Share

Hanya Sebatas Angan

15 Juni 2022

Suasana kafetaria yang begitu meriah sama sekali tidak membuatmu kembali tertawa atau merasa bahagia, hanya saja sebuah kehampaan dan kekosongan yang mengisi hati di dada. Menerima dan memberikan pesanan kepada pelanggan, tetapi hanya wajah datar saja yang ditampilkan tanpa sepatah kata. “Hmm ... percaya saja, dia mampu melalui semuanya. Semua keluh kesahmu akan terbayarkan dengan bahagia.”

“Akan selalu ada pelangi setelah hujan turun,” ucap kalian serentak.

Dia langsung tertawa mendengarmu mengikuti perkataannya, walaupun tidak sedikit pun mengubah pikiran. Sejenak usahanya membuatmu memaparkan senyum samar penuh kepalsuan, dan kembali ke belakang untuk melakukan pekerjaan. Seperti biasa, ketika semua selesai kamu langsung bergegas ke rumah sakit membawa seikat bunga. Sebuah asa dalam karsa tercipta di atas kertas dengan tinta hitam sebagai penghias. Sebuah aksara indah merekah menjadi diksi yang penuh akan makna sebuah kata

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status