แชร์

DIA BERULAH

ผู้เขียน: Citra Rahayu Bening
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2023-05-09 18:55:05

Bik Sumi pun mengangguk. Ny. Anggara seketika mengarahkan pandangan ke jendela. Tak tampak apa pun di sini. Tak bisa dipungkiri oleh Ny. Anggara, dirinya pun merasakan perasaan aneh.

"Emang kita harus segera pindah dari sini. Kasian Non Sandra. Bisa digangguin terus," papar Bik Sumi sambil memandang Sandra yang tidur pulas. Wanita ini tersenyum merasa bersyukur sang nona tak terganggu tidurnya.

"Yaodah, ceritanya dilanjut di perjalanan aja,"sahut Ny. Anggara yang mulai merasakan ngeri. Dia sengaja menunda cerita Bik Sumi. Sudah dua orang yang mengatakan ada sesuatu di jendela tersebut. Hal tersebut sudah cukup kuat buat alasan harus segera pindah dari rumah ini.

"Saya taruh travel bag Non Sandra ke bagasi dulu. Punya Nyonya sudah siap?" tanya Bik Sum seraya menyeret dua koper besar tersebut.

"Udah saya taruh di ruang tamu. Sekalian, panggilkan Vino dan tukang angkut. Suruh ngangkat Sandra ke mobil."

"Baik, Nyonya. Permisi," balas Bik Sumi. 

Wanita berdaster tersebut segera berlalu, tetapi di belakangnya tampak samar bayang-bayang seorang pria. Kedua mata Ny. Anggara membelalak menatapnya. Dia bangkit lalu mengikuti Bik Sumi dengan bayangan hitam yang menempel di punggungnya. Bulu kuduk Ny. Anggara meremang. Wanita ini bergidik sambil meraba tengkuk.

Ny. Anggara berdiri terpaku menatap punggung ART-nya yang berjalan menuju teras. Beberapa saat kemudian, Bik Sumi telah kembali bersama Vino dan tukang angkut. Bik Sumi tersenyum ke arah sang majikan lalu mengambil travel bag milik Ny. Anggara. 

Sedangkan, Vino dengan tukang angkut berjalan menghampiri Ny. Anggara. Dari arah teras, tampak satpam berjalan sambil menenteng kantong plastik hitam. Seketika bau busuk menguar memenuhi ruangan.

"Bau apaan ini?" tanya Vino yang segera menutup hidung hidung. Hal yang sama dilakukan oleh Ny. Anggara dan tukang angkut.

Langkah kaki satpam kian dekat dan bau busuk pun semakin menyengat. Tampak kerumunana lalat hijau mengitari kantong dan juga tubuh satpam. Ketiga orang menutup hidung dengan mata mendelik ke arah satpam.

"Pak, tolong balik ke luar. Busuk banget. Emang Bapak gak cium baunya?" tanya Ny. Anggara setengah berteriak.

Seketika langkah satpam terhenti. Pria berseragam ini mengibas-ngibaskan tangan untuk mengusir puluhan lalat tersebut. 

"Saya gak cium bau apa pun, Nyonya. Kok aneh, banyak lalat kayak gini," jawab satpam dengan muka datar.

"Bau busuk gini, gak kecium? Taruh di pos dan tolong cari kardus buat bawa ke kantor polisi,"pinta Ny. Anggara lalu berjalan menuju kamar.

Kedua pria mengikuti langkah kaki sang nyonya. Sedangkan satpam segera balik arah kembali ke arah pos jaga. Begitu pria berseragam tersebut menjauh, bau busuk pun menghilang.

"Maaf. Kapan Nyonya mau ke kantor polisi?" tanya Vino dengan rasa khawatir.

Pria muda ini punya rasa kepedulian yang tinggi kepada keluarga Anggara. Dia adalah pria muda yang hampir gagal mengikuti ujian akhir sekolah karena menunggak SPP. Vino bertemu Ny. Anggara saat menjadi kuli panggul di pasar. Vino jatuh pingsan saat seusai membantu angkat belanjaan Ny. Anggara.

Berawal dari situ, akhirnya Ny. Anggara tahu keadaan keluarga Vino dan problem yang sedang dihadapi oleh pria muda ini. Nyonya berparas cantik dan baik hati ini lalu memperkenalkan Vino ke suaminya. Sejak saat itu, Vino dipekerjakan sebagai office boy di perusahaan Tuan Anggara.

Oleh karena melihat kepribadian Vino yang baik dan bertanggung jawab, Tuan Anggara menyuruh membiayai Vino untuk kursus mengemudi. Vino naik posisi menjadi sopir pribadi Tuan Anggara. Demi keamanan Sandra, akhirnya Vino dipekerjakan menjadi sopir pribadi sang putri.

"Dalam kresek tadi tertulis barang bukti untuk polisi. Pak Satpam akan mengantarkan ke kantor polisi dan itu saya dukung. Agar kasus cepat terkuak," beber Ny.Anggara dengan ekspresi kusut.

Wanita berumur setengah abad ini merasa kecewa sekaligus marah terhadap suaminya. Namun, dia belum tahu persis dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Sedangkan Sandra sebagai saksi kunci, masih belum stabil keadaan jiwanya. Ny. Anggara masih menunggu kesembuhan sang putri tercinta.

"Memang sebaiknya seperti itu, Nyonya. Saya menyarankan, Nona Sandra ditempatkan ke tempat aman dan nyaman. Jiwa Non dalam keadaan tertekan. Apakah tidak sebaiknya, berdiam sementara waktu di tempat sejuk dan tak banyak berinteraksi dengan orang-orang yang banyak mengenalnya. Sejak kasus ditangani polisi, banyak wartawan dan warga yang cari tahu. Nona Sandra sebaiknya dijauhkan dari ini semua. Demi kesembuhannya," ucap Vino panjang lebar. Seketika raut wajah Ny. Anggara semringah mendengar penjelasan Vino. Wanita ini seketika tersenyum manis.

"Iya, juga sih. Apa perlu ke luar kota?"

"Sebaiknya seperti itu, Nyonya. Maaf, bukan maksud saya terlalu ikut campur. Saya hanya memikirkan kesehatan Nyonya dan Nona saja," jelas Vino lalu menundukkan kepala. Pria ini merasa tak enak hati, tetapi tak bisa membiarkan.

"Gak apa. Justru saya merasa terbantu dalam menghadapi masalah ini. Terima kasih, Vino. Mungkin sementara kasus masih diproses, kami akan tinggal di apartemen. Demi kemudahan dalam memberi keterangan untuk polisi."

"Benar sekali, Nyonya. Saya akan mencoba membantu semaksimal mungkin. Haruskah saya mencari pekerjaan baru, Nyonya?"

"Gak usah cari pekerjaan baru. Status kamu masih sopir Sandra. Saya yang akan menggaji kamu. Tolong temani kami dalam mengadapi kasus ini," pinta Ny. Anggara seraya memegang tangan Vino. Wanita ini percaya akan kemampuan Vino dalam membantu kesembuhan Sandra. Dia melihat interaksi keduanya saat Sandra sebelum depresi sangat akrab.

"Terima kasih banyak, Nyonya. Saya masih dianggap sebagai sopir." Ny. Anggara pun tersenyum. 

"Ayo, buruan angkat Sandra ke mobil. Setelah itu antar ke saya ke kantor polisi," ajak Ny. Anggara lalu beranjak masuk kamar diikuti oleh Vino dan tukang angkut.

Sandra masih tertidur pulas. Hal tersebut mempermudah untuk memindahkan gadis muda tersebut. Oleh karena, jika Sandra dalam keadaan terjaga pasti dia akan melakukan perlawanan. Kedua pria membopong tubuh Sandra pelan-pelan.

Mereka berjalan hati-hati agar si putri tidur tak terbangun. Sementara Ny. Anggara mengikuti sambil mencoba menghubungi pihak penyidik. Sesampai di mobil, Bik Sumi baru saja selesai menyiapkan tempat tidur untuk Sandra.

"Terima kasih Bik Sumi," ucap Ny. Anggara sambil membantu membetulkan posisi kaki Sandra saat diturunkan.

Kini, tubuh Sandra telah terbujur di atas jok yang telah diatur sedemikian rupa menjadi sebuah tempat tidur. Sebelum berangkat, Ny. Anggara menghampiri satpam.

"Pak, tolong suruh yang sif malam agar datang sekarang. Bapak harus segera lapor polisi. Nanti saya menyusul," perintah Ny. Anggara seraya mata menatap ke arah samping pos jaga.

"Baik, Nyonya. Barusan saya sudah telepon dia. Sekarang lagi tunggu dia datang," ucap satpam seraya keluar dari pos lalu mengikuti arah pandangan majikannya.

"Bagus. Udah gak begitu bau sekarang," kata wanita separuh abad tersebut sembari mengendus-endus ke udara.

"Habis saya semprot pewangi dan kasih kapur barus dalam dus, Nyonya."

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   CERITA CINTA YANG TERSISA

    Bernard tersenyum mengetahui kekasihnya telah siuman. "Sabar, Sayang. Sesampai tempat kamu, aku akan pasang infus."Lift dalam keadaan sepi. Hanya mereka bertiga sampai pintu terbuka di lantai tempat mama Sandra dengan yang lain menunggu. Carol berjalan mendahului dengan senyum penuh arti. Wajah Bernard basah oleh peluh dan itu telah membasahi pakaian formal yang masih dipakainya.Begitu sampai depan pintu, Carol segera menekan bel. Pintu terbuka dan tampak beberapa wajah yang cemas akan keadaan Sandra. Tentu saja, Bernard kaget dengan semua ini."Bagaimana bisa kalian ada di sini?"tanya pria bermata biru tersebut. "Maaf, Nyonya. Sandra mabuk berat hingga pingsan.""Saya tahu, kamu adalah dokter. Segera obati anak saya!"pinta Ny.Anggara yang langsung berjalan ke arah kamar Sandra. Wanita ini membuka pintunya.Bernard membopong masuk tubuh Sandra. Kemudian merebahkan Sandra di pembaringan. Dia segera memasang infus dan menaruh kantongnya dengan mencantolkan pada sebuah hiasan di dindin

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   BERNARD SIAP AMBIL RISIKO

    "Besok pagi kami akan ke keluarga kamu. Kami akan persiapkan semua. Kakek dan Nenek sudah ngotot ingin buru-buru menimang cucu," jelas James yang mematik sikap usil Bernard."Wah, kita harus buru-buru nikah biar bisa bikin cucu yang lucu buat Kakek dan Nenek," celetuk Bernad yang menghasilkan sebuah cubitan di punggung tangan. "Aduh, Sayang. Bilang aja mau buruan ada yang temani tidur tiap malam. Saya siap, Nona.""Apaan, sih!" Sandra cemberut padahal dalam hati senangPesta ini memang diadakan untuk memperkenalkan Sandra kepada seluruh anggota keluarga besar Bernard. Sayang Axel dan Jeanne tidak bisa pulang untuk menghadiri pesta. Namun, keduanya sangat antusias saat diajak video call oleh Bernard bersama Sandra.Malam ini Sandra telah minum champagne berlebihan. Wanita ini tidak pernah minum wine apalagi champagne. Ya, sejak diketahui Sandra memiliki darah suci, orang tuanya telah mewanti-wanti padanya untuk tidak memakan maupun meminum hasil olahan fermentasi.Kini, Bernard yang ke

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   CALON PENGANTIN

    "Coba aku rasakan." Bernard mengambil obat dari plastik lalu mengulum dan mencium bibir Sandra sekaligus menyalurkan obat tersebut. Keempat asisten rumah tangga segera memalingkan wajah karena malu melihat adegan mesra sejoli. "Minumnya." Bernard menyodorkan gelas ke mulut Sandra. Wanita ini segera meminumnya sampai habis."Benar-benar pasangan serasi. Semoga Tuan Muda dan Nona segera menikah," ucap ART senior.Sejoli tersenyum ke arah para ART. Akhirnya mereka mulai bersiap merias Sandra dan Bernard yang sadar diri segera mendekat ke arah Sandra. "Aku tunggu di bawah, Sayang. Jangan lama-lama! Aku gak bisa menaha rindu terlalu lama.""Gombal, ih!" Sandra manyun ke arah Bernard dan langsung dikecup bibirnya. Setelah itu, Bernard langsung kabur.Perilaku pasangan ini membuat keempat ART ikut gemas dibuatnya. Dalam waktu satu jam lebih Sandra dirias oleh keempat wanita kepercayaan. Kini, Sandra tampil begitu memesona apalagi rasa bahagianya telah mengaktifkan molekul-molekul dalam dara

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   SEMAKIN TAK TERPISAHKAN

    Hatinya yang terluka perlahan dapat obat penawar dari pria asing di sebuah restoran. Sandra tidak akan pernah menyesali itu. Pria ini benar-benar serius ingin mempersuntingnya. Bukan sekadar kata-kata manis yang terucap dari bibir Derick dan bukan pula pernikahan di atas pengkhianatan Vino terhadap Grace."Aku kunci sebentar pintunya, Sayang," bisik Bernard sambil melepas pelukan. Sandra baru tersadar, mereka telah berada di atas ranjang. Cumbuan keduanya telah membuat melayang. Sandra tersenyum memandangi tubuh Bernard yang berjalan ke arah pintu. Pria berbadan atletis yang telah lama didambanya. Pria yang sesuai dengan ekspektasi Sandra. Lebih dari Raditya, Vino maupun si eksotis Derick.Bernard mengunci pintu lalu ia segera menghampiri Sandra. Pria itu memainkan jari jemarinya pada lekuk tubuh Sandra yang menggiurkan."Bens, aku bertanggung jawab atas drama yang terjadi," bisik Sandra yang semakin membuat Bernard semakin bergairah.Sandra berdiri di depan si pria indo ini. Ia mena

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   SEDIKIT BERMAIN API

    Tiba-tiba Sandra dikejutkan oleh kehadiran beberapa wanita bercode dress ala asisten rumah tangga Telenovela. Bernard lalu mendekati Sandra dan berbisik, "Sampai jumpa di pesta dansa, Sayang."Pria berparas blasteran ini mengecup pipi Sandra sekilas lalu pergi entah ke mana. Sandra memegang pipi bekas kecupan Bernard. Kurang ajar, rutuk Sandra dalam hati. Padahal dalam hatinya berbunga-bunga.Sandra diarahkan ke sebuh kamar oleh salah satu ART yang berwajah lebih dewasa dari yang lain. Sepertinya, dia adalah senior dari para ART. Sebuah ruangan yang sangat luas. Ada sebuah pembaringan besar berkasur tebal. Matanya memidai sekeliling ruangan. Seluruh dinding berwarna keemasan dengan kaca jendela lebar yang mampu membingkai langit dengan segala isinya.Lampu gantung besar tepat berada di atas pembaringan. Tak jauh dari pembaringan ada meja rias satu set. Berjarak sekitar satu meter berdiri lemari kayu jati berdampingan dengan etalase baju dan sepatu. Dalam etalase baju terdapat berbagai

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   SANDRA DIAJAK KE RUMAH MEWAH

    "Pak, tolong, dong! Jangan dihukum kayak gini. Please," ucap Sandra mirip anak kecil merengek.“Ya. Ada yang mau saya omongin lebih banyak. Duduk!"“Nanti saya telat masuk.”“Saya bilangin staf promo kalau kamu ada urusan sama saya.”Sandra terpaksa menurut daripada dalam masalah. Wanita berambut lebat ini sadar bahwa Bernard sedang menatapnya dengan sinis.“Kenapa?” tanya Sandra malas. Padahal dalam hatinya ingin sekali mempergunakan kekuatan supranatural. Ia pun teringat akan nasihat mamanya agar berperilaku layaknya manusia. Sandra hanya ingin hidup dengan damai dan itu bisa didapatkan saat dirinya kembali menjadi manusia seutuhnya.“Kamu gak bisa kabur lagi, wanita licik.”***Dari awal pertemuan tidak sengaja mereka, Bernard ikut andil membuat skenario di mana mereka bertemu saat liburan. Hal itu sesuai dengan penjelasan Bernard kepada keluarganya.Sandra kini kembali ke ruang promo dan iklan dengan tubuh yang lemah, letih dan juga lesu. Macam orang kurang gizi. Begitu selesai k

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   SANDRA BERTANGGUNG JAWAB

    Penjelasan dokter Ariel sampai membuat teman-temannya berbisik. “Nama akhirnya Luciano, kayaknya dia penerus direktur yang sekarang, ya?”“Kayaknya iya deh, masih pemilik rumah sakit ini.”Namun, dari pembicaraan mereka yang Sandra takutkan adalah ... Itu orang yang sama. Begitu Sandra menoleh ke belakang dan melihat kedatangan si Wakil Direktur. Saat itulah Sandra merasa dunianya seketika berputar bagai gangsing.Wanita muda ini buru-buru menoleh ke arah lain, hingga Bernard melewati. Saat pria tersebut memberi kata sambutan, Sandra segera menunduk. Ia berpura-pura membaca proposal yang akan tim lakukan.“Lu biasa bagian apa?"tanya wanita sebelah Sandra.Product placement," balas Sandra singkat."Meliputi apa saja?"tanya yang lain. Sandra merasa terganggu dengan dua orang ini yang terus-menerus tanya berbagai hal. Mereka seperti sengaja menguji kemampuannya.Masa, iya. Sudah kerja tahunan di bidang advertiser, masih tidak ngerti apa itu product placement, omel Sandra dalam hati. Namu

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   HARI SIAL BAGI SANDRA

    “Jangan kabur lu! Kita harus menikah dan lu harus punya anak agar bisa sembuh dari penyakit langka."“Iih, lepas gak? Gue mau ke kamar mandi. Kebelet."“Tanggung jawab!"“Sinting!"seru Sandra mencoba melepaskan diri. “Lepas, gak?”“Kalau kamu gak mau, kita balik lagi ke dalam dan kamu jelaskan semuanya.”“Iih, tunggu!” Sandra panic ketika Bernard menariknya berjalan. Namun, tenaga pria itu lebih besar, mustahil untuk dilawan. “Iya, iyaaa! Gue tanggung jawab! Izinin dulu gue ke kamar mandi, please! Gue janji akan tanggung jawab," ucap Sandra dengan raut wajah memelas.Tidak sia-sia Sandra untuk mengeluarkan bakat aktingnya. Akhirnya, Bernard menghentikan langkah. “Ada yang perlu gue ingin bicarakan sama lu. Penting! Kita ke apartemen gue.”“Gue mau ke kamar mandi di sini dulu. Gak kuat, pengen pup." Sandra berkata sembari menahan bagian pantat. "Atau lu lebih suka, gue buang kotoran dimari? Oke, fine!"Bernard seketika melepaskan cengkramannya. “Gue ikut sama lu.”“Terserah!" Sandra pu

  • VAMPIRE HANDSOME, MYBOY   HARUS MENIKAH DAN PUNYA ANAK

    Satu-satunya yang terpikirkan di kepala Sandra adalah ...."Hhhggg ....” Wanita berambut lebat tersebut memegang dadanya lalu berakting sesak. “Sa-Saya ma-mau ke to-toilet.”“Bernard antar dia! Kayak sesak gitu. Kalo perlu antar ke dokter,” ucap Cecilia khawatir.“Gak papa, Tante. Saya ke kamar mandi dulu ….” Sandra buru-buru berdiri lalu melangkah sambil menunduk tanpa mengetahui kalau ada dua pria sedang menggotong meja.BRUKK! “Aaaah!” Sandra jatuh lalu tiba-tiba pandangan matanya gelap. Wanita ini pun tak sadarkan diri.“Ya ampun, Nak!”pekik Cecelia terkejut.“Bens, buruan bawa ke rumah sakit”perintah James sambil mengulurkan kunci mobil.Dengan berat hati Bernard membopong tubuh Sandra. Tampak ada benjolan di bagian kening wanita berambut lebat tersebut. Wajah cantiknya pucat pasi seperti kapas. Timbul rasa empati dalam hati pria berpredikat es batu ini. Sementara itu, Bernard tidak menyadari bahwa Cecilia mengikuti dengan setengah berlari. Bernard dengan napas tersengal-sengal,

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status