Share

Triplet Rahasia: 260

Penulis: Chani yoh
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-20 23:23:42

Tamara memberanikan dirinya menatap Rosemary.

Sungguh disayangkan, pada awalnya wanita ini tampak menyambutnya dalam kehangatan. Tapi lalu perlahan wanita ini mulai tidak menyukainya.

Tamara teringat pada pertanyaan Rosemary tentang dirinya bekerja sebagai wanita malam. Mungkinkah karena itu?

Menepis segala pemikirannya itu, Tamara mengangkat wajahnya, lalu berkata perlahan tapi pasti, “Yang bisa mengatakan satu jiwa atau tidak haruslah yang bersangkutan. Biar aku menanyakannya terlebih dahulu saat dia sadar.”

“Berarti kau mau menungguinya hingga sadar?” tanya Viviana merasa mereka memperebutkan hal yang sama.

“Iya,” sahut Tamara. “Aku berhutang banyak padanya. Setidaknya aku ingin menunjukkan padanya bahwa aku merasa berterima kasih padanya.”

Viviana merasa tak senang. “Memangnya kau berhutang apa? Kalau hutang uang, lebih baik kau kumpulkan dulu nanti baru membayar.”

“Tentulah ini bukan masalah hutang uang,” ujar Tamara setengah mencibir.

Tapi itu malah membuat Viviana semakin tersi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 261

    “Mommy! Mommy! Daddy sudah sadar! Ayo kita ke rumah sakit! Aku ingin menyuapi Daddy nih!”Tilly berseru pada Tamara yang baru saja bangun dan hendak membuat kopi untuk dirinya sendiri.Saat itu hari sudah sore dan Tamara merasa tubuhnya lelah dan kaku karena beristirahat di jam yang tidak seharusnya.“Bernar, Mih! Aku juga ingin memijiti Daddy!” Giliran Thea yang berseru penuh semangat. Namun Tamara yang baru bangun tentu saja terkejut.“Daddy kalian sudah sadar?”“Iya, mommy! Barusan Paman Lorenzo menelpon, Mih! Ayo kita pergi ke rumah sakit!”Tamara pun merasa lega. Setidaknya, Trevor sekarang sudah sadar.Tapi ketika melihat betapa antusias triplet bersiap, Tamara menjadi ragu.Dia enggan berhadapan dengan Viviana lagi. Tapi dia juga teringat pada kata-kata Lorenzo.Mungkin Lorenzo menghubunginya karena Viviana memang sedang tidak di rumah sakit?Jika memang begitu, Tamara merasa dia harus bisa memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.“Ayo, Mih! Cepat siap-siap! Kita makan malam

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 260

    Tamara memberanikan dirinya menatap Rosemary.Sungguh disayangkan, pada awalnya wanita ini tampak menyambutnya dalam kehangatan. Tapi lalu perlahan wanita ini mulai tidak menyukainya.Tamara teringat pada pertanyaan Rosemary tentang dirinya bekerja sebagai wanita malam. Mungkinkah karena itu?Menepis segala pemikirannya itu, Tamara mengangkat wajahnya, lalu berkata perlahan tapi pasti, “Yang bisa mengatakan satu jiwa atau tidak haruslah yang bersangkutan. Biar aku menanyakannya terlebih dahulu saat dia sadar.”“Berarti kau mau menungguinya hingga sadar?” tanya Viviana merasa mereka memperebutkan hal yang sama.“Iya,” sahut Tamara. “Aku berhutang banyak padanya. Setidaknya aku ingin menunjukkan padanya bahwa aku merasa berterima kasih padanya.”Viviana merasa tak senang. “Memangnya kau berhutang apa? Kalau hutang uang, lebih baik kau kumpulkan dulu nanti baru membayar.”“Tentulah ini bukan masalah hutang uang,” ujar Tamara setengah mencibir.Tapi itu malah membuat Viviana semakin tersi

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 259

    Tamara terperangah melihat aksi Viviana.Dia saja yang sepanjang malam menjaga Trevor, dengan berjam-jam waktu yang dia miliki seharusnya Tamara memiliki kesempatan untuk mencium pipi Trevor, tapi tidak dia lakukan.Kini ... wanita itu ... Viviana ... yang datang belakangan lalu dengan santainya dia menghujani Trevor dengan tangis air mata dan kecupan di sekujur wajah Trevor.Tamara tak sanggup melihatnya. Hatinya tak senang, tak terima sehingga dia pun langsung memalingkan wajahnya.Tak ingin membuat dirinya seperti badut pajangan di samping tempat Trevor terbaring, Tamara pun perlahan bergeser dari sana.Dia memberikan space untuk Viviana dan Rosemary, sedangkan dirinya sendiri menyingkir.Tanpa sadar, Tamara berada di sebelah Lucas.Pria itu seperti mengerti rasa hati Tamara yang mendapatkan kata-kata pedas dari Rosemary.Lucas memberinya senyum prihatin, lalu berbisik, “Trevor pasti akan sadar. Dia tidak mungkin pergi begitu saja, pergi di saat banyak hal yang belum selesai. Aku t

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 258

    Tamara menunggui Trevor semalam suntuk. Dia tertidur, meski tidak benar-benar lelap.Namun hatinya terkoyak karena Trevor tak kunjung sadar.Pagi tiba, Tamara mengelap wajah Trevor dengan air hangat saat perawat datang dan hendak mengelapnya.“Biar aku saja,” kata Tamara dan dia mengambil alih air hangat dan handuk kecil.Perawat memberikan pada Tamara. Tamara mengelap wajah Trevor dengan kelembutan dan kasih sayangnya.Setelah sepanjang malam menunggui Trevor yang tak kunjung sadar, hati kecil Tamara merasakan kekhawatiran yang sangat mendalam.Bagaimana jika Trevor tak berhasil melalui masa kritisnya ini?Sungguh menyedihkan ... triplet akan kembali menjadi anak-anak yang tak berayah.Baru juga beberapa minggu merasakan kehadiran ayah mereka, rasanya sangat tidak rela jika harus melihat triplet langsung kehilangan ayah mereka.“Suami Anda tampan sekali,” ucap perawat itu sambil memperhatikan Tamara membasuh wajah Trevor.“Terima kasih. Dia ... ya dia tampan, tapi sedikit menyebalkan,

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 257

    Tamara tidak akan bisa merasa tenang sebelum triplet kembali dalam keadaan baik-baik saja.Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan selagi menunggu Trevor membawa kembali triplet.Bahkan duduk dengan penuh kekhawatiran pun terasa seperti berjalan di atas bara api. Rasanya begitu menyakitkan.Napasnya terasa seperti berjalan melewati dinding yang penuh jarum tajam.Begitu menyesakkan.Yang mengherankannya tiba-tiba saja Tamara merasa jantungnya seperti berdentum keras, seperti jatuh dari ketinggian puncak gunung Everest.Hatinya jatuh pesat dan nyaris meledak saat menyentuh tanah.Tamara tidak mengerti kenapa rasa hatinya bisa tiba-tiba seperti ini.Jemarinya semakin saling meremas takut terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan terhadap triplet.Bahkan saat dia hendak menelpon Trevor, jarinya terasa bergetar. Rasanya seperti tidak ada tenaga yang tersisa di tubuhnya.Tamara mencari nomor Trevor, tapi dia tak bisa berpikir. Dia sampai tidak mengetahui jika nama Trevor sudah terlewat dar

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 256

    “Boss! Ada jalan masuk rahasia, Boss!” seru Boris ketika pintu kawat berlubang.Lubang tidak besar, tapi cukup untuk mereka lewati satu demi satu.“Kita lewat situ saja karena drone sudah ketahuan tadi!” ujar Boris lagi memberi pendapatnya.Trevor pun setuju.Satu demi satu mereka melewati lubang itu, kini mereka sudah berada di belakang gedung.“Aku curiga, tidak mungkin penjagaan hanya dua penjaga saja,” ujar Lorenzo.“Kau lihat tempat ini?” tanya Trevor seraya melayangkan pandang menyapu seluruh gedung. “Ada dua tingkat gedung ini. Dan ada banyak kaca jendela di sekeliling temboknya. Menurutku di setiap ruangan ada sniper.”“Aku setuju,” bisik Lorenzo lagi.“Kita harus berpencar. Boris, kau memimpin untuk melumpuhkan sniper. Aku akan menuju ruang penyekapan anak-anak.”“Baik, Boss.”“Lorenzo, lindungi aku!”“Siap!”Mereka melakukan tugas masing-masing.Ketika Boris dan anak buah tiba di ruangan yang ada snipernya, mereka mendobrak dan langsung menembak. Satu demi satu pun tewas tan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status