[Apa yang kau katakan? Aku tidak mengerti apa maksudmu?] Lily berpura-pura tidak paham."Kau tidak usah berpura-pura. Sudah jelas apa maksudku. Jika aku memanggil wartawan dan membocorkan tentang rahasia ini, tamatlah riwayat karirmu untuk menjadi seorang desainer terkenal."[Kau pikir, orang di luar sana akan mempercayaimu?] ucap Lily seakan-akan menantangku. Tapi aku tahu pasti, nada suaranya terdengar kesal dan putus asa."Aku katakan padamu, aku dan Elma berteman sangat baik. Jadi aku sangat tahu pasti rancangan bajunya mempunyai keunikan tersendiri. Kau pasti tahu seorang desainer akan berkelanjutan membuat suatu karya yang mempunyai ciri khusus yang sangat mirip antara satu rancangan dengan rancangan yang lainnya. Kau tidak bodoh, kan? Untuk mengartikan apa kata-kataku ini. Jika orang lain mengetahui kau menjiplak rancangan Elma. Semua orang di luar sana akan segera mencari tahu koleksi rancangan Elma yang terdahulu. Sudah dipastikan kebohonganmu akan segera terbongkar."Aku hany
Akan kukatakan padanya agar tidak terlalu keterlaluan Hanya itu yang diucapkan oleh DavidHati aku berdecih karena aku masih berharap David akan peduli padaku dan lebih membelaku daripada lele nyatanya hanya kata itu yang diucapkan ketika aku mengatakan bahwa Lili telah menggangguku dan membuatku untuk sulit bernafasAku tidak perlu apapun darimu lagi status sebagai Nyonya David tidak berarti apa-apa bagiku tetap saja Lili Yang kau prioritaskanAku sudah membuat keputusan lepaskan aku juragan aku David menyandang gelar sebagai istrimu membuatku sangat menderita dan kehilangan banyak halDavid mengerutkan keningnya lalu menatapku tajam wajahnya terlihat tidak suka anak Aku sangat lelah malam ini jangan bicarakan hal itu denganku Aku ingin istirahat sekarangMengecapnya berdebat tapi David malah dengan santainya duduk di sofa lalu mengeluarkan laptopnya tanpa mempedulikanmu sedikitpun David mulai Menatap layar laptop dan sepertinya ia sedang merampungkan pekerjaannya yang tertunda Aku h
Akan kukatakan padanya agar tidak terlalu keterlaluan Hanya itu yang diucapkan oleh DavidHati aku berdecih karena aku masih berharap David akan peduli padaku dan lebih membelaku daripada lele nyatanya hanya kata itu yang diucapkan ketika aku mengatakan bahwa Lili telah menggangguku dan membuatku untuk sulit bernafasAku tidak perlu apapun darimu lagi status sebagai Nyonya David tidak berarti apa-apa bagiku tetap saja Lili Yang kau prioritaskanAku sudah membuat keputusan lepaskan aku juragan aku David menyandang gelar sebagai istrimu membuatku sangat menderita dan kehilangan banyak halDavid mengerutkan keningnya lalu menatapku tajam wajahnya terlihat tidak suka anak Aku sangat lelah malam ini jangan bicarakan hal itu denganku Aku ingin istirahat sekarangMengecapnya berdebat tapi David malah dengan santainya duduk di sofa lalu mengeluarkan laptopnya tanpa mempedulikanmu sedikitpun David mulai Menatap layar laptop dan sepertinya ia sedang merampungkan pekerjaannya yang tertunda Aku h
"Anna, Paman mohon agar kamu menikahi David. Jika pernikahan ini gagal, Perusahaan Lopez akan bangkrut."Tak lama, pria itu bersimpuh di kakiku--membuatku terperanjat. "Tapi, David tidak pernah mencintaiku. Dia hanya mencintai Lily. Bagaimana jika David tahu? Dia pasti akan marah," ucapku memberi alasan.Namun, Paman George bersikeras, "Itu urusan Paman nanti, tolonglah Paman satu kali ini saja." Dan di sinilah aku.Menikahi David Walles sesuai permintaan pamanku untuk menggantikan sepupuku yang kabur dua jam sebelum pernikahan mereka. Aku yang naif dan jatuh cinta dengan David, akhirnya menerima kala ayah kandung Lily itu memintaku untuk menggantikannya.Hanya saja, David pergi begitu saja setelah pesta pernikahan kami berakhir. Aku hanya bisa terdiam dan duduk di ranjang pengantin seorang diri. Brak!Suara pintu yang dibanting mengagetkanku. Aku yang sedang sibuk memikirkan masa depan pernikahanku kelak langsung terhenyak saat melihat David tiba-tiba berada di hadapanku, menatap
PLAK!Paman George tiba-tiba menamparku. Kepalaku mendadak pusing, Aku bingung dengan kenyataan yang berada di hadapanku saat ini. Pengakuan Lily dan tamparan dari Paman George. Belum sempat aku menanyakan apa salahku, Paman George menatapku dengan tajam sambil menunjuk mukaku."Anna, inikah balasanmu kepada kami?! Kami sudah berbaik hati menampungmu, tapi kau malah memberi kesusahan kepada kami!"Darah yang mengalir dari sudut bibirku terasa anyir. Aku berusaha menegakkan badanku lalu menatap balik Paman George. "Apa salahku?""Masih bertanya salahmu apa?! Kau menyuruh orang untuk menculik Lily dan berpura-pura menolong kami dengan menawarkan diri untuk menggantikan Lily di altar."Setelah itu, Paman George mengambil sapu lalu memukulku dengan keras sehingga aku jatuh ke lantai. Pukulan di punggungku rasanya sakit sekali. Seperti mati rasa, aku menahannya dan tidak ingin menangis.Aku tidak habis pikir, kemarin Paman George yang memintaku untuk menggantikan posisi Lily di altar pernik
Tanpa kusadari, aku tertidur. Namun saat aku bangun, keadaan sudah gelap. Kepalaku berdenyut nyeri dan seluruh tubuhku terasa sakit. Paman George memukulku dengan membabi buta. Perutku sangat lapar dan kerongkonganku terasa kering. Aku terpaksa keluar dari kamar untuk membeli makanan. Bagaimanapun aku harus punya tenaga untuk menghadapi drama mereka. Ketidak adilan ini harus kulawan. Walaupun aku menumpang, aku mengeluarkan tenagaku untuk membantu mereka mengerjakan pekerjaan rumah setelah pulang kuliah. Kupelankan langkahku saat kudengar suara Lily. Kenapa dia tidak pulang ke rumah David? Bukankah David ingin bersama Lily setelah mendepakku ke rumah ini? "Kenapa masih menampungnya? Aku ingin menggunakan kamarnya sebagai tempat penyimpanan koleksi gaun mahalku." Suara Lily terdengar jelas karena pintu kamarnya tidak tertutup sepenuhnya. "Sabar, Sayang. Kita masih membutuhkannya." Bibi Amanda berusaha menenangkan Lily. Membutuhkannya? Maksud mereka, membutuhkanku? Tapi untuk apa
Suara bartender itu langsung terdiam. Aku bisa pastikan jika David menutup panggilan telepon itu tanpa mau mendengar maksud tujuan si penelpon."Hahaha," tawaku miris, "Mana mungkin dia mau datang ke mari, dia pasti sedang sibuk dengan Lily, kan?" Cukup lama aku berada di sana.Hanya saja, suara berat dari belakang membuatku terkejut."Di mana dia?"Itu suara David, dia datang untukku. Tapi ... mengapa? "Memalukan!" Aku mendengar David menggerutu. "Ya, aku memang memalukan." Mungkin karena aku mabuk, aku punya keberanian untuk membalas kata-kata David.Namun tiba-tiba saja tubuhku terasa melayang di udara. Ternyata David memanggulku di pundaknya."Bruk!" Tubuhku dilempar ke dalam mobil. Setelah itu David mendekatiku. Embusan napasnya menyapu wajahku. Wajah tampan itu adalah milikku. David telah menikahiku, kami suami istri. Bagaimanapun sikapnya tadi pagi, tidak membuatku bisa membencinya."Jangan berharap bisa memikatku, Ana." ucap David setelah memasang sabuk pengaman untukku. Ter
Aku dan Mary langsung membuka mulut lebar-lebar mendengar ucapan David. Istri nakal? Apa maksudnya ini? Bukankah David ingin bersama Lily dan ingin menceraikanku? Seharusnya ia bahagia karena aku tidak kembali ke rumahnya yang membuat drama atau menuntut harta gono-gini. Tapi sekarang kenapa ia datang menjemputku?"David Walles!" Mary berteriak lalu berdiri di hadapanku. Tubuh Mary yang tinggi seakan melindungiku dari David."Tidak akan kubiarkan kau menyakiti temanku. Suami macam apa kau yang telah membuat istrinya masuk rumah sakit? Selama lima hari ini kau pergi ke mana? Jangan sok perhatian di hadapanku. Itu tidak akan mempan untuk mengelabuhiku." Mary mendongakkan wajahnya, menantang David."Ini urusan rumah tangga kami, kau tidak berhak ikut campur. Bisnis perusahaan Walles saat ini sedang sibuk. Dan saya bekerja keras karena saya ingin memberi nafkah yang layak untuk istri saya.""Minggir, sebelum saya berbuat kasar," ucap David lagi. Kali ini, dia bahkan mendorong tubuh Mary