Share

18. Keputusan

Pikiran Alena melayang kembali pada kejadian hari Minggu itu, ketika Alena sekeluarga pamit dari rumah Om Andre sekitar jam sembilan pagi, untuk pulang ke rumah di Jogja. Alena lebih banyak diam di mobil. Mama mungkin memperhatikan.

Begitu sampai di rumah, Alena langsung naik ke kamarnya di lantai dua. Mama ternyata mengikuti dari belakang.

"Lena... Ada yang mau kamu ceritakan?" tanya Mama dengan suara lembut.

Alena agak kaget melihat Mama sudah berdiri di depan pintu kamar.

"Mama... Nggak ada, Ma…" Tapi matanya yang sedih tidak bisa berbohong pada Mama.

Mama melangkah menghampiri Alena, dan membelai rambutnya dengan kasih sayang. "Anak Mama sepertinya lagi banyak pikiran..."

Mata Alena berkaca-kaca. Ia tahu ia tidak bisa berbohong di depan Mama. Ia menghambur ke pelukan Mama, dan mulai terisak. Mama menuntunnya duduk di pinggir tempat tidur.

"Kalau ini karena ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status