernah jelas dengan Randy, Amora tak ubahnya seperti wanita yang buruk di mata masyarakat. Ia memiliki seorang anak, tapi tak pernah terlihat bersama suaminya. Mengaku pernah menikah, tapi tanpa satu pun bukti yang bisa menguatkan. Bahkan surat cerai atau pernyataan talak pun tak ia miliki.Di mata orang-orang, ia hanyalah perempuan dengan masa lalu kelam. Dan anak yang ia lahirkan… seringkali dipandang sebagai anak tanpa status yang sah. Anak yang dianggap lahir di luar ikatan resmi, layaknya anak haram.Ia mengusap ujung matanya yang berembu

  • Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir   Bab 108

    Amora sedang sibuk di dalam vila, merapikan barang-barang yang akan dibawa pulang. Sementara itu, Alvaro duduk di tepi pantai sambil menikmati matahari terbenam. Sinar matahari senja menyapu permukaan laut, memantulkan warna keemasan yang menenangkan. Di pangkuannya, Emran tertawa-tawa kecil sambil mengoceh, kedua tangannya menepuk-nepuk dada Alvaro dengan ceria.Tak jauh dari sana, Zolin tengah asyik membuat istana pasir. Gaunnya sedikit kotor, namun wajahnya penuh semangat.Liburan seperti ini sudah lama menjadi impian Zolin. Dulu, ia hanya bisa membayangkan bisa berjalan-jalan ke pantai sambil menggenggam tangan Daddy dan neneknya. Namun siapa sangka, hari ini mimpi itu menjadi kenyataan, bahkan jauh lebih indah dari yang pernah ia bayangkan. Ia tidak hanya berlibur bersama Daddy, tetapi juga bersama wanita yang sangat ia sayangi, Mommy Amora. Wanita yang kini selalu ada untuknya, menyisir rambutnya setiap pagi, dan mencium keningnya setiap malam sebelum tidur.Bonus paling manis

  • Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir   Bab 107

    Lorong rumah sakit itu perlahan kembali tenang. Para pengunjung mulai berdatangan, perawat sibuk lalu lalang, dan kehidupan terlihat seperti biasa.Di salah satu sudut lorong lantai dua, di balik tirai ruang tunggu keluarga, seorang wanita berdiri diam, sedikit menunduk, mengenakan hoodie abu-abu dan masker tipis yang menutupi separuh wajahnya.Miranda.Dia tidak benar-benar pulang seperti yang Randy minta semalam. Setelah keluar dari lorong ICU, ia hanya berpura-pura menekan tombol lift. Begitu pintu tertutup, ia menekan lantai lain, lalu kembali naik diam-diam dengan rute berbeda.Kini, ia berdiri di tempat yang hampir tersembunyi, hanya satu langkah dari kaca panjang yang menghadap ke ruang ICU.Matanya tajam, mengarah lurus ke dalam ruangan di mana Dewi terbaring. Tatapannya bukan tatapan iba, melainkan penuh ancaman dingin.Dari posisinya, Miranda bisa melihat Randy duduk di samping tempat tidur ibunya. Ia menggenggam tangan Dewi dan terlihat begitu hancur.Miranda mendecih pelan

  • Transaksi Hati Ibu Pengganti Anak Presdir   Ban 106

    Cahaya bulan jatuh tenang di permukaan laut, memantul lembut seperti lukisan alam yang tenang. Suasana terasa damai dan hangat, seperti pelukan dari semesta.Di ruang tengah yang diterangi cahaya temaram, Zolin mendekati Amora sambil menguap kecil."Mommy... aku sudah ngantuk," ucapnya manja, sambil menutup mulut dengan punggung tangan mungilnya.Gadis kecil itu tampak kelelahan. Begitu sampai di villa, ia langsung bermain di pantai hingga sore hari. Jadi wajar jika Zolin sudah mengantuk. Meskipun saat ini masih jam 8."Ayo kita tidur," kata Amora dengan tersenyum hangat. Namun sebelum Amora menyelesaikan kalimatnya, Alvaro sudah lebih dulu menyambar tawaran itu, dengan nada penuh semangat."Apa Zolin mau tidur sama Daddy?" tawarnya sambil mengedipkan mata penuh harap.Zolin menggeleng cepat. "Enggak. Aku mau tidur sama Mommy dan adik Emran," jawabnya polos, sambil memeluk boneka kelinci kesayangannya.Alvaro tertawa kecil, berpura-pura kecewa. "Duh, Daddy kalah saing, nih."Zolin me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status