Share

Unexpected Marriage
Unexpected Marriage
Penulis: riskandria06

PROLOG

Penulis: riskandria06
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-19 13:15:18

Bagi perempuan pecinta novel romansa dan Drama Korea, wajar bila mereka memiliki kriteria yang tinggi dalam memilih pasangan. Karena biasanya mereka dihadapkan dengan karakter yang sempurna dalam karya fiksi yang ia nikmati. Sama halnya dengan Raline – yang bahkan sadar jika dia hanya gadis biasa-biasa saja, namun ingin memiliki pendamping minimal seperti Song Jong Ki, atau lebih baik tidak sama sekali.

Raline turun dari taksi saat ia sampai di sebuah café semi outdoor yang siang ini cukup ramai. Ia segera memesan makanan dan minuman, sebelum akhirnya naik ke lantai dua yang suasananya lebih sepi. Raline memilih kursi pojok, dekat dengan jendela. Sebagai gadis introvert, hatinya memang selalu tergerak untuk memilih lokasi yang paling sepi dan tidak disorot banyak orang.

Raline melihat layar ponselnya yang menunjukkan notifikasi panggilan masuk dari Lucas. Raline tebak, pasti pria itu sudah sampai di rumahnya sekarang. Raline tersenyum miring, dan seketika teringat dengan sebuah novel romansa yang ia baca beberapa hari lalu.

“Gimana coba cara aku bisa kabur dari perjodohan itu? Nggak mungkin kan selamanya aku harus umpet-umpetan begini sama Lucas? Apalagi Bunda sama Ayah juga di pihak dia. Apa perlu aku cari pacar gadungan buat bikin Lucas mundur? Tapi nyari di mana? Masalahnya tampangku pas-pasan gini, nggak ada yang bakal mau juga kan kalau aku suruh cuma-cuma? Kalau pakai duit, nggak punya juga. Bisa nggak sih dapat satu cowok yang bisa nolongin aku secara gratisan? Om-om juga nggak apa-apa. Kalau perlu duda deh biar lebih meyakinkan, kelihatan kayak mau segera diajak ke jenjang yang lebih serius sekalian,” celoteh Raline.

“Mama!!!”

Samar, Raline mendengar suara teriakan seorang anak perempuan. “Duh, emang dasar ya. Anak umur segitu pasti lagi berisik-berisiknya. Tapi ini kan tempat umum. Lagian ngapain sih emaknya kok anaknya sampai teriak gitu?” gumam Raline yang merasa terganggu.

“Mama! Mama lihat Cinta, Ma! Cinta di sini!”

Raline hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menoleh singkat ke arah anak kecil yang sedang berlari dari arah tangga itu. Masalahnya, kenapa anak itu berlari ke sini?

“Permisi. Ini, Kak pesanannya. Saya- eh!” Seorang pelayan yang membawakan pesanan Raline tanpa sengaja menumpahkan milk shake milik Raline ke baju seorang anak yang tadi menyenggolnya.

“Ahhh! Dingin! Yah, Ma, baju Cinta kotor,” rengek anak itu. Raline menyerit menatap anak mungil yang usianya sekitar lima atau enam tahun itu. Kok dia di sini?

‘Memang Mama nya siapa, sih?’ bingung Raline.

“Mama,” panggil gadis cilik itu sambil menatap Raline dengan tatapan sendu.

“Hah?” Raline melongo. Dia tidak salah dengar? Anak ini memanggilnya Mama?

“Mama marah, ya, karena minuman Mama tumpah?” tanya anak itu. Raline gelagapan. Kenapa tiba-tiba anak itu terlihat seperti akan menangis?

‘Waduh, jangan sampai orang-orang pada salah paham, nih. Lagian di mana sih emaknya? Kenapa malah jadi nempelin aku gini sih nih bocah?’

“Mbak, ini milkshake nya nanti saya ganti ya. Dan soal anaknya. Ini-“

“Eh dia bukan-“ Raline segera menyela ucapan pelayan itu yang mengira anak ini adalah anaknya. Tentu bukan! Raline masih perawan tingting. Jangankan anak. Suami saja dia tidak punya.

“Cinta!”

Sepertinya masalah akan menjadi semakin rumit. Raline menyadarinya saat manusia aneh di sekelilingnya kembali bertambah. Kali ini, seorang pria berkemeja putih yang langsung bersimpuh di hadapan anak kecil bernama Cinta itu. Bisa Raline tebak, dia pasti ayahnya.

“Papa, Cinta nggak sengaja numpahin minuman Mama. Sekarang Mama marah sama Cinta, Pa,” adu anak itu, yang sontak membuat pria itu menatap Raline.

“Eh bukan saya. Saya nggak-“

“Bisa kita bicara setelah ini? Saya harus membersihkan putri saya terlebih dahulu,” potong pria itu dengan nada yang mengintimindasi, sehingga membuat Raline tidak kuasa untuk menolak.

‘Mampus!’ jerit batin Raline.

Ia tidak mungkin akan terkena masalah serius hanya karena kesalahpahaman seperti ini, kan? Di sini ia tidak salah apa-apa, loh. Tapi, mengingat milk shake Raline lah yang mengotori anak itu, bisa jadi ayahnya salah paham dan mengira Raline yang bersalah di sini, kan? Melihat dari pakaian ayah dan anak itu, sepertinya mereka bukan orang sembarangan. Jadi, sebaiknya Raline tidak terlibat masalah dengan mereka. Akan lebih baik kalau ia meluruskan masalah ini, sebelum semuanya menjadi runyam.

“It- itu … boleh saya bantu membersihkannya? S- saya pemilik minuman yang ditum- maksudnya tumpah dan mengenai putri Anda,” ucap Raline.

Pria itu berdiri sambil menggandeng putrinya. “Baik. Kalau begitu, tolong bantu Cinta melepas bajunya di kamar mandi, sementara saya akan mengambilkan baju gantinya di mobil!”

“Eh?” kaget Raline. ‘Kok ngelunjak?’

“Ayo, Ma!” seru anak bernama Cinta itu, sambil berpindah ke sisi Raline dengan senyum cerahnya.

Raline baru saja akan proter saat lagi-lagi dirinya dipanggil ‘Ma’. Namun, tatapan pria di hadapannya membuat Raline buru-buru mengurungkan niatnya.

“Saya akan jelaskan nanti. Sekarang, tolong jaga Cinta dulu selagi saya ke bawah, ya!” pintanya.

“B- baik,” jawab Raline. Setelah itu, pria tersebut beranjak pergi meninggalkan Raline dengan putrinya – Cinta.

“Ma, ayo! Kata Papa kan Cinta harus segera membersihkan ini,” ucap Cinta. Raline menatap gadis cilik itu. Dirinya masih berniat untuk protes dengan panggilan itu. Tapi, melihat keadaan Cinta yang cukup menyedihkan, akhirnya Raline hanya dapat menghela napas pasrah dan menggandeng anak itu menuju ke toilet tanpa banyak bicara.

***

Bersambung...

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Unexpected Marriage   20 - Serba Salah

    Raline berencana bangun lebih pagi. Saking kepikirannya, ia bahkan sampai tidak bisa benar-benar lelap dalam tidurnya. Tidur Raline mudah terusik. Begitu pun saat ia merasakan gerakan kecil dari sampingnya. Sebuah tangan terasa mendekapnya begitu erat selama beberapa detik, sebelum terlepas dan berganti menyentuh bagian-bagian wajah Raline. Saat Raline membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah senyum Cinta. Gadis kecil itu masih tampak pucat, meski sudah tidak sepucat kemarin. Namun, ada yang aneh dengan gadis cilik itu. "Mama sudah bangun? Cinta gangguin Mama, ya? Maaf, ya, Ma," ungkap Cinta sambil kembali mendekap Raline. Saat Cinta kembali memeluknya, Raline merasa semakin yakin jika ada yang tidak beres dengan anak sambungnya itu. Raline segera mengurai pelukan Cinta dan memeriksanya. Ia tempelkan punggung tangannya ke kening Cinta. Dan benar saja ... "Cinta, kamu demam?" heboh Raline. Ia langsung menarik dirinya paksa untuk duduk. Ia memastikan sekali lagi suhu keni

  • Unexpected Marriage   19 - Disalahkan

    Untuk mengusir rasa bosan, Raline membantu asisten rumah tangganya menyiapkan makan malam. Ia juga ikut menatanya di atas meja makan. Hingga saat Raline terlalu fokus dengan barang bawaannya, ia nyaris saja bertabrakan dengan seselorang. Raline mendongak lalu mundur satu langkah saat melihat kuah semur yang ia bawa nyaris saja mengenai Gara. Andai itu terjadi, Raline yakin, masalahnya dengan Gara pasti akan menjadi semakin runyam. "Ah iya. Ini makan malamnya sudah siap. Mas tunggu di meja makan saja! Oh iya. Cinta mana?" Gadis itu berusaha bersikap biasa saja. "Cinta di kamar. Aku ke sini cuma mau ambilin makan dan obat buat dia,'' jawab Gara seperlunya. Melihat Raline yang terlalu lama mengambilkan apa yang Gara buruhkan, lelaki itu pun segera mengambil inisiatif untuk mengambil alih makanan yang Raline pegang. "Mas, tunggu! Lebih baik Mas makan saja. Biar makanan dan obat Cinta aku yang urus," Raline dengan begitu tulus. "Tidak perlu. Aku masih bisa mengurusnya sendiri kok,"

  • Unexpected Marriage   18 - Permasalahan Pertama

    Tiga hari berlalu pasca pernikahan Raline dengan Gara. Namun, semua masih terasa sama. Gara masih terkesan dingin pada Raline. Bahkan Raline merasa seolah Gara enggan menganggap keberadaannya. Saat ini, Raline masih mengerjakan tugas-tugas kantornya. Pekerjaannya cukup banyak karena memang kesibukan Gara di kantor sedang meningkat. Namun, waktu menunjukkan pukul setengah empat sore. Yang artinya sudah akan memasuki jam pulang kantor. "Tinggalkan saja pekerjaannya! Prioritas kamu sekarang kan ngurusin Cinta," ucap Gara. "Iya, sebentar lagi ini selesai kok. Lagi bantu merapikan bahan meeting besok soalnya," balas Raline. "Tinggal saja! Nanti Cinta nyariin," Gara memaksa. "Sebentar. Paling lima belas sampai dua puluh menit lagi selesai kok." Dan Raline masih kekeuh ingin menyelesaikan pekerjaannya dulu. Saking fokusnya Raline pada pekerjaannya, gadis itu sampai tidak sadar jika bos sekaligus suaminya itu sudah beberapa kali menghela napas panjang. "Raline, kamu masih ingin bekerj

  • Unexpected Marriage   17 - Terluka di Hari Pertama

    Pukul sembilan malam, Raline, Gara dan Cinta telah sampai di rumah. Beberapa kali Cinta mengucek matanya sambil menguap - menandakan jika anak itu sudah mengantuk. "Mama," panggil Cinta. "Ya, Cinta? Mau Mama yang nemenin kamu gosok gigi sama cuci muka?" tawar Raline. Cinta mengangguk dengan raut wajah yang sangat lucu. "Tapi Cinta juga mau tidur sama Mama, dikelonin Mama," pinta Cinta. Raline refleks menoleh ke arah Gara, seolah meminta persetujuan. Sebenarnya, Raline tidak keberatan tidur di mana saja malam ini. Entah bersama Gara atau pun Cinta, bagi Raline sama saja selagi ia masih bisa tidur untuk mengusir rasa lelahnya. Namun, biar bagaimana pun Gara adalah suaminya. Raline perlu meminta pendapat pria itu walau sekadar hanya untuk formalitas. "Ya udah sana! Cinta boleh tidur sama Mama. Tapi janji, ya, besok pagi jangan susah bangunnya!" pesan Gara. Raline tersenyum mendengarnya. Ia juga sebenarnya lebih senang jika ia tidur bersama Cinta. Karena rasanya pasti sangat cang

  • Unexpected Marriage   16 - SAH! (Hari Pernikahan)

    16. SAH! (Hari Pernikahan)Raline menghela napas panjang berkali-kali. Ternyata benar. Semakin mendekati hari pernikahan, maka ujian yang datang akan semakin berat. Hari itu telah tiba, dan Raline tak bisa menghindarinya. Pagi ini, ia sudah didandani sedemikian rupa untuk acara pesta pernikahannya. "Mama cantik banget!" seru Cinta yang baru saja datang. Anak itu mengenakan pakaian berwarna pink pastel yang cantik. Cinta sendiri yang memilih model tersebut saat mereka datang ke butik Bu Almira. "Anak Mama juga cantik. Yang ngehias rambutnya siapa, sayang?" tanya Raline melihat rambut anak tirinya yang sudah ditata bak seorang princess negeri dongeng. "Oma," jawab Cinta dengan senyum lebar di bibirnya. Tak lama, Bu Almira muncul. Dia memberitahukan jika pestanya akan segera dimulai sebentar lagi. Maka dari itu, dia datang untuk menjemput Raline dan Cinta. Sebelumnya, Raline sudah berpesan agar pesta pernikahan dilangsungkan secara sederhana saja. Sebab ia bukanlah tipe orang yang

  • Unexpected Marriage   15 - Suasana Hati yang Buruk

    Raline sering uring-uringan akhir-akhir ini. Sebab, ia tidak menyangka jika keluarganya dan Gara akan merencanakan pernikahan secepat ini. Raline pikir, pernikahan mereka mungkin akan digelar setidaknya enam bulan lagi. Namun, ternyata jauh dari itu – Gara meminta pernikahan mereka dilaksanakan dua bulan lagi, dan gilanya hal itu disetujui oleh semua orang kecuali Raline. Tentu, Raline kalah suara. Akhirnya ia pun hanya bisa pasrah menerima keputusan itu.Tidak banyak yang berubah dengan hubungan Raline dan Gara selama satu setengah bulan terakhir. Gara masih sibuk dengan urusan kantor sekaligus sesekali meluangkan waktunya untuk menyiapkan pernikahannya dengan Raline. Sedangkan Raline masih berusaha menyesuaikan diri dengan kesibukan barunya sebagai ‘pengasuh’ Cinta sekaligus pekerja kantoran.Waktu menunjukkan pukul dua siang. Raline masih setia menunggu Gara di ruang kerjanya. Pria itu belum kembali juga sejak jam makan siang tadi. Yang Raline tahu, Gara pergi bersama sekretarisnya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status