Share

Accidental Encounter

Gerakan mulut gadis yang duduk di hadapannya naik turun seiring dengan huruf-huruf yang diejakan oleh wanita itu. Meskipun memandanginya sedari tadi, Vika sama sekali tidak mengerti rentetan kata yang diucapkan kakaknya itu. Tidak ada kalimat yang dapat dia cerna dan simpan dalam labirin otaknya. Sepanjang Divya berceloteh, dia menyibukkan diri dengan menyesap minuman yang tadi dipesan oleh kakaknya itu.

“Aku telepon Mama, ya?”

Kaget mendengar permintaan itu, sontak Vika berhenti minum tapi tanpa melepaskan gelas dari bibirnya. Pinggiran gelas itupun masih menempel sehingga cairan membasahi bibirnya secara konsisten.

“Berapa nomor kamu?”

Vika membuka mulut sehingga cocktail kembali meluncur ke tenggorokannya. Kemudian, dia menurunkan gelas minuman yang sekarang telah habis tidak bersisa.

Oleh karena Vika tidak menanggapi apapun pertanyaan kakaknya itu, Divya meraih telepon genggamnya sendiri. Penuh curiga, Vika meny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status