Home / Fantasi / Tumbal Pengantin Iblis / 3. Terjatuh dari Tebing

Share

3. Terjatuh dari Tebing

Author: KarRa
last update Huling Na-update: 2022-09-21 11:48:09

      Tempat berbeda, di hutan yang sama. Pelan tapi pasti matanya mulai terbuka, tapi kegelapan masih menyelimuti. Dengan susah payah ia membetulkan letak kacamatanya.     

        "Kenapa perut aku mual dan pusing kepala ya," ujar Kalina yang memang fobia dengan gelap. Dia pun mencoba membaca situasi dengan cermat, setelah akhirnya tersadar bahwa dirinya nyangkut di pohon dengan keadaan sungsang (kaki di atas kepala di bawah).

         "Ini namanya untung atau buntung ya." Susah ia menghela nafas. Beruntung ia tidak langsung jatuh ke bawah. Namun, malang gadis tersebut nyangkut di atas pohon dengan keadaan sungsang.

        "Halo, apa ada orang di atas!" teriaknya dengan sisa-sisa tenaga.

        "Kalau ngak ada orang gimana nanti aku turunnya," pikir Kalina dalam hati.

        Di sela-sela kegalauan ia masih mengamati ke bawah sana. Terdengar aliran deras sungai mengalir. Berkat pantulan cahaya rembulan, samar-samar ia seperti melihat ukiran batu, berbentuk burung terkapar menghadap ke atas. Seolah batu itu siap kapan saja, menerima dengan senang hati jika Kalina terjatuh ke arahnya. Kalina mulai merasa ngeri mendengar binatang-binatang malam bersuara dengan keras, mengusik pendengaran. Sangat menggema di setiap celah pepohonan di bawah sana, bak menyambut sesuatu kejadian spesial yang akan terjadi.

        Lolongan serigala memekik, membuat telinga Kalina sakit, burung-burung hantu seolah berteriak di segala arah membuatnya semakin ngeri. Jantung Kalina berdetak semakin kencang, dia berteriak ketakutan. Dalam remang malam, dalam suasana mencekam. Angin berhembus kencang, membuat tubuhnya terombang-ambing mengikuti ranting pohon yang menopangnya, bergerak. Teriakannya seperti tak terdengar, hilang tersamarkan gemerisik dedaunan terseok angin.

Rintik-rintik hujan mulai turun membasahi. Angin semakin lama semakin kencang berhembus, tanpa mengenal ampun.

        Kalina pasrah dengan nasib, saat kilatan dan petir sekonyong-konyong menyambar ranting pohon penopang tubuhnya. Gadis itu tersentak, berteriak, memejamkan mata, tubuhnya mulai terjun bebas ke bawah.         

         "Beginikah akhir hidupku?" ratap Kalina dalam hati. Hatinya kalut, seolah sesuatu lepas dalam dirinya, dadanya nyeri, melayang jatuh ke bawah dengan kecepatan yang sangat cepat. Ketika ia telah merasa di ambang ketidakberdayaan. Sebuah cahaya terang menyilaukan muncul di hadapan gadis itu.

    "Apakah malaikat maut tampan datang menjemputku?"

        Samar-samar ia melihat sesosok pemuda tampan. Tanpa sadar ia sudah berada dalam dekapannya, dirasakannya otot-otot lengan tangan si tampan yang mendekapnya. Tanpa ragu Kalina menyandarkan kepala pada dada bidang yang terasa sixpack saat tak sengaja tersentuh tangannya. Kalina mendongakkan kepalanya, pemuda itu tersenyum. Sungguh pemandangan indah tak ayal Kalina langsung dibuat terlena menatap wajah indah itu. Gadis itu akhirnya mengerti perasaan teman-teman perempuannya. Bukan karena tak paham akan ketertarikan lawan jenis tapi dia sadar akan penampilannya.

          "Oh, aku akan mati dengan bahagia berkat ketampanannya."

        Pemuda itu membelai pipi Kalina dengan lembut membuatnya tersadar dari lamunan sesaat. Tatapan mereka semakin dalam dan dekat dirasakan nafas mereka yang saling menyapu wajah masing-masing. Kalina sempat terkejut ketika bibir mereka saling bertemu.

         "My first kiss," bisiknya dalam hati. Kalina memalingkan wajahnya karena malu. 'Andai kata ini sebuah mimpi maka aku akan bangun dengan perasaan malu,' ucap dalam hati merasakan detak jantungnya berparade.

          Melayang dalam dekapan seorang pemuda asing, tidak dikenal, berlatarkan cahaya terang yang entah dari mana berasal.

Gerimis yang turun seolah-olah ikut menambah suasana menjadi semakin romantis. Sungguh mimpi indah. Kesadaran Kalina mulai menghilang, mata mulai meredup dalam alunan musik alami malam. Cahaya terang bersama kepulan asap putih melebur, hilang ketika menyentuh tanah. Lolongan serigala perlahan menjauh. Begitu pula dengan teriakan para burung hantu yang kembali tenang dan berbunyi seperti biasa. Seolah tidak terjadi apa pun, semua kembali tenang.

Bersambung....

@lovely_karra

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Tumbal Pengantin Iblis    Aura Hitam Lepas dari Segel

    Nyonya Anantari sudah dipindahkan ke dalam kamar tamu, tubuh berkeringat dan wajah memucat. Nyonya Abraham menyeka berulang kali dengan perasaan tidak menyenangkan, cemas sudah pasti. Tamu yang terhormat bagi kediaman Tuan Abraham, di tengah zaman modern, hal-hal berkaitan dengan tidak kasat mata membuat Nyonya Abraham yang memiliki penglihatan istimewa terbebani. Pertemuan dengan Tuan Abraham adalah hal yang sangat menyenangkan. Satu frekuensi meski hal tersebut yang Tuan Abraham klaim sebagai pasangan yang ditakdirkan. Banyak kejadian janggal yang menguras pikiran dan tenaga dilalui dengan baik. Bahkan mereka memiliki seorang putra yang sengat cerdas yang menempuh pendidikan di luar negeri.“Tolong bangunlah Anantari, jangan membuat kami khawatir.” Nyonya Abraham benar-benar menginginkan wanita yang sudah mulai dianggap temannya itu agar cepat bangun.Dalam alam bawah sadar, Nyonya Anantari diseret ke dalam mimpi panjang setelah mendapatkan kabar Kalian ---calon menantu--- telah kemb

  • Tumbal Pengantin Iblis   Anantari Versi Binatang

    Zaman ModernDari dalam terdengar suara pekikan melengking dan suara gaduh di mana membuat bulu kuduk merinding. Raut kecemasan terlihat di mimik muka Abraham, dia beberapa kali melihat hal tak kasat mata, tetapi menghadapi keadaan seperti ini belum pernah. Nenek moyang dan juga keluarganya mengatakan untuk menjaga ruang bawah tanah karena banyak hal buruk terjadi jika mereka lengah. Sihir pengekangan dan segel selalu diperbaharui tiap lima puluh tahun sekali.“Apa yang salah, seharusnya segel dan pengekangan baru akan diperbaharui tiga puluh tahun lagi. Dua puluh tahun lalu aku dan mendiang ayah sudah memperbarui segel tempat ini.” Tuan Abraham mengelus pintu. Dapat dirasakan aura pekat penuh kebencian terasa.“Aku penasaran satu hal, apa semua keluarga Abraham diwariskan sihir oleh leluhur kalian?”“Tidak, kecuali jika kami menemukan jodoh yang ditakdirkan untuk menjadi ‘mata’ bagi kami?”“Maksudnya?”“Orang dengan kemampuan spesial yang mampu melihat masa depan. Kekuatan sihir itu a

  • Tumbal Pengantin Iblis   Dimensi Lain (Kerajaan Nigella)

    Di dimensi lain.Sementara itu, di kerajaan Nigella rapat sedang berjalan alot, pemberontakan sudah terdengar sampai ke telinga para sesepuh. Kini baik pra klan mau pun sesepuh kerajaan dan juga para ketua ras berdebat. Raja Arsen melihat gadis bernama Sekar itu berjalan memasuki ruangan lalu duduk di kursi berderetan dengan para klan. Tuan Alex yang baru melihat Sekar terkejut, pasalnya dia tahu dari mata-mata jika pengantin Aurora menghilang, lalu bagaimana ada gadis berwajah mirip Kalina. Tuan Alex menoleh ke arah Tuan Abraham, lelaki itu hanya mengediikan bahu tidak ingin tahu menahu.‘Kau pikir aku akan diam saja setelah kalian berkhianat? Tidak akan!’ Benak Tuan Abraham berkecamuk. Dia membiarkan saja Alex beserta putrinya Zemira kebingungan, masa bodoh dengan hal tersebut.‘Apa ayah mencurigai sesuatu?’ batin Zemira menatap Tuan Alex. Seolah dari tatapan saja mereka terhubung.Menyadari ada hal aneh, sebelum rapat dimulai baik Zemira maupun Tuan Alex menyusup keluar ruangan lewa

  • Tumbal Pengantin Iblis   Kastil Tuan Abraham

    Zaman now.Seorang wanita cantik berada di perpustakaan sebuah castle kuno yang masih terjaga sampai sekarang. Di ditemani seorang lelaki paruh baya bersama sang istri. Mereka tengah berbincang dengan serius. Perpustakaan bak lautan buku di mana banyak sekali rak-rak terisi penuh hingga menjulang tinggi hampir ke langit-langit. Lantai marmer nan bersih dan buku tanpa debu menandakan tempat tersebut terawat dengan baik.“Saya menyukai tempat ini, ini sangat luar biasa dan sangat bersih.” Suara melantun merdu dari wanita berambut panjang tergerai indah.“Nyonya Anantari terlalu memuji,” balas seorang wanita yang kemudian duduk di kursi kayu berseberangan lawan bicaranya.Anantari tersenyum kemudian kembali berkutat pada buku bacaan yang sudah dia ambil.“Aku sangat terkejut ketika Nyonya Anantari memberi kabar terkait kalung peninggalan teman Anda.” Kali ini suara seorang lelaki terdengar.Kedua wanita elegan itu menoleh ke arah sumber suara, seorang lelaki yang masih terlihat tampan mes

  • Tumbal Pengantin Iblis   Meyakinkan Nenek Arimbi

    “Kumpulkan para sesepuh dan para pemimpin ras, panggil juga gadis bernama Sekar!” Raja Arsen berkata seraya membalikkan badan. Dia memijat kening yang berdenyut, kaki panjang itu melangkah keluar kamar meninggalkan tiga temannya yang masih diam membisu. Mereka mencoba memposisikan diri di tempat Raja Arsen. Benar-benar situasi sulit dilalui, bukan? Anantari menoleh ke arah dua lelaki yang juga sama bingungnya. “Aku akan menyusul Sekar.” Gavin mendelik menatap Anantari yang tertunduk, “Apa yang akan kau lakukan?” “Gavin, aku tahu ini tidak benar, aku juga tidak tega melihat Kalina menderita. Namun, bagaimana jika takdir itu memang membawa Kalina datang ke mari untuk suatu hal. Tidakkah kalian pikir banyak misteri tentang Nigella yang belum terungkap dan menemui titik terang? Seolah hidup kita dikendalikan sesuatu. Tidakkah kalian curiga para sesepuh menyembunyikan sesuatu?” “Curiga, tentu aku sangat curiga lebih dari yang kalian tahu. Namun, apa yang bisa kita lakukan?” Lamont ber

  • Tumbal Pengantin Iblis   Perawan atau Tidak, Asal itu Kamu!

    Kalimat bak omong kosong terdengar dari bibir Elard hingga membuat Kalina merinding. Bukan karena tidak percaya, banyak yang tadinya dianggap diluar nalar terjadi begitu saja. Tidak ada hal mustahil seperti dia terlempar ke masa lalu. Maka tidak heran bilamana Elard beranggapan telah bereinkarnasi. Itu membuat sedikit khawatir, reinkarnasi terjadi ketika seseorang telah meninggal. “Jika memang bereinkarnasi, artinya Elard di Kerajaan Nigella mati.” Kalina menatap Elard sendu. Elard menyadari raut muka Kalina yang berubah, lelaki itu lalu berkata, “Aku rela mati untukmu.” Jawaban Elard membuat Kalina melebarkan mata. Gadis itu denial pada perasaan sendiri. Jika mengingat cerita yang pernah terlontar pada mulut Gavin saat siluman itu berada di dunianya sebagai Elang, maka kematian dan runtuhnya kerajaan Nigella terjadi. Namun, nasib membawa Kalina isekai ke dunia lain, Kerajaan Nigella yang sama sekali tidak diketahui keberadaannya. Tidak ada catatan dalam sejarah tentang Kerajaan Ni

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status