Share

Bab 9

Judul: Undangan pernikahan suamiku

Part: 9.

***

"Maaf, Ayah! I-itu hanya salah paham."

Semakin gelabakan Mas Arifin di hadapan mertuanya.

Suasana sudah memanas, aku pun membisikkan Salman untuk membawa makanannya ke dalam kamar.

Putraku itu selalu menurut, tak pernah aku berkata dua kali padanya.

"Ayah, sudahlah! Apa pun yang Mas Arifin coba katakan pada Mbak Nia, itu hanya untuk menenangkan Mbak Nia saja. Mas Arifin tidaklah bersungguh-sungguh dalam ucapannya," papar Nia.

Wah, maduku ini memang luar biasa. Dia masih bersikeras membela Mas Arifin.

Aku semakin yakin, bahwa pernikahan mereka memang sudah direncanakan.

"Diam! Masalah ini bukan masalah sepele. Kalian sudah mempermainkan kejujuran. Jika Lita tak ridho maka pernikahan ini diselesaikan saja," sambung Bunda Nia.

Aku cukup terharu. Ternyata keluarga Nia tak seperti yang kubayangkan.

"Nak Lita, maafkan kami. Sebenarnya memang kami meminta Arifin untuk menggantikan pernikahan Nia yang batal. Namun, sebelumnya kami juga menyur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status