Share

Chapter 22

Fio melebarkan mata dan segera menegakkan tubuhny. Gadis itu langsung memutar tubuhnya. Fio berdiri begitu dirinya sadar bahwa sudah ada Bian yang sedang berdiri di belakanganya. Bian menatap Fio datar.

Fio yang semula merasa kecewa karena mengira bahwa Bian tidak datang latihan langsung melengkungkan senyumnya ke atas.

“Bian?” Fio menatap pemuda di depannya itu dengan wajah berseri.

“Iya ini aku, kamu kira hantu?” kata Bian judes.

“Aku kira kamu tidak datang latihan,” kata Fio.

Bian meletakkan tas ranselnya ke bangku yang tadi di tempati oleh Fio. Dia kemudian duduk disana dan membenarkan tali sepatu basket yang dia kenakan. Fio yang berdiri kemudian menyusul Bian untuk duduk di bangku yang sama. Fio memiringkan tubuhnya sehingga dirinya bisa menatap Bian dari samping secara leluasa.

“Nanti aku pulangnya di anterin siapa?” tanya Fio.

Bian menoleh kemudian menarik bibirnya menjadi satu g

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status