Share

MELAWAN RASA ENGGAN

Auteur: Rara Shasha
last update Dernière mise à jour: 2020-11-17 10:47:05

Rania tenggelam dalam lipatan kalimat dalam novelnya, ia membiarkan hatinya yang terjerembab berkelana menuju ruangan yang tak ia kenal. Rania merasa dirinya saat ii seperti layang-layang, terbang menukik, menari-nari saat di pandang hingga ia tak tahu dimana ia akan jatuh nanti. 

Jatuh untuk mengakhiri petualangannya, jatuh untuk diam bersama keluarga dan orang-orang yang mencintainya.

Rania ingin itu meski mungkin jalan menuju itu masih terasa amat jauh.

Hari ini Rania masih enggan berangkat kemana pun sejak peristiwa pagi tadi menerpanya. Rania masih duduk di meja kerjanya dan terus menulis. Ada tugas untuk menuntaskan ceritanya. Rania adalah sutradara bagi setiap novel yang ia tulis namun ia tak akan mampu menjadi sutradara dalam novel dan cerita hidupnya.

"Rani, sedang dimana ?"

Pesan masuk di Line nya. Ia melihat pak Yudha sedang menulis kalimat untuknya. Rania berhenti sejenak untuk membalas tulisan pak Yudha.

"Sedang di rumah, pak."

"Aku di kampus, Ran."

:Iya, pak."

"Kemarilah kita berbincang-bincang."

Pak Yudha lelaki baik hati dengan perawakan yang menggoda, pak Yudha dengan tatapan teduhnya, pak Yudha yang gagah. Pak Yudha yang selalu bisa menjadi 'abah', menjadi 'kakak', menjadi 'kekasih' bahkan.

Pak Yudha yang selalu mengatasi masalah yang Rania kisahkan dengan arif dan bijaksana. Pak Yudha yang tidak bisa ia lukiskan kebaikannya. Begitu panjang Rania berhasil mendiskripsikan tentang pak Yudha sepanjang perasaannya yang pernah terpasung dengan kalimat perjanjian mereka 'dilarang jatuh cinta' dulu, lima tahun yang lalu. Hingga Rani menutup pintu hatinya untuk tidak lancang mencintai pak Yudha.

"Rani, " ups, hampir lupa pak TYudha menunggu jawaban atas permintaan yang baru saja beliau tuliskan.

"Bagaimana, bisa ke kampus ?" Rania sebenarnya enggan berangkat ke kampus namun demi pak Yudha ia memberanikan diri bertarung melawan enggan. 

Rania bangkit sambil menuliskan kalimat.

"Otewe pak."

'Kemudian pak Yudha mengirimkan emoticon menari-nari. Rani tersenyum melihat itu.

Rania bersiap menuju kampus, gamis coklat muda di padu dengan jilbab pasmina lebar berwarna senada sekaligus tas Celvin Klein dengan warna coklat yang sama plus sepatu hak tinggi masih dengan warna yang sama juga. Rania nampak berbeda dari biasanya.

Ia melenggang menuju 'brio' hitam metaliknya. Membelah jalanan Banjarmasin Rania  yang mendung. Rnia hampir sampai di kampus. Memarkirkan mobilnya di halaman depan. Menuju ruangan pak Yudha. Melihat Rania muncul pak Yudha tersenyum manis, terlebih melihat penampilannya. Mereka terbahak-bahak bersama. Rania tahu pak Yudha pasti akan menggodanya saat melihat penampilannya.

"duduk, Ran." Rania langsung duduk, menghempaskan ekor punggungnya dengan kasar.

"Bagaimana perkembangan di Banjarmasin " Pak Yudha tersenyum lagi.

"Perkembangan yang mana yang di tanyakan ? perkembangan kuliah, perkembangan karier atau perkembangan isi hati ?" Rania menjawab lugas sekali lagi pak Yudha tersenyum. Rania yang selalu menggemaskan.

"Semuanya,"

"Kalau semuanya bagaimana Rania harus mulai bercerita ?"

"Kamu sekarang punya usaha apa hingga bisa sesukses ini ?

"Hanya menulis. "

"Oh iya ?"

"Iya,"

"Berapa buku sudah yang di tulis?"

"Yang sudah lahir dan cetak ada 15 buku, yang online ada tujuh judul."

"Semuanya novel ?"

"Iya, pak."

Pak Yudha menganggukkan kepalanya mantap.

"Ikut online di media mana saja, Ran ?" 

"Di banyak tempat sih pak, tapi yang kayaknya menghasilkan baru 'dreame' sih."

"Hmmmm "

"Lalu dengan yang itu bagaimana ?"

Rania memilin-milin ujung jilbabnya, "Entah pak."

"Kok entah ? sekarang kan sudah berada di satu kota mestinya bisa di rajut lagi lah asmaranya."

"Bapak serius atau hanya menggoda ?"

Pak Yudha tertawa lagi sambil merapikan letak kacamatanya.

"Lho, kalau Rani mau melanjutkan ya ga pa pa, kalau Rani mau sih." Pak Yudha selalu mampu mengaduk-aduk perasaan yang di miliki Rania.

"Sepertinya tidak." Rania menjawab lugas.

"Sepertinya tidak serius melupakan, begitukah ?"

"Entahhhhh " Rania berteriak setengah keras hingga beberapa dosen yang ada di sana melirik ke arah Rania dan pak Yudha.

"Hush " Suara pak Yudha lirih sambil menutupkan telunjuk nya ke bibirnya sendiri, memberi isyarat agar Rania tidak terlalu keras berbicara.

Rania manyun sekali lagi.

"Ran, sudah makan ?"

"Belum,"

"Kita makan nasi goreng di depan Gramedia yang dulu itu yuk."

"yang waktu kita ketemu itu ?"

"Iya, "

"Males,"

"Kenapa ?" 

"Kurang mewah, nanti baju ku kotor." Pak Yudha memandang Rania heran namun saat beliau melihat wajah itu pak yudha tahu Rania hanya menggodanya. Mereka tersenyum bersama lagi.

Rania berdiri keluar ruangan, pak yudha mengunci pintu ruangan yang tadi mereka gunakan untuk berbincang. Lengan kekar pak Yudha menggantung di leher Rania seolah tidak perduli pada tatap mata yang melihat mereka.

Pak Yudha dan Rania menuruni tiap anak tangga dengan canda tawa hingga menuju mobil pak Yudha yang terparkir di samping gedung pasca sarjana.

Rania memasuki mobil dan duduk tepat di samping pak yudha, mereka seolah tidak perduli pada orang yang memandang sambil berisik membicarakan mereka.

Rania tetap saja duduk di depan.

Hingga ketika ekor matanya menangkap sebuah tatapan yang nampak di balik tirai, seorang berkacamata sedang melihat kemesraan mereka, sedang mengintai apa yang sudah mereka lakukan dari tempatnya.

Seseorang itu menahan perih di hatinya melihat Rania dan pak Yudha sedang akrab begitu rupa, seolah ia ingin menghalangi kedekatan mereka namun tidak berdaya. Ia ingin turun dan menarik lengan Rania agar duduk di mobilnya saja dan tidak duduk di mobil pak Yudha. namun ia tak mungkin melakukan itu, kesalahan telah membelenggunya hingga ia tidak punya keberanian bertindak meski berhak. Hingga ia hanya bisa menatap dari tempatnya.

Lelaki itu pak Leo.

dosen yang juga suami Rania.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Maya Septina
???????
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   SARAN SEORANG TEMAN

    "Kamu mestinya harus bersyukur memiliki suami seperti Pak Yudha dia itu laki-laki yang baik, bahkan setelah istrinya meninggal dia masih mau menikahimu.Sebagai istri mestinya kamu harus lebih bisa menyayangi dan memanjakan suamimu.Jangan sampai dia marah lantas mentalak mu lagi, kamu harus bisa mengerti bagaimana caranya memperlakukan laki-laki dengan baik.Mama tahu kamu adalah anak perempuan yang paling disayang di rumah ini semua kebutuhan mu kami penuhi tapi tidak lantas hal itu membuat kamu menjadi besar kepala.Bagaimanapun juga saat ini kamu telah mempunyai suami meskipun jarak usia antara kamu dengan Pak Yudha sangatlah jauh tetapi kamu tidak bisa memanfaatkan hal itu semaumu sendiri."Mamah menasehati Marni. Mamah ingin Marni menjadi istri yang sempurna untuk Pak Yudha.Marni hanya mengangguk-anggukan kepala sambil memilin-milin rambut panjangnya dia sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   TERJEBAK TIPU DAYA

    Pak Yudha menyesali semua takdirnya. Dia merasa menjadi laki-laki paling bodoh di dunia. Andai saja dia . bersikap lebih tegas, pasti semuanya tidak akan seperti ini jadinya.Hari ini, Pak Yudha bukan hanya menyakiti Rania tapi dia juga sudah menyakiti Marni. Dia banyak menyakiti perempuan-perempuan yang sesungguhnya mencintainya.Rania melakukan segala kekasarannya itu karena cintanya kepada Pak Yudha. Dan Marni pun melakukan semua kegilaannya juga pasti didasari oleh cintanya kepada Pak Yudha.Andai mereka berdua tidak mempunyai rasa cinta mungkin akan sangat mudah bagi mereka melupakan jalan yang sudah menyakiti mereka.Tetapi mereka berada pada pusaran cinta. Cinta akhirnya membuat sebuah kebodohan bagi mereka. Cinta juga yang akhirnya menelanjangi diri mereka.Menunjukkan sebuah kekuatan, padahal aslinya mereka berada dalam kelemahan.Itu adalah hal yang saa

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   KETEGASAN BERBALUT CINTA

    Rania mengetahui semua tipu muslihat yang dilakukan oleh Marni.Rania juga tahu bahwa saat ini Pak Yudha menyembunyikan semuanya.Meski begitu Rania tidak ingin bertanya kepada Pak Yudha perihal apapun.Meski dia tahu bahwa uang pak Yudha hampir habis karena tingkah laku Marni.Yang paling membuat jengkel adalah saat mengetahui bahwa ternyata Pak Yudha suami sah nya masih menyembunyikan semua keburukan yang dilakukan oleh Marni entah apa alasannya.Mungkin karena Pak Yudha tidak ingin Rania marah atau karena Pak Yudha enggan terlibat pada permasalahan yang jauh lebih besar atau mungkin karena Pak Yudha masih mencintai Marni sehingga dia tidak mau ada permasalahan yang menimpa Marni.Pagi itu saat sarapan pagi bersama di meja makan, Rania melihat wajah Pak Yudha sepertinya tidak tenang seperti ada sesuatu yang sedang dipikirkan. Rania menjadi bin

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   PERDEBATAN BATIN

    Hari berganti, bulan berjalan, Pak Yudha terus berada di dalam rumah Rania sebagai istrinya yang sah. Rania sangat menikmati keberadaan Pak Yudha. Dia sudah tidak memiliki kecurigaan lagi karena jelas Pak Yudha mengatakan bahwa antara Pak Yudha dengan Marni sudah bercerai.Meski kadang kekhawatiran itu muncul karena dipacu oleh ketakutan yang kadang datangnamun sebisa mungkin Rania menahan semuanya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.Yang penting sekarang adalah kemauan dan kemampuan Rania untuk memperbaiki keadaan, untuk melayani dengan baik dan juga untuk membahagiakan Pak Yudha supaya hati laki-laki itu tidak pergi kemanapun.Bahasa yang lebih tepat adalah Rania berusaha untuk merawat Pak Yudha, merawat cintanya secara lahir maupun batin.Setidaknya itulah yang Rania rasakan saat ini meskipun beberapa hari belakangan Rania melihat ada sesuatu

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   SANDIWARA

    Pagi ini Pak Yudha terbangun dari tidurnya. Sudah dari semalam dia tidur di rumah Rania, dia bahkan tidak menceritakan tentang perceraiannya dengan Marni.Pak Yudha masih belum siap mengatakan hal itu kepada Rania meskipun sejatinya hal itu adalah cerita yang mungkin paling ditunggu oleh Rania selama ini.Tidak pernah terbesit dalam hati Pak Yuda untuk menikahi Rania kemudian menceraikan Marni. Pernikahan dengan Rania ini awalnya adalah pernikahan main-main saja."Mas, sarapan yuk!! Sarapannya sudah siap, " kata Rania kepada Pak Yudha."Iya, sebentar lagi sayang, Mas mau mandi dulu ya."Rania kemudian mendekati Pak Yudha dengan gaun tidurnya yang sangat indah, rambutnya juga sudah disanggul rapi, pipinya bersemu merah lipstiknya pun menggoda ."Rania boleh ikutan mandi bareng Mas Yudha?".

  • UNREQUITED LOVE (INDONESIA)   PERCERAIAN

    Marni bukan perempuan biasa yang lantas kemudian dia mudah menyerah atas apa yang sudah dilakukan oleh Rania.Dia merasa sudah cukup lama mengalah, hari ini Marni tidak ingin lagi mengalah lagi, dia sudah lelah terus-menerus berada dalam posisi yang tidak nyaman itu sebabnya dia melakukan banyak kegiatan dengan menghabiskan uangnya berfoya-foya sesuai dengan keinginannya saja.Dulu sebelum Pak Yudha mengenal Rania Marni adalah satu-satunya perempuan yang dicintai bahkan lebih dicintai daripada istrinya sendiri.Tapi setelah mengenal Rania semua menjadi berubah, Pak Yudha menjadi tidak lagi sayang terhadap Marni bahkan janji untuk mengantarkan ke dokter pun Pak Yudha melupakannyaHati Marni menjadi terluka sakitnya terasa luar biasa bila dulu dia bersalah mengijinkan Pak Yudha menikah dengan Rania hanya demi uang yang bakal dia terima. Apakah kesalahan itu

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status