Share

Bab 8

Judul: Undangan pernikahan suamiku

Part: 8

***

Setelah menjemput Salman, aku pun kembali mendekati Nia.

Namun, sebelum itu, tentunya aku menyuruh putra tampanku masuk ke dalam kamar dulu.

"Nia, apa kau tak mau mengundang orang tuamu makan malam di sini?" tanyaku.

"Kok kayak ada udang di balik batu ya, Mbak." Nia menyindirku.

Nia benar-benar tidak bisa diremehkan. Otaknya berjalan cukup lancar.

"Gak ada untungnya juga kok. Aku cuma sekedar basa-basi aja. Lagi pula, biasanya aku selalu mengundang Ayahku ke sini saat awal-awal menikah dulu," ucapku memanasi.

"Hem, aku juga bisa mengundang Ayahku ke sini. Bahkan aku akan membuat jamuan yang mewah."

Akhirnya terpancing juga anak orang kaya itu. Aku tersenyum getir. Sudah aku siapkan semua rencanaku untuk menyambut Om Ridwan.

.

Waktu berjalan ....

Mas Arifin pulang dari kantor, kemudian langsung masuk ke dalam kamar.

Aku sudah tak peduli, biasanya aku memang selalu menyusulnya untuk membantu menaruhkan jas, dan tas kerjanya. Namun, sekaran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status