Victoria menunggu es krimnya datang, dia tidak akan membiarkan dirinya terjebak dalam situasi membahayakan kalau dia tidak membutuhkan sesuatu."Ini es krimnya, apa boleh saya pergi dari sini?""Tentu, kamu boleh pergi, terima kasih dengan es krim ini," ucap Victoria.Victoria tidak akan menggunakan kekerasan kalau pria tua tadi tidak menggunakan kekuatan otot, namun saat itu juga dia santai membawa es krim di tangannya."Lumayan juga es krim ini, siang-siang santai dan makan es krim, enaknya duduk di taman dekat sini."Berjalan ke arah taman yang tidak jauh dari rumah, mungkin sedikit melelahkan, untuk itu dia harus pergi menggunakan ojek, entah itu ojek atau bukan, yang terpenting wanita itu ingin pergi ke taman."Ke taman!""Saya bukan ojek," tolaknya."Pokoknya ke taman! Atau aku akan menggunakan nama Gana untuk membuat hidup kamu hancur.""Jangan, siapa kamu sebenarnya? Kenapa kenal dengan Gana yang ada di depan rumah ini? Dia sangat misterius dan kejam, banyak korbannya.""Itu k
Jose memandangi sekilas wajah wanita yang begitu membuatnya kagum, baru sekarang dia menemukan wanita seperti Victoria."Jose, aku tanya sama kamu," ucapnya lagi.Jose menundukkan kepala sebentar, sementara senyumnya lebar untuk Baby Victor yang ada di sampingnya."Baby Victor, sebenarnya tadi aku bertemu dengan Gana di depan gerbang, dan dia mengatakan semua kebenaran ini, apa itu benar? Kenapa kamu tidak mau menceritakan semua dengan aku?" Victoria terdiam mendengarnya, dia sudah menutup rapat masalah ini untuk tidak membuat dirinya canggung pada Jose, namun Gana sudah memberitahukan."Awas kamu Gana! Aku akan jadikan kamu kepiting rebus," katanya kembali mengutuk Gana.Dia sudah tidak dapat menutupinya dari Jose, padahal dirinya memang lebih nyaman bersama Jose daripada Gana."Aku minta maaf sebelumnya sama kamu karena menutupi semua ini, tapi aku pikir kita bisa terbuka mulai sekarang, semua yang di katakan Gana benar, aku dan dia sudah resmi menjadi pasangan suami-istri," jawab
"Bangun Baby, kita pergi dari sini, aku mau mengajak kamu ke suatu tempat," ajaknya membantu wanita itu berdiri.Jose tidak mau melihat Victoria begitu meratapi hidupnya, padahal ada banyak hal yang sangat cerah dari dalam diri wanita ini."Jose, aku masih tidak mau pergi ke mana-mana, dulu," tolaknya masih mau memeluk idolanya itu.Dalam diri wanita itu hancur berkeping-keping, Marcho sudah diketahui sakit, namun dirinya tidak mengetahui penyakitnya, apalagi sikap Gana yang tadi sudah keterlaluan sekali."Aku tau Baby, tapi di sini rumah sakit, kita pergi ke mobil, di sana kamu bisa menangis sekencang mungkin, bahkan dalam perjalanan kamu bisa mengeluarkan suara kamu itu," katanya membujuk.Wanita itu berdiri dan berjalan di samping Jose, sangat sedih dan kecewa atas hari ini. Mungkin seandainya hidup ini tidak mempertemukannya dengan Gana dalam ruang lingkup keluarga pada masa silam, Victoria tidak akan menikah dengannya."Masuklah Baby, jangan tahan air mata kamu lagi, di sini kamu
"Kamu tidak mau menyingkirkan dari tubuh yang memang bagus ini?" tanya Jose pada wanita yang masih berada dalam dekapannya. Dia tidak akan memaksakan Victoria untuk menerimanya, kesabaran Jose terlalu luas untuk ini."Eh, maaf Jose, tadi aku tiba-tiba ke peluk sama kamu," ucap Victoria canggung.Jose menjauh sedikit darinya, namun tawanya terdengar di tempat itu, dia tidak percaya bisa melihat wajah merah jambu milik Baby Victor yang malu-malu saat ingin bersentuhan bibir, beruntungnya dia melepaskan, kalau tidak, Jose akan selamanya melakukan itu."Jose! Kamu sedang tertawa karena apa? Ayo katakan?!"Victoria mendekati Jose dengan membawa bola basket, akan tetapi Jose justru kebalikan tubuhnya masih tertawa begitu dirinya sudah di ganggu wanita ini."Astaga, ayo katakan sama aku, tidakkah kamu melihat ke arah sini? Kita bisa bicara, kenapa kamu tertawa? Ada yang salah dengan aku?"Jose menoleh ke arah Victoria dengan mudah, namun tangannya ada di kedua pipi wanita itu."Pipi kamu mer
Gana berdiri di depan pintu yang terbuka lebar, dengan berhasil masuk begitu saja melihat Marcho yang ada di dalam ruangan.Dokter dan perawat lain menyingkir ketika Gana masuk, membiarkannya melihat anaknya sendiri, satu hal lagi, karena rasa takut mereka terhadap ekspresi Gana."Lebih menyeramkan dari tatapan iblis, padahal pakai kaca mata," bisik perawat.Mereka pergi dan meninggalkan ruangan itu, membuat Gana berubah ekspresi lagi, karena anaknya masih terbaring lemah."Marcho, jangan tinggalkan Papa Gana, hanya kamu cahaya buat Papa, kita akan berkumpul lagi dengan Mama kedua, dia tidak boleh direbut pria brengsek, kita akan mendapatkannya, kamu harus sembuh."Gana mengecup dahi anak itu, membiarkan anaknya beristirahat kembali. Emosinya mereda setelah mengetahui Marcho selamat, walaupun ini hanya operasi sementara dan hanya bisa dilanjutkan dengan operasi transplantasi ginjal yang cocok, namun setidaknya akan menunda kematian yang di perkirakan oleh pihak rumah sakit.Sekarang g
"Katakan sekali lagi yang tadi kamu katakan tentang siapa aku Gana? Aku ingin mendengarkan, walaupun tidak akan mengubah apa pun itu, kamu akan tetap menerima hukuman dari pemukulan Jose, tidakkah kamu bisa meredam emosi setelah leher kamu patah menjadi dua dari dalam? Aku bisa melakukannya, bahkan saat otakmu keluar dengan paksa, aku pun bisa mengambilnya, tinggal kamu pilih yang mana?" tanya Victoria memberikan pilihan.Gana merinding, aura gelapnya hilang seketika ada Victoria mendekatinya, bahkan aura istrinya terlihat lebih gelap daripada iblis."Astaga, mereka akan saling membunuh, aku harus mencegahnya," ucap Jose tidak mau terjadi hal-hal semacam itu.Namun bukan Victoria tidak akan melakukan sesuatu saat dirinya sudah berubah menjadi monster wanita, dia kembali ingin bertanya pada orang yang sudah mengontrol emosi ini."Katakan apa jawaban kamu, Gana? Cepat bilang sekarang!" Paksa Victoria sudah melingkari leher Gana dengan tangannya.Belum sempat Gana menjawab, ternyata Jose
"Eh, aku baru mengingat semua itu, aku akan berangkat dulu," kata Victoria panik.Berdiri loncat-loncat di atas tempat tidur, dia ingin pergi ke kamar mandi, akan tetapi baru menyadari kalau tempat tidurnya bukan miliknya, melainkan tempat tidur Gana.Gana terkekeh kecil, ternyata masih ada manusia seperti Victoria masih panik, padahal mau berangkat jam berapa pun, tidak akan bermasalah untuk istri Gana."Dasar Victoria, ada saja tingkahnya," ucapnya menarik dasinya ke atas.Entah sejak kapan Gana tersenyum di dalam rumah, itu membuat pada pelayan kebingungan dan merasakan keanehan pada bosnya ini."Ada apa? Apa ada yang aneh?" Katakan sekarang!"Gana ingin mendengarkan semua yang orang lain pikirkan tentang dirinya di dalam rumah ini."Bos, biasanya tidak pernah senyum, tapi semenjak menikah dengan Nyonya Victoria, senyumannya luar biasa," jawab salah satu dari pelayannya.Pria itu merasakan kalau perubahannya memang karena tingkah laku Victoria yang masih belum mengenal siapa latar
Victoria mengambil bunga lily itu, memang itu bunga kesukaannya saat ada di New York, terlebih Jose termasuk seseorang yang baik sejak dirinya berada di dalam kampus ini."Jose, terima kasih," ucapnya tersipu malu.Jose berdiri pelan-pelan masih di depan wanita yang sangat dirinya kagumi ini, ternyata memang hatinya sudah mantap mencintai Victoria."Sama-sama Baby Victor, kamu memang pantas mendapatkan ini, kalau begitu, apa kamu mau berlatih dengan aku di sini, di depan semua orang, walaupun pelatih dari kampus sudah pergi, aku belum mengetes kemampuan kamu," tantangnya lagi.Senyum Victoria terbit, tentu tantangan paling disukainya, tidak mungkin menolak apa yangs udah menjadi keahliannya."Kalau kamu tidak takut kalah dengan aku, kita main sekarang, bukankah kemampuan aku sudah bertambah dan menjadi pemain inti," angkuh Victoria persis sifat Gana.Jose senang bisa melihat senyuman Baby Victor, dia sangat menyukainya, bahkan saat ini menjadi orang pertama yang dikagumi Victoria yang