Share

Bab 5

Masih di Kafi Dihei, Zurich. Malam ini akan menjadi malam yang kelabu bagi Mark. Pria sombong dan buruk seperti dirinya memang pantas mendapatkan balasan.

Setelah pekerjaannya selesai, Hanz kembali duduk di hadapan Mark dan berkata sangat dingin, “Seumur-umur, aku tidak pernah sampai dikatakan pembawa sial. Apalagi oleh calon mertua.” Hanz tersenyum tipis. Dia melihat wajah Mark yang masih saja tertekuk lesu, persis kerupuk kena air.

Mark mendengus jengkel seraya menyandarkan punggungnya. “Diam kau, pria miskin! Kau tidak mengerti apa apa dengan masalahku."

Hanz melipat tangan di dada dan berkata, “Aku prediksi hubungan singkatmu bersama Alyona akan sangat berantakan dan berakhir tragis.”

Mendengar itu, dada Mark makin panas. “Kau seperti peramal yang mengandalkan kebetulan. Berhenti mengada-ada!"

“Aku bukan peramal, Mark. Kita akan membuktikannya malam ini juga.” Hanz mengulas senyum tipis.

Mark dan Alyona sudah sangat keterlaluan terhadapnya. Hal yang telah dilakukan oleh dua orang itu malah akan menimbulkan sebuah petaka. Jika mereka tahu akibatnya, pasti mereka tidak akan menyakiti hati Hanz.

“Aku harap, setelah ini kau tidak lagi membully-ku jika ingin hari-harimu tetap menyenangkan,” ucap Hanz seperti memberikan tawaran.

Mark melengos. “Ha? Kau hanyalah mahasiswa miskin dan pelayan kafe. Tidak ada hak darimu untuk menentukan jalan hidupku. Dasar bodoh!” sungutnya dengan sunggingan halus di bibirnya.

Hanz mengoles dagu dan membalas, “Kau tidak ingat apa yang barusan dikatakan oleh Mikhailovic Lukinov? Temanmu Gerald yang seperti patung ini ingatannya masih sangat bagus, bukan?” Hanz mengucek hidungnya yang tidak gatal.

Kemudian Hanz menerangkan kepada Mark bahwa sebenarnya mereka berdua telah dipermainkan oleh Alyona. Meskipun Hanz bilang kepada Mark untuk segera berpisah saja dari Alyona agar tidak bernasib seperti dirinya, namun Mark tetap keras kepala dan masih yakin kalau dia cocok masuk ke dalam bagian Keluarga Lukinov.

“Mark, setelah Lukgaz mendapatkan minyak mentah dari Oilzprom milik Fadeyka Energy, aku sangat yakin kau akan ditinggalkan begitu saja oleh Alyona. Dia sendiri yang bilang kalau dia adalah parasit.”

“Hanya untukmu, tapi tidak untukku!” balas Mark tanpa ragu.

Meski sangat kesal terhadap Mark, sebenarnya di hatinya Hanz juga menaruh rasa kasihan. Jelas-jelas Mark hanya dimanfaatkan saja oleh Alyona supaya Lukgaz lancar dalam lobiannya. Sebab, jika tidak ada orang dalam, Oilzprom sudah pasti akan menolak tawaran tersebut.

Untuk memberikan pelajaran agar Mark semakin jera, Hanz akan memberikan kejutan besar padanya malam ini. “Sebentar lagi, bapakmu akan meneleponmu, Mark.”

Karena prediksi dari Hanz sebelumnya tepat, kali ini Mark ketar-ketir. Di wajahnya terpampang jelas sebuah keresahan, namun anehnya dia masih berkelit, “Kau pria pengarang! Kau tidak pantas kuliah sains, mending kau menjadi author sastra saja!” ketusnya menyeringai.

Sebelumnya, Hanz telah menghubungi kembali ayahnya dengan mengatakan bahwa manager yang telah melakukan kerjasama secara terselubung dengan pihak Lukgaz, harus segera ditindak tegas.

Tuan Dmitry langsung menghubungi orang yang bersangkutan sekarang juga, dan hukumannya sesuai dengan keinginan Hanz. Sebuah hukuman yang unik.

Karena Tuan Dmitry sayang dan percaya terhadap anaknya, apapun akan beliau lakukan. Dan untuk hal sepele ini, tentu beliau memenuhinya.

Tidak lama kemudian, ponsel Mark berdering dan bergetar. “Halo, Ayah, ada apa? Hm, baiklah aku mode loudspeaker.”

“Mark, kau adalah anak pembawa sial! Gara-gara ulahmu, gara-gara kau ingin bisa dekat dengan putri dari Mikhailovic, sekarang Ayah terkena masalah.”

Mark makin pucat. Agak lama dia berpikir. “Ya. Maafkan aku, Ayah,” lirihnya sangat lemah.

“Ayah menyesal sekali sudah melakukan lobian kepada atasan Ayah di Oilzprom. Sungguh Ayah menyesal. Seharusnya Ayah tidak menuruti kemauan tololmu itu!”

“Aku juga menyesal Ayah.”

“Dasar tidak berguna! Pembawa sial! Sekarang juga, segera kau putusi pacarmu itu!”

“Baik, Ayah.” Mark menurut pasrah. Tidak ada opsi lain.

“Katakan padanya, dia adalah wanita parasit yang menyusahkan. Katakan berulang kali sampai kau puas. Setelah itu, berhenti kau membully dan mengejek siapapun baik di kampus atau di mana pun!”

KLIK!

Mark langsung tersandar lemas. Keringat dingin keluar lagi dari kening dan lehernya. Lalu, dia memejamkan matanya seperti tidak sanggup lagi melihat dunia.

Baginya, dunia makin lucu.

Sejurus kemudian Mark kembali memainkan ponselnya dan menghubungi Alyona. “Selamat malam Alyona.” Meskipun cintanya masih seumuran kecambah yang baru ada tunas, Mark masuk ke dalam hubungan cinta palsu yang rumit. Dia terjebak oleh kurungan asmara yang dibuat oleh Alyona, sehingga hanya menjadikan dirinya buruk di mata ayahnya.

“Kenapa kau meneleponku malam-malam begini? Kita tidak ada hubungan apa pun.”

Mark menarik napas dalam-dalam sembari mengumpulkan berbagai macam kosa kata terbaik di kepalanya sebelum melontarkannya ke telinga Alyonya.

Dengan sepenuh hati, dan dengan harga diri yang rusak, Mark mencaci sarkas, “Dasar wanita parasit yang menyusahkan ... Dasar wanita parasit yang menyusahkan .....”

“Eh! Bicara apa kau, pembawa sial?! Berani-beraninya kau bicara seperti itu pada Putri Lukinov yang sangat terhormat!”

“Kau tidak lagi terhormat di mataku sekarang juga!”

“Oke, asal kau tahu, aku hanya memanfaatkanmu saja, Bodoh. Tapi payah, bapakmu tidak bisa diandalkan!”

“Ha? Kau beraninya bilang ayahku tidak bisa diandalkan?!”

“Terserah! Kita tidak usah berhubungan lagi, pembawa sial!”

“Oke kita putus! Kau adalah wanita parasit yang menyusahkan dan pembawa sial!”

KLIK!

Hanz tersenyum geli. Dia tidak bisa menahan ledakan tawa yang membuncah di perutnya. Malam, ini Hanz sangat puas.

Gerald membekap mulutnya menahan gelak tawa yang meledak di wajahnya. Dia masih menjaga perasaan Mark.

“Aghr!” Mark menggerutu sendiri. “Parah!”

Hanz beranjak, “Tisunya masih banyak, Mark! Gratis!”

Begitulah cara Hanz membalas perlakuan buruk terhadapnya. Hanz tidak perlu mengotori tangan dan mulutnya untuk membungkam mulut sampah Alyona dan Mark. Dia akan membalas dengan cara yang elegan.

Ini adalah kisah awal dari Hanz si pria sigma yang begitu cold. Dia seperti serigala, sendiri, berani, tegas, berdarah dingin, dan kalem. Nanti, dia akan sangat dihargai, setelah semua orang tahu bahwa dia ternyata Hanz putra Dmitry Fadeyka!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status