Share

Kekhawatiran Carisa

Cinta duduk di sofa ruang keluarga, televisi menyala, namun Cinta tidak menonton siaran tersebut, melainkan sibuk dengan fikirannya, bagaimana Daniel bisa menjadi imam?

Daniel mendudukkan bokongnya disamping Cinta.

"Apa yang kamu pikirkan, Sayang?" Daniel mendekatkan wajahnya.

"Tidak ada," jawab Cinta singkat. Tatapannya beralih melihat siaran televisi.

"Hey, kamu bahkan tidak fokus melihat siaraan televisi." Daniel mengambil remot televisi, lalu mematikannya.

"Koq, dimatiin?" Cinta berusaha merebut remot televisi dari genggaman Daniel.

"Aku tau, kamu tidak berniat nonton televisi." Daniel menarik tubuh Cinta ke pelukannya.

"Bisakah kamu tidak selalu memelukku, hmm?" Cinta mendongak menatap wajah Daniel.

"Kamu adalah candu bagiku, aku tidak bisa melewati hari tanpa memeluk, dan menciummu!"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status