Share

Triplet Rahasia: 32

Author: Chani yoh
last update Last Updated: 2025-02-22 20:37:34

“Kenapa kau melihatku seperti ini? Apa kau tak percaya? Kalau tak percaya ayo kita sarapan bersama. Kebetulan sarapanmu baru disajikan tapi istrimu itu harus segera pergi.”

“Dia sudah pergi?” tanya Trevor dengan hati senang, berpura-pura tidak melihat kepergian Lady El tadi.

“Iya! Dia bilang baru teringat dia ada janji dengan bibinya.”

“Janji dengan bibinya?” Trevor terheran-heran. Sepengakuan El-May, dia sebatang kara dan tidak memiliki kerabat lain.

“Iya, dia bilang bibinya. Kenapa?”

Trevor menggeleng sehingga Laurensia pun berkata lagi,

“Sudah, jangan banyak bicara lagi. Cepatlah coba ini.”

Trevor pun diam tapi dia melangkah menuju kursi.

Tamara semakin merasa tertekan karena Trevor duduk di antara dia dan Laurensia. Di bagian pangkal meja.

Aura Trevor kembali menyelimutinya dan membawa ingatan masa lalu yang terasa mendominasi. Kenangan betapa liar mereka malam itu membuat Tamara tertekan rasa malu dan depresi.

<
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   The Wedding (iv)

    Lalu setelah dia merasa pertemuannya dengan Tamara seperti mengorek kesedihan terdalamnya, dia malah dipertemukan dengan tiga bocah kecil yang lucu dan begitu polos dan memesona.Zelda teringat akan kondisi dirinya yang pernah mengandung sebanyak tiga kali.Sayangnya, pekerjaannya di rumah bordil membuat Zelda memilih untuk menggugurkan semua kandungannya.Sekarang tiga anak-anaknya Tamara yang menganggap dirinya sebagai nenek mereka, membuat hatinya tersentak, terguncang, lalu teriris dan ditaburi garam.Perihnya terasa menyengat jantung.Jika dia tidak menggugurkan kandungannya, mungkin saja hidupnya akan lebih berwarna. Tiga anak-anaknya kini pasti sudah beranjak remaja.Setidaknya ada anak-anak yang membuat dia bersemangat mengarungi hidup ini, sekalipun tidak ada suami yang menemaninya. Dia tidak butuh pria, tidak butuh suami.Dia hanya ingin anak-anak yang menerima dirinya apa adanya.Memikirkan anak-anak yang dia akhiri hidupnya sejak dalam kandungan, air mata Zelda pun luruh.

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   The Wedding (iii)

    Tamara memikirkan kejadian tadi dan dia setuju dengan Trevor. “Kau benar. Tapi mungkin Mom masih dalam keadaan terkejut. Dia sampai tidak bisa bicara.”“Ya, semoga saja begitu. Apa perlu kusuruh orang u ntuk mengusutnya?”“Signore, tidak. Jangan seperti itu. Jika mom tahu, dia akan sedih atau mungkin sakit hati. Aku tidak ingin itu dia rasakan.”Trevor memandangi Tamara dengan geram. Dia pun mengelus bibir Tamara sehingga sebagian lipstick wanita itu menempel di ibu jarinya.“Baiklah, tapi jangan memanggilku signore lagi! Aku merasa seperti boss mu saja!”“Baiklah. Lalu aku harus memanggilmu apa?” Tamara menguji Trevor. Dia ingin mendengar apa yang diinginkan pria itu.Lalu kata Trevor, “Panggil saja ... suamiku, kekasih hatiku.”“Jangan bercanda!”“Aku tidak bercanda ...” kata Trevor meskipun dia melihat Tamara tertawa, dan dia sendiri pun tertawa. “Panggillah aku seperti itu.”“Untuk apa?” Tamara masih terkekeh geli.“Ya ... biar mesra.”“Hahaha, aku tidak mau. Itu terdengar norak.”

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   The Wedding (ii)

    Tatapan Tamara seperti tak teralihkan.Dia terus menatap dengan napas tercekat.Telah sepuluh tahun lamanya dia tidak melihat ibunya, tapi ibunya tampak tak berubah.Ibunya masih terlihat seperti dulu, bahkan dalam riasan seperti ini ibunya tampak tidak berubah.Memang riasan ibunya tampak sedikit aneh saat ini.Seingatnya, ibunya tidak akan berias dengan warna lipstick merah gelap seperti saat ini.Meski begitu, Tamara mengakui ibunya tampak menawan dengan warna lipstick seperti ini apalagi gaunnya pun berwarna sama dan semuanya ... sempurna.Untuk sesaat, tatapan mereka bertemu saat wanita itu memandang sekeliling.Zelda pun menyadari bahwa Tamara lah yang merupakan putri dari wanita yang sedang dia lakoni jati dirinya.Zelda mulai mendekati Tamara.Ketika tiba di hadapannya, Tamara langsung memeluknya erat.“Mom ... akhirnya kita bertemu lagi.”Zelda tidak menyangka dia akan mendapatkan pelukan emosional dari Tamara sehingga dia terdiam dan membeku.Ingin memeluk balik Tamara, tapi

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   The Wedding (i)

    “Mommy! Itu mommy dipanggil!”Thea yang melihat ibunya tidak menoleh dan malah asyik mengamati dekorasi taman yang mampu menyulap taman ini seakan sebuah gedung mewah.Mendengar Thea memberitahunya, Tamara pun menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya.Wanita itu, saat memanggil Tamara, tiba-tiba fokusnya malah teralih pada Thea dan Tilly.Dua gadis kecil itu dalam balutan gaun berwarna putih keemasan yang menjuntai sampai mata kaki.Bagian pinggang ke bawah gaun tampak menggembung seperti putri kerajaan eropa ratusan tahun sebelumnya.Ada hiasan pita besar di bagian belakang pinggang mereka.Itu membuat mereka tampil begitu lucu dan cantik menawan dalam sekali waktu.Karena itulah, Laurensia teralihkan dari Tamara menjadi pada Thea dan Tilly.“Astaga, keponakan-keponakan onty bisa secantik ini! Aaarrggh!” Laurensia berlari menghampiri Thea dan Tilly lalu memeluk mereka berdua.Dia bahkan sambil menggendong Thea dan Tilly bergantian lalu berputar-putar. Kehebohan tercipta oleh Laur

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: Tak Sabar Menanti (iii)

    “Aku juga,” ujar Trevish sambil mengekor Thea dan Tilly. Tapi bocah itu masih berkata, “Lebih baik tidur agar besok bangun pagi. Daripada melakukan kegiatan tidak bermanfaat seperti ini.”Kini Trevor tinggal bersama Tamara lagi saja, hanya berdua.Pria itu menatap ke Tamara sambil bertanya dengan nada heran. “Kenapa mereka seperti itu? Apa salahku? Aku sudah menjawab pertanyaan tantangan mereka, bukan? Lalu bocah satu itu mengatakan di sini tidak bermanfaat! Sungguh terlalu!”Giliran Tamara yang terperangah menatap Trevor, antara geli dan dirinya sendiri pun heran pada Trevor.“Apa salahmu?” beo-nya seakan dia telah salah dengar.“Iya!”“Astaga, Signore ... cinderella itu cerita wanita dengan sepatu kacanya yang tertinggal di pesta kerajaan bersama seorang pangeran!”Kini, giliran wajah Trevor yang terlihat berpikir keras.Setelah sekian detik berpikir dan Tamara sudah sangat berharap bahwa Trevor akan terkoneksi dengan cerita cinderella yang benar, pria itu malah mengedikkan bahunya.

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: Tak Sabar Menanti (ii)

    Thea terkikik lagi. Dia lalu berpikir sejenak kemudian menjawab centil, “Ya, kalau begitu Daddy harus tetap memilih mommy yang paling cantik besok. Karena besok kan harinya Mommy dan Daddy menikah. Tapi setelah besok, Daddy boleh memilihku lagi. Heheheh.”“Nah! Itu pintar sekali! Jadi semuanya dapat, ya! Malah kamu dapat yang lebih banyak! Mommy cuma dapat besok, setelah itu kamu semua!”“Hihihi ... tentu saja dong, aku kan tidak mau kalah dengan mommy!”“Aku juga. Mommy besok paling cantik. Thea hari Senin saja. Selebihnya adalah hari di mana aku yang paling cantik. Boleh ya, Daddy?”“Waaah ... kalau begitu, kamu menang banyak dong?”“Iya lah. Memang aku yang paling cantik!” ujar Tilly lagi sehingga membuat sang ayah terperangah.Dia saja tak bisa memilih salah satu dari antara Thea dan Tilly untuk dia nilai sebagai paling cantik, tapi kenapa Tilly langsung mengeklaim-nya?Fiuuuh sungguh dua bocah ini begitu lucu.Trevor lalu memeluk mereka semua dan mengajak mereka untuk menatap tur

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status