Share

Bab 47

Author: yanticeudah
last update Last Updated: 2025-03-17 23:33:17

Aku kini berada di ruangan sidang, mengambil nafas berkali-kali agar tak gugup. Saat berada di kursi ini rasanya aku tak bisa bernafas dengan benar. Jantungku berdetak lebih cepat tak berirama. Tapi aku masih berusaha untuk tenang.

Mama masih setia menemaniku untuk menghadiri sidang. Dialah yang selalu setia menyemangati anak satu-satunya.

Karena Mama aku bisa berdiri di sini, menghadapi proses sidang yang melelahkan ini.

“Kamu bisa Naya.. Kamu bisa, setelah ini kamu akan hidup lebih baik lagi, mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, hidup tenang bersama Mama dan Papa, “ ucap Mama.

“Nanti suatu saat Allah akan beri ganti yang lebih baik, “ ucap Mama.

Aku terhenyak saat tiba-tiba Mas Dimas melangkah masuk ke ruang sidang, ternyata dia hadir. Entah apa yang ia rencanakan, aku tak tahu. Apakah mungkin dia akan menceraikan aku tanpa mempersulit prosesnya? Mustahil.

Mas Dimas duduk di samping ku dan menyapaku dengan senyuman nya. Aku hanya menganggukkan kepala saja.

Pak Hakim mulai
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tujuh Bulan Menikah Aku Masih Perawan    Bab 61

    Aku kaget saat Zayn tiba-tiba bersikap seperti pasanganku dan membelaku. Bukannya aku tersanjung tapi aku merasa risih karenanya. “Zayn?? “ “Jangan salahkan Naya Ma, dia nggak salah, aku yang terlalu mengharapkan Naya. Bukan dia yang mendekati aku, “ ucap Zayn membelaku. “Terserah siapa yang mendekati siapa, tapi Mama tidak setuju jika kamu ingin bersama dia. Bebet, bobotnya nggak jelas tiba-tiba mau dijadikan istri. Jangan seperti dia karyawan baru entah dari mana asalnya tiba-tiba mau jadi menantu, “ ungkap Bu Eva. Darahku mendidih saat Bu Eva merendahkan aku seperti itu, seolah aku ini adalah pengemis cinta Zayn. “Bu Eva saya memang karyawan baru di sini. Saya juga tidak bersedia dijadikan istri oleh anak ibu, apa lagi menjadi menantu ibu,” ucapku. Zayn panik karena aku terlalu berani untuk melawan mamanya. Aku tak takut jika aku benar, aku bukan wanita murahan yang gampang jatuh cinta. “Berani nya kamu,” ucap Bu Eva sambil mengepalkan tangannya kesal. Aku mendekati B

  • Tujuh Bulan Menikah Aku Masih Perawan    Bab 60

    Aku menunggu jawaban dari Barra, namun saat aku akan mengalihkan panggilan vedio, tiba saja dia berseru, “Naya.. Nanti aku telpon lagi mendadak aku mulas nih! “Mendadak panggilan terputus, Barra agak mencurigakan kali ini, aku yakin sepertinya Barra dan Keivandra itu adalah orang yang sama. Aku hanya bisa menghela nafas. “Sepertinya aku harus mencari tahu tentang hal ini, “ ungkapku dalam hati. Hari berlalu, Pak Zayn kini terang-terangan menunjukkan perasaan nya padaku. Ia selalu menghubungiku dan memberikan perhatian lebih dari seorang karyawan dan atasan. Teror demi teror aku Terima, entah itu secara langsung atau melalui telepon. Pagi ini aku datang lebih cepat ke kantor, rencananya ingin menemui Pak Zayn. Aku ingin agar dia bersikap bisa saja baik itu di kantor atau di luar kantor. Namun saat kemarin aku meminta untuk menjauhiku Pak Zayn mengatakan hal yang membuat aku tak percaya.“Aku nggak bisa Nay.. Aku jatuh cinta saat melihat mu pada pandangan pertama, saat kamu masuk

  • Tujuh Bulan Menikah Aku Masih Perawan    Bab 59

    “Oh ini rupanya anak baru yang diajak makan oleh Zayn?? “ Ucap seorang wanita cantik, dia Katerina. Ia sedang memoles bibirnya dengan lipstik. “Maaf.. “ ucapku sambil tersenyum. Kemudian ia menghentikan aktivitasnya dan menatap ke arahku. “Nggak usah sok lugu lah, kamu kan orangnya? Kamu kan yang sudah mendekati Zayn?” ungkap wanita itu dengan mata melotot. Aku tersenyum dan berusaha untuk tenang, sepertinya kabar aku makan bersama Pak Zayn sudah tersebar. Pantes saja Gaby yang satu ruangan denganku, agak sedikit memperlihatkan raut wajah masam padaku.“Kalau yang diajak makan oleh Pak Zayn memang saya, tapi kalau saya mendekati Pak Zayn itu tidak benar, Mbak.. Katerina, “ ucapku tegas. Bisa-bisanya aku mendapatkan masalah seperti ini, sementara aku tak tertarik sedikit pun untuk mendekati Pak Zayn. “Dasar munafik, tak ada satu orang pun yang tak suka pada Pak Zayn. Bohong! Apa lagi kamu yang Cuma karyawan biasa di sini. Pakai pelet apa kamu tiba-tiba Pak Zayn apa kamu, ha??”Aku

  • Tujuh Bulan Menikah Aku Masih Perawan    Bab 58

    Aku menunggu ponselnya berdering. Namun hingga beberapa saya lamanya menunggu, tak ada bunyi dering yang berasal dari ponsel nya. Aku kembali menghubungi nomor Barra tapi tetap saja tak diangkat namun Kay yang ada di depanku juga terlihat santai dan ponselnya juga tak berdering. “Kenapa melihat saya terus? “ tanyanya. Aku kaget dan hampir saja ponselku terjatuh ke lantai. “Eh, eh maaf... pak., “ ucapku agak kikuk dan segera memutar tubuhku agar tak menghadap ke arah Kay. “Kenapa? “ tanyanya lagi dingin sambil terus menatap layar ponsel nya. “Em, saya pikir Bapak mirip seseorang, teman saya, “ ungkapku. “Oh ya? Jadi karena itu kamu terus memperhatikan saya? “ tanyanya. “I-iya Pak! “jawabku lagi agak kikuk. “Em.. Boleh saya bertanya? “ tanyaku hati-hati. “Ya.” Ia mengangkat kepalanya dan menatapku lama. Sorot mata itu, persis seperti Barra. Sangat mirip. “Apa kah Pak Kay punya suadara kembar?” tahyaku penasaran. “Tidak.” Aku mengangguk-angguk mengerti. Sepertinya Kay memang ta

  • Tujuh Bulan Menikah Aku Masih Perawan    Bab 57

    Ah, untuk apa pusing memikirkan urusan petinggi-petinggi perusahaan ini, toh aku hanya karyawan biasa, karyawan baru pula. Aku juga belum terlalu paham tentang masalah internal perusahaan ini. Lagi pula siapa yang akan menggantikan Pak Wijaya tak menjadi masalah bagiku. Yang paling penting adalah bekerja dengan baik, hitung-hitung bisa jadi pegawai terbaik, siapa tahu akhir tahun dapat bonus. Pikirku sambil tersenyum. “Hai.. Senyum-senyum aja, nggak lapar?? “ Tiba-tiba Mbak Maya menepuk pundakku sehingga membuat aku kaget dan terlonjak. “Ya Allah Mbak Maya aku sampai kaget lho.. “ Mbak Maya dan Eli tertawa geli melihat aku kaget dan memekik. “Lagi mikirin Pak Zayn ya.. Jangan dek ya.. Jangan ..Mamanya seram, lagi pula si centil Katerina itu memang naksir berat sama Zayn. Kemudian di ruangan ini, tuh si Gaby juga naksir banget sama Pak Zayn, banyak saingan..“ ungkap Mbak Maya sambil menujuk ke arah Gaby yang memang cantik dan stylish. Aku tertawa lebar. “Enggaklah Mbak, ngapain mi

  • Tujuh Bulan Menikah Aku Masih Perawan    Bab 56

    Aku menganggukkan kepalaku dan masuk ke dalam, menutup pintu ruangan dengan pelan dan kemudian berdiri di dekat sofa mereka duduk. Pak Zayn melihat ke arahku dan tersenyum. “Duduk aja, nggak apa-apa, “ ungkapnya. Aku duduk di sofa di antara mereka berdua dengan perasaan canggung yang amat sangat. Mereka kembali melanjutkan perbincangan. Aku hanya duduk diam dan menunggu Pak Zayn selesai bicara. “Seharusnya kamu segera mundur dan sadar diri. Kami tidak menerima yang bukan anggota keluarga, “ ungkap Pak Zayn. “Ya, aku tahu dan cukup sadar diri. Kamu nggak usah memberitahu aku, Zayn. “ Aku kaget saat mendengar suara itu, suara itu persis seperti suara Barra. Tak ada bedanya. “Bagus kalau kamu sadar. Biar aku dan Axel saja yang bersaing untuk mendapatkan perhatian dari kakek, aku harap kamu mendukungku, Kay. “ ungkap Pak Zayn. “Pasti! “ Nah.. Benar namanya bukan Barra tapi Kay. Jadi dugaanku ternyata memang salah. Mengetahui nama pria yang agak mirip Barra ini membuat aku sed

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status