Masih di Kafi Dihei, Zurich. Malam ini akan menjadi malam yang kelabu bagi Mark. Pria sombong dan buruk seperti dirinya memang pantas mendapatkan balasan.
Setelah pekerjaannya selesai, Hanz kembali duduk di hadapan Mark dan berkata sangat dingin, “Seumur-umur, aku tidak pernah sampai dikatakan pembawa sial. Apalagi oleh calon mertua.” Hanz tersenyum tipis. Dia melihat wajah Mark yang masih saja tertekuk lesu, persis kerupuk kena air.Mark mendengus jengkel seraya menyandarkan punggungnya. “Diam kau, pria miskin! Kau tidak mengerti apa apa dengan masalahku."Hanz melipat tangan di dada dan berkata, “Aku prediksi hubungan singkatmu bersama Alyona akan sangat berantakan dan berakhir tragis.”Mendengar itu, dada Mark makin panas. “Kau seperti peramal yang mengandalkan kebetulan. Berhenti mengada-ada!"“Aku bukan peramal, Mark. Kita akan membuktikannya malam ini juga.” Hanz mengulas senyum tipis.Mark dan Alyona sudah sangat keterlaluan terhadapnya. Hal yang telah dilakukan oleh dua orang itu malah akan menimbulkan sebuah petaka. Jika mereka tahu akibatnya, pasti mereka tidak akan menyakiti hati Hanz.“Aku harap, setelah ini kau tidak lagi membully-ku jika ingin hari-harimu tetap menyenangkan,” ucap Hanz seperti memberikan tawaran.Mark melengos. “Ha? Kau hanyalah mahasiswa miskin dan pelayan kafe. Tidak ada hak darimu untuk menentukan jalan hidupku. Dasar bodoh!” sungutnya dengan sunggingan halus di bibirnya.Hanz mengoles dagu dan membalas, “Kau tidak ingat apa yang barusan dikatakan oleh Mikhailovic Lukinov? Temanmu Gerald yang seperti patung ini ingatannya masih sangat bagus, bukan?” Hanz mengucek hidungnya yang tidak gatal.Kemudian Hanz menerangkan kepada Mark bahwa sebenarnya mereka berdua telah dipermainkan oleh Alyona. Meskipun Hanz bilang kepada Mark untuk segera berpisah saja dari Alyona agar tidak bernasib seperti dirinya, namun Mark tetap keras kepala dan masih yakin kalau dia cocok masuk ke dalam bagian Keluarga Lukinov.“Mark, setelah Lukgaz mendapatkan minyak mentah dari Oilzprom milik Fadeyka Energy, aku sangat yakin kau akan ditinggalkan begitu saja oleh Alyona. Dia sendiri yang bilang kalau dia adalah parasit.”“Hanya untukmu, tapi tidak untukku!” balas Mark tanpa ragu.Meski sangat kesal terhadap Mark, sebenarnya di hatinya Hanz juga menaruh rasa kasihan. Jelas-jelas Mark hanya dimanfaatkan saja oleh Alyona supaya Lukgaz lancar dalam lobiannya. Sebab, jika tidak ada orang dalam, Oilzprom sudah pasti akan menolak tawaran tersebut.Untuk memberikan pelajaran agar Mark semakin jera, Hanz akan memberikan kejutan besar padanya malam ini. “Sebentar lagi, bapakmu akan meneleponmu, Mark.”Karena prediksi dari Hanz sebelumnya tepat, kali ini Mark ketar-ketir. Di wajahnya terpampang jelas sebuah keresahan, namun anehnya dia masih berkelit, “Kau pria pengarang! Kau tidak pantas kuliah sains, mending kau menjadi author sastra saja!” ketusnya menyeringai.Sebelumnya, Hanz telah menghubungi kembali ayahnya dengan mengatakan bahwa manager yang telah melakukan kerjasama secara terselubung dengan pihak Lukgaz, harus segera ditindak tegas.Tuan Dmitry langsung menghubungi orang yang bersangkutan sekarang juga, dan hukumannya sesuai dengan keinginan Hanz. Sebuah hukuman yang unik.Karena Tuan Dmitry sayang dan percaya terhadap anaknya, apapun akan beliau lakukan. Dan untuk hal sepele ini, tentu beliau memenuhinya.Tidak lama kemudian, ponsel Mark berdering dan bergetar. “Halo, Ayah, ada apa? Hm, baiklah aku mode loudspeaker.”“Mark, kau adalah anak pembawa sial! Gara-gara ulahmu, gara-gara kau ingin bisa dekat dengan putri dari Mikhailovic, sekarang Ayah terkena masalah.”Mark makin pucat. Agak lama dia berpikir. “Ya. Maafkan aku, Ayah,” lirihnya sangat lemah.“Ayah menyesal sekali sudah melakukan lobian kepada atasan Ayah di Oilzprom. Sungguh Ayah menyesal. Seharusnya Ayah tidak menuruti kemauan tololmu itu!”“Aku juga menyesal Ayah.”“Dasar tidak berguna! Pembawa sial! Sekarang juga, segera kau putusi pacarmu itu!”“Baik, Ayah.” Mark menurut pasrah. Tidak ada opsi lain.“Katakan padanya, dia adalah wanita parasit yang menyusahkan. Katakan berulang kali sampai kau puas. Setelah itu, berhenti kau membully dan mengejek siapapun baik di kampus atau di mana pun!”KLIK!Mark langsung tersandar lemas. Keringat dingin keluar lagi dari kening dan lehernya. Lalu, dia memejamkan matanya seperti tidak sanggup lagi melihat dunia.Baginya, dunia makin lucu.Sejurus kemudian Mark kembali memainkan ponselnya dan menghubungi Alyona. “Selamat malam Alyona.” Meskipun cintanya masih seumuran kecambah yang baru ada tunas, Mark masuk ke dalam hubungan cinta palsu yang rumit. Dia terjebak oleh kurungan asmara yang dibuat oleh Alyona, sehingga hanya menjadikan dirinya buruk di mata ayahnya.“Kenapa kau meneleponku malam-malam begini? Kita tidak ada hubungan apa pun.”Mark menarik napas dalam-dalam sembari mengumpulkan berbagai macam kosa kata terbaik di kepalanya sebelum melontarkannya ke telinga Alyonya.Dengan sepenuh hati, dan dengan harga diri yang rusak, Mark mencaci sarkas, “Dasar wanita parasit yang menyusahkan ... Dasar wanita parasit yang menyusahkan .....”“Eh! Bicara apa kau, pembawa sial?! Berani-beraninya kau bicara seperti itu pada Putri Lukinov yang sangat terhormat!”“Kau tidak lagi terhormat di mataku sekarang juga!”“Oke, asal kau tahu, aku hanya memanfaatkanmu saja, Bodoh. Tapi payah, bapakmu tidak bisa diandalkan!”“Ha? Kau beraninya bilang ayahku tidak bisa diandalkan?!”“Terserah! Kita tidak usah berhubungan lagi, pembawa sial!”“Oke kita putus! Kau adalah wanita parasit yang menyusahkan dan pembawa sial!”KLIK!Hanz tersenyum geli. Dia tidak bisa menahan ledakan tawa yang membuncah di perutnya. Malam, ini Hanz sangat puas.Gerald membekap mulutnya menahan gelak tawa yang meledak di wajahnya. Dia masih menjaga perasaan Mark.“Aghr!” Mark menggerutu sendiri. “Parah!”Hanz beranjak, “Tisunya masih banyak, Mark! Gratis!”Begitulah cara Hanz membalas perlakuan buruk terhadapnya. Hanz tidak perlu mengotori tangan dan mulutnya untuk membungkam mulut sampah Alyona dan Mark. Dia akan membalas dengan cara yang elegan.Ini adalah kisah awal dari Hanz si pria sigma yang begitu cold. Dia seperti serigala, sendiri, berani, tegas, berdarah dingin, dan kalem. Nanti, dia akan sangat dihargai, setelah semua orang tahu bahwa dia ternyata Hanz putra Dmitry Fadeyka!Robert mendobrak masuk ke dalam. Tapi Julius berusaha mendorongnya keluar lagi. Julius tidak mau kalau sampai apa yang ada di dalam rumahnya diketahui oleh orang luar, apalagi mereka adalah petugas.Melihat keresahan yang di wajah Julius, maka Robert mengeluarkan senyuman kecut seraya berkata, “Aku Robert Hanssen dari FBI.”Mendengar itu, Julius tercengang dan diterpa rasa takut. “Aku tidak peduli. Pergi dari sini!” Suara Julius mulai berubah dan tampak sekali kegelisahan di wajahnya.Sungguh ini adalah musibah besar bagi Julius dan Edwin. Setelah berminggu-minggu dalam melaksanakan tugasnya, tak disangka kalau keberadaan mereka dapat terendus oleh petugas.Julius cukup kelabakan dan karena bingung mau berbuat apa, tidak ada cara lain selain dari berpura-pura tidak tahu dan sebisa mungkin untuk mengusir tiga orang ini dari sini. “Kalian tidak sopan! Sudah aku bilang kalau aku sedang tidak menerima tamu.”Julius semakin resah dan berontak.Sebaliknya, Robert tetap tenang dan malah memb
Mengejutkan, tiba-tiba siang hari ini ada tiga orang yang sudah berada di depan rumah milik Julius. Mereka berpakaian seperti orang biasa tapi jika melihat dari fisik mereka, sepertinya mereka bukanlah orang biasa. Mereka punya badan yang besar dan kekar.Setelah mengetuk beberapa saat, akhirnya pintu pun terbuka. “Ya ada apa?” sapa Julius. “Siapa kalian?”Begitu melihat tiga orang ini agak mencurigakan, Julius sedikit tersentak dan mengerutkan keningnya.Robert Hanssen memperhatikan raut wajah Julius yang mulai berubah. “Izinkan kami masuk,” kata Robert.Namun, Julius menggeleng. “Maaf untuk saat ini aku tidak sedang menerima tamu. Tadi aku tanyakan pada kalian tentang kalian siapa dan dari mana. Tapi kalian belum juga menjawab. Silakan kalian pergi.”Robert dan dua rekannya semakin curiga saat mendapat perlakuan seperti itu dari tuan rumah. Biasanya ketika ada tamu yang datang, tuan rumah akan ramah dan mempersilahkan tamunya untuk masuk, tapi anehnya Julius malah bersikap tak nya
Setelah sehari dan semalam mempelajari semua data dan juga mendengar penjelasan langsung dari Edwin, maka mulai hari ini Julius mulai melakukan publikasi di situs Wikileaks.Informasi rahasia tentang kejahatan pihak AS yang selama ini rupanya secara diam-diam memata-matai warganya sendiri akhirnya ketahuan. Sikap buruk AS yang begitu keji dan tercela pada akhirnya diketahui oleh masyarakat dunia, terutama masyakarat Amerika sendiri tentunya.Dikarenakan isu sekarang ini cepat sekali bisa viral lantaran sosial media, maka tidak butuh waktu lama untuk membuat berita tersebut trending dan menjadi bahasan utama di setiap acara. Banyak acara televisi yang memberitakan tentang berita tersebut sehingga dalam waktu beberapa jam saja bahkan hampir seluruh dunia pun mencoba membuka situs tersebut dan membaca beritanya aslinya.Dalam kurun waktu dua minggu, akhirnya semua informasi yang dirasa pantas dipublikasikan akhirnya rampung juga, semua telah tersampaikan sesuai dengan kemauan dari Edwin.
Julius menggelengkan kepala dan menyandarkan punggungnya lalu berkomentar, “Pemerintah AS memata-matai warganya sendiri? Parah! Tindakan yang mereka lakukan sudah keterlaluan.”Tidak sampai di situ. Pada akhirnya Julius pun tahu bahwa selama ini pihak pemerintah dan militer AS memang secara diam-diam melakukan spionase terhadap musuh-musuh mereka seperti Rusia dan Tiongkok. Tujuannya adalah supaya mereka tahu apa saja yang tumbuh dan berkembang di sana, terutama dalam hal militer. AS tidak mau kalau lawan-lawan mereka lebih tangguh dari pada mereka. Jika mereka dengan tega melakukannya terhadap warganya sendiri, maka tidak sulit bagi mereka untuk melakukannya terhadap Rusia, Tiongkok, dan negara-negara Timur Tengah.Julius terbelalak ketika semakin tahu betapa bobrok dan kejinya pihak AS yang secara terselubung melakukan semua kejahatan tersebut. “Edwin Joyden, pantas kau menjadi buronan. Ini adalah yang mereka takutkan rupanya. Wajar dan masuk akal.”Di sebelah Julius, Hanz dan Edwin
Begitu telah sampai di bandara di salah satu kota di Australia, perjalanan pun dilanjutkan dengan menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh Keluarga Fadeyka. Pihak bandara telah mendapatkan laporan bahwa akan ada utusan dari Keluarga Fadeyka yang akan tiba di bandara. Maka dari itu tidak ada hal apa pun yang bisa menghalangi keberangkatan mereka. Semua dipastikan aman jika uang sudah berbicara.Perjalanan lewat darat pun dilakukan. Dari Melbourne menuju Lorne butuh waktu beberapa jam. Julius sudah memberikan titik lokasi keberadaan dirinya pada Hanz. Lokasi tersebut masih berada dalam keramaian. Julius sengaja memilih lokasi tersebut karena dia sengaja ingin membebaskan diri dan tidak tampak seperti seorang buronan meskipun hal tersebut memang berbahaya bagi dirinya.Begitu telah sampai di lokasi, hanya tiga orang yang masuk ke dalam rumah : Hanz, Edwin, dan Avraam. Sementara para petugas lainnya berada cukup jauh dari rumah tersebut.“Selamat datang,” sambut Julius setelah membuka
Tentu saja dia adalah Hanz.“Avraam! Kenapa kau berkata seperti itu pada Edwin? Sudah aku bilang pada mu supaya berhenti mempermasalahkan ini! Aku adalah orang yang sangat berkenan mau membantu dia.”Avraam kaget saat tahu tiba-tiba Hanz sudah ada di sana. Padahal tadi setahu dia Hanz sedang tertidur. Dia cukup gugup. “Maafkan aku, Hanz.”Avraam sangat patuh dan bahka takut terhadap Hanz. Jika Hanz sudah bicara sangat serius, dia akan menurut. Hanya saja sejak kemarin dia ingin sekali rasanya membuat Hanz lantas yakin bahwa rencana yang sedang ditempuh ini sangat berisiko. Hanz sudah berulang kali diperingatkan oleh Avraam tapi Avraam bukannya tidak patuh, namun terlalu sayang pada Hanz. Dan kini sepertinya Avraam tidak bisa berkutik lagi saat dia mendapati ekspresi kemarahan yang terpampang di wajah Hanz.Ketika jarak mereka sangat dekat, Hanz memicingkan sebelah mata seraya berkata, “Kau tidak ada urusan di sini, Avraam. Tugas mu cuma mengawal dan menjaga kami. Tidak lebih dari itu.