Share

Triplet Rahasia: 186

Author: Chani yoh
last update Last Updated: 2025-05-16 21:42:51

“Paman mau apa lagi? Biar aku ambilkan.”

“Paman mau buah? Biar aku kupaskan.”

“Kalau channel TV mau diubah? Aku sudah selesai menonton kartunku, Paman.”

“Paman mau makan apa lagi? Biar aku belikan. Aku dan mami mau pergi ke mini market sebentar lagi.”

Tamara menatap tak percaya pada Thea dan Tilly yang begitu memanjakan Trevor.

Setelah tanpa persetujuannya mereka berjanji untuk menemani signor satu itu bermalam di rumah sakit, dua putri kecilnya itu begitu bersemangat mengurusi Trevor.

Entah angin apa yang masuk ke tubuh mereka sehingga mereka sebaik ini pada Trevor.

Tamara ingin menegur, agar mereka ingat diri jangan terlalu memanjakan paman satu itu, tapi Tamara pun tak bisa leluasa menegur mereka di depan Trevor.

Bisa-bisa tatapan berbisa Trevor kembali menerkamnya.

Tamara pun hanya diam mengamati semua itu seraya melapangkan hati agar bisa tulus menerima bahwa putri-putrinya ternyata bisa sangat perhatian pada Signor satu itu.

Perhatian yang selalu dia terima dari Thea dan Tilly k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 187

    “Hm?” Tamara lalu tertawa sarkas. “Anda bukan bosku lagi, jangan berpikir Anda masih berhak memintaku tinggal menemani. Lagipula yang berjanji menemani Anda malam ini kan hanya anak-anakku. Aku tidak berjanji.”Trevor terperangah dan kesal. Tapi lalu dia tertawa meski terdengar aneh.Kekesalan itu pun berpindah ke Tamara. Kenapa malah tertawa.Wajahnya mengernyit kesal dan balas menatap Trevor dengan tajam.“Kau tahu ... sikapmu ini jelas-jelas menunjukkan bahwa kau tahu dengan pasti bahwa aku adalah ayah kandung mereka.”Giliran Tamara yang tertawa meremehkan. “Jangan terlalu keras membahagiakan diri sendiri, Signor.Sekalipun kebohongan berulang-ulang akan menciptakan ilusi kebenaran, pada akhirnya Anda akan berada di titik kenyataan pahit yang harus Anda terima.Lebih baik melapangkan hati untuk menerima kenyataan sepahit apapun.”Tamara menaikkan dagunya menatapkan matanya pada Trevor.Lelaki itu terdiam sejenak dengan wajah kesal lalu dia kembali tertawa.“Tidak ada seorang ibu p

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 186

    “Paman mau apa lagi? Biar aku ambilkan.”“Paman mau buah? Biar aku kupaskan.”“Kalau channel TV mau diubah? Aku sudah selesai menonton kartunku, Paman.”“Paman mau makan apa lagi? Biar aku belikan. Aku dan mami mau pergi ke mini market sebentar lagi.”Tamara menatap tak percaya pada Thea dan Tilly yang begitu memanjakan Trevor.Setelah tanpa persetujuannya mereka berjanji untuk menemani signor satu itu bermalam di rumah sakit, dua putri kecilnya itu begitu bersemangat mengurusi Trevor.Entah angin apa yang masuk ke tubuh mereka sehingga mereka sebaik ini pada Trevor.Tamara ingin menegur, agar mereka ingat diri jangan terlalu memanjakan paman satu itu, tapi Tamara pun tak bisa leluasa menegur mereka di depan Trevor.Bisa-bisa tatapan berbisa Trevor kembali menerkamnya.Tamara pun hanya diam mengamati semua itu seraya melapangkan hati agar bisa tulus menerima bahwa putri-putrinya ternyata bisa sangat perhatian pada Signor satu itu.Perhatian yang selalu dia terima dari Thea dan Tilly k

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 185

    Tamara terhenyak. Menemani di sini?Dia membuka mulut untuk meluruskan maksud Thea dan Tilly, agar Trevor tidak terlalu serius menanggapi kata-kata mereka tadi.Tapi signor satu itu langsung mengangguk mantap. “Terima kasih, Tesoro-ku.”Thea dan Tilly langsung tersenyum lebar. Entah sejak kapan mereka merasa tersanjung dipanggil Tesoro.Tamara merasa hatinya seakan tercubit dan dia terjebak di ruangan ini.Dia sendiri belum mengiyakan bahwa dia akan tinggal dan menemani signor satu ini dirawat sepanjang malam.Tapi signor satu itu sudah merasa senang hanya karena janji manis Thea dan Tilly.“Jadi kami akan menginap di sini ya, Paman?” tanya Thea lagi sambil memandangi sekelilingnya.“Iya, Tesoro. Kamar ini besar sekali, cukup lah untuk kalian semua. Bahkan sofanya, lihatlah! Jumlahnya pas dengan jumlah kalian.Juga masih ada brankar kosong satu. Brankar ini sangat empuk, berbeda dari yang di kamar kelas 1, apalagi kelas 3. Jadi, Mami kalian tidak akan merasa pegal-pegal tidur di sini.

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 184

    “Mami juga tidak tahu,” ucap Tamara pasrah.Namun satu hal yang Tamara tidak mengerti, kenapa mobil Signor satu itu ada di sana?Apakah ... jangan-jangan signor satu itu sedang membuntutinya atau mengejar mereka?Jika iya, maka Tamara yang bersalah atas tergelincirnya mobil Trevor.Kejadian berikutnya terjadi dengan cepat.Mobil akhirnya berhasil dihentikan.Dari arah belakang, Boris dan anak buahnya keluar dari dalam mobil menuju mobil Trevor.Pria itu dilarikan ke rumah sakit.***Tamara duduk menunggu di rumah sakit.Triplet ikut duduk berjajar di sebelahnya.Dari yang dikatakan Boris, Trevor terbentur di bagian kepala sehingga pria itu tak sadarkan diri.Entah hanya pingsan, atau koma.Yang pasti, Trevor dalam kondisi tidak sadar.Tamara mengusap usap telapak tangannya sebagai pertanda kegelisahan hatinya.Bisa dibilang, Trevor terluka gara-gara dia memiliki rencana pindah ke kota lain.Trevor mengikutinya dan hendak menghentikannya, makanya dia sampai mengalami cedera itu.Jika d

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 183

    Tamara telah siap.Hanya ada beberapa tas yang dibawanya. Sudah tentu peti perhiasan tidak akan dia tinggalkan di apartemen.Lalu, tas sekolah dan barang-barang sekolah triplet saja.Selebihnya, Tamara memilih untuk tidak membawa apapun.Dia punya banyak perhiasan emas jadi kebutuhan mereka akan dibelinya ulang di tempat yang baru.Termasuk pakaian.Siapa suruh signor satu itu memberinya banyak perhiasan.Ya ... anggap saja ini kompensasi pada dirinya atas kejadian malam 6 tahun lalu itu.Setelah siap, Tamara mengajak triplet dan bibi Beatrice untuk turun ke lobby.Di saat bersamaan, Boris baru saja mendapati Logan mengantar mobil Mercedes kepunyaan Trevor.Dengan segera, pria itu menghalangi Logan untuk naik ke unit Tamara.“Bisa aku terima kuncinya? Tuan memintaku untuk menyimpan kunci mobilnya.”Logan ragu-ragu sebenarnya, tapi dia akhirnya menyerahkan kunci pada Boris karena aura pria itu cukup mengerikan.“Ini.”“Terima kasih. Sekarang Anda boleh pulang.”“Hm? Aku hendak menyapa

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 182

    “Benar, Tuan. Tapi untuk hal yang tidak emergency seperti hasil tes DNA seperti ini, hanya bisa diambil di jam kerja saja. Sedangkan di jam seperti ini, operasional diutamakan untuk keadaan emergency!”Trevor kesal setengah mati.Dia pun merogoh dompetnya dan mengeluarkan berlembar-lembar uang seratus dolar.Lalu meletakkannya di atas meja.“Anggap saja ini emergency!”Petugas administrasi rumah sakit menatapnya sengit sehingga Trevor pun balas mendelik tajam.Lalu tangan petugas itu mendorong kembali uang yang diletakkan trevor.“Ini institusi yang memiliki peraturan. Setiap pasien yang menggunakan jasa rumah sakit ini dianggap sudah menyetujui peraturan dan prosedur operasional.”Trevor yang kembali harus menahan kekesalannya, akhirnya menyambar uang yang di meja dengan cepat lalu berbalik badan.Sungguh mengesalkan!Dia memutuskan untuk menunggui sampai jam operasional normal dibuka ... di rumah sakit.Sampai tiba-tiba Trevor teringat bahwa besok dia harus mengantar sekolah triplet

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 181

    Trevor merasa apa yang disampaikan Laurensia terlalu berlebihan.Menurutnya, Tamara mengetahui dengan jelas bagaimana hubungannya dengan Lady El yang menjadi istrinya.Tamara bahkan mengetahui dengan jelas bahwa dia tidak tidur satu kamar dengan Lady El.Jadi kalau dikatan bahwa Tamara menutup dirinya karena statusnya yang sudah menikah, Trevor merasa itu cukup berlebihan.“Haaah!” Trevor membaringkan dirinya menatap ke arah balkon kamar. Tidak ada barang berharga di ruangan itu sehingga ruangan terasa kosong dan hampa.Bahkan debu pun rasanya bebas berkeliaran.Trevor tidak betah, tapi dia masih memaksa dirinya untuk tinggal di sana.Apalagi setelah kejadian Tamara pergi nonton bersama Logan.Jika dia tinggal di hotel, si lemah letih lesu itu bisa tiba-tiba datang dan mengunjungi Tamara.Itu tak boleh dibiarkan.“Si norak itu!” Trevor bangkit karena teringat akan Logan yang bisa tiba-tiba muncul di apartemen ini.Apa yang dikerjakan Boris sampai Logan bisa melewati penjagaannya!Trev

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 180

    Jika bukan karena triplet, Trevor takkan pernah menyetujui usulan ini.Mobilnya terlalu bagus untuk dinaiki orang lain, apalagi orang tersebut teman kencan ibu dari anak-anaknya.Namun, Thea dan Tilly seperti ingin sekali memamerkan mobilnya baik pada mami mereka juga pada si lemah letih lesu.Trevor pun terpaksa meluluskan permintaan ini.“Hore! Paman baik deh!” seru Thea spontan dan hati Trevor pun sedikit menghangat. Kekesalannya pun sedikit berkurang.Hanya saja satu masalah kembali muncul di benaknya. Jika dia pergi mengambil mobil dan membawa mobil hingga ke lobby mall, itu sama saja membiarkan Tamara dan si lemah letih lesu menungguinya bersama triplet.Mereka seperti gambaran keluarga paket lengkap sedangkan dirinya seperti supir yang pergi mengambil mobil dan menjemput tuan dan nyonya serta anak-anak mereka.Tidak!Trevor tidak mau seperti itu!Dia pun mengeluarkan ponselnya lalu mengutak atik.“Paman, kok bukannya mengambil mobil?” tanya Thea yang sudah tak sabar ingin segera

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 179

    “Mami! Mami!”Sebelum Trevor bisa memberi arahan pada Thea dan Tilly, dua gadis kecil itu sudah berlari menghampiri Tamara.Wajah wanita itu terkejut saat menyambut kedatangan Thea dan Tilly. Lalu Tamara terlihat menatap ke arah belakang mereka dan matanya bertemu tatap dengan Trevor.Signor satu itu langsung merengutkan wajahnya, tapi Tamara malah mengalihkan tatapan dari wajahnya ke Thea dan Tilly.Hah! Begitu saja?Melihat semua itu, Trevor harus bersusah payah menahan gejolak ketidaksenangannya di dalam hati.“Mami habis nonton di bioskop?” tanya Thea dan Tilly berbarengan.Terlihat Tamara mengangguk dengan wajah yang masih sama sumringahnya.Trevor mendengus dalam hatinya.Apa dia tak tahu ya bahwa ada yang dengan rela hati membawa tiga anaknya jalan-jalan, juga makan, dan menunggui mereka bermain sampai setengah hari waktunya terlewati begitu saja tanpa bisa mengurus pekerjaan, tapi dia malah berkencan dengan pria yang tak bertenaga!Coba apa pernah si lemah letih lesu ini menga

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status