Share

Saya ingin berbisnis dengan Anda

Yuri yang memeluk Allan menanyakan siapa anak kecil yang ia bawa dan bersembunyi ketakutan di belakangnya. Allan memberi tahu bahwa Alicia akan menjadi anggota keluarga baru mereka. Rin yang gemas melihat muka imut Alicia langsung memeluknya dengan erat dan mencubiti pipi Alicia sampai pipinya berwarna merah.

Alicia yang tadinya ketakutan dengan kata keluarga sekarang mulai terbuka karena ia mendapat sambutan hangat dari seluruh anggota keluarga Allan yaitu Fox, Rin dan Sunny. Semenjak itulah hubungan antara Alicia dengan anggota keluarga yang lain mulai semakin erat dan Alicia mengais haru karena kehidupan saat ini tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

--------------xxxx----------------

Kembali ke masa sekarang.

Pihak kampus terus menyelidiki kasus ini demi membersihkan nama Rena yang sudah tercoreng di mata masyarakat luas. Sudah tiga hari penyelidikan tapi masih mengalami kebuntuan karena tidak ada jejak sama sekali mengenai penyebaran video itu dan Rena dikabarkan menghilang setelah video tersebut beredar.

Sampai suatu ketika, Rena muncul di kampus lalu membuat keributan yang lebih besar dengan melompat dari atas gedung utama. Kejadian itu disaksikan oleh banyak mata. Karena hal itu pun kampus langsung ditutup dan disterilkan dari orang yang tak berkepentingan.

Kasus bunuh diri ini langsung viral di media sosial dan menjadi tag line utama di berbagai media pemberitaan. Berita ini menjadi sorotan utama karena sudah ada tiga kasus yang serupa dalam kurun waktu delapan bulan belakangan ini. Polisi mulai mencium bahwa kasus bunuh diri ini bukanlah kasus biasa, karena dua kasus sebelumnya memiliki siklus yang serupa ditandai dengan penyebaran video tidak senonoh lalu berujung bunuh diri dan ketiga korbannya berasal dari universitas yang sama.

“Officer Tan, apakah korban sudah teridentifikasi?” tanya seorang detektif yang baru saja datang ke tempat kejadian perkara.

“Detektif, korban bernama Rena Morland, mahasiswi tahun kedua di kampus ini,” terang officer Tan kepada detektif yang bernama Gale.

Gale memerintahkan officer Tan untuk membawa para saksi dan mencari identitas detail dari Rena untuk memudahkan penyelidikan lebih lanjut. Setelah selesai meminta keterangan dari para saksi, officer Tan datang dengan beberapa berkas data lengkap dari Rena. Detektif Gale kemudian meminta officer Tan menemaninya menuju apartemen Rena untuk mencari bukti lainnya.

Sesampainya di apartemen, Gale langsung menghubungi pengelola apartemen agar mendapat akses menuju kediaman Rena. Dari keterangan satpam penjaga dan rekaman CCTV, ada tiga orang yang datang ke apartemen Rena dan seorang laki-laki yang datang dua jam sebelum kedatangan detektif Gale.

“Apa yang kau rencanakan kali ini?” gumam Gale setelah melihat rekaman CCTV.

Satpam terduduk lemas ketika tahu kalau korban bunuh diri yang sedang hangat diperbincangkan adalah Rena. Ia seolah tak percaya dengan apa yang sudah dilakukan oleh Rena karena Rena merupakan orang yang ramah dan sesekali membawakannya makanan. Satpam itu memohon kepada detektif Gale agar mengusut tuntas kasus Rena supaya dia bisa beristirahat dengan tenang di alam sana. Gale menyatakan turut berduka cita dan meminta satpam tersebut menghubunginya jika ada informasi yang berhubungan dengan kasus Rena.

Gale kembali ke unit milik Rena untuk menanyakan kepada timnya yang sedari tadi menggeledah mencari barang bukti. Tapi sayangnya tak ditemukan barang bukti satu pun yang berhubungan dengan kasus bunuh diri ini.

“Ini terlalu bersih. Ada yang aneh di tempat ini,” gumam Gale sedikit curiga karena tak ada satu pun bukti yang tertinggal. Tak menyerah begitu saja, Gale kemudian memerintahkan anggotanya untuk terus mencari lebih detail setiap sudut ruangan.

Setengah jam sebelum kejadian bunuh diri, Gin dipusingkan dengan serangan pertanyaan oleh teman-temannya dan pihak kampus karena Rena merupakan sahabat dekat Gin dan Ashley. Bahkan Ashley sampai harus mengungsi ke rumah Gin karena apartemennya selalu didatangi oleh wartawan.

“Rena, di mana kau berada sekarang ...?” lirih Gin sambil menutupi kepalanya dengan handuk hangat yang telah disiapkan oleh Alicia.

Gin yang sedang menenangkan pikiran terkejut dengan suara notifikasi dari smartphonenya, ternyata itu pesan suara dari nomor yang tak dikenal. Setelah memutar pesan itu Gin langsung panik karena suara dari pesan yang diterimanya adalah suara milik Rena.

“Gin!” teriak Ashley yang terlihat panik karena mendapat pesan suara yang sama.

Gin meminta Ashley agar tetap tinggal di rumah dan meminta Alicia untuk menenangkan Ashley. Gin langsung menuju apartemen milik Rena. Karena panik, Gin sempat beberapa kali melanggar lalu lintas dan membahayakan pengendara lain karena dia memacukan Tim dengan cepat.

“Rena, jangan lakukan hal bodoh!” gumam Gin sembari fokus mengendarai Tim.

Sesampainya Gin di apartemen Rena, dia tak menemukan tanda-tanda keberadaan dari Rena. Tiba-tiba, Gin ditelepon oleh Ashley yang memberitahukan kalau Rena sedang ada di kampus saat ini. Tanpa pikir panjang, Gin langsung bergegas menuju kampus untuk menyelamatkan nyawa Rena. Tapi sesampainya di kampus, semuanya sudah terlambat. Rena meloncat dari gedung utama dan disaksikan langsung oleh Gin. Ia termenung sejenak dan tak percaya apa yang baru saja dia saksikan oleh mata kepalanya sendiri.

Setelah terdiam beberapa saat, Gin membuka smartphonenya dan menelepon seseorang.

“Saya ingin berbisnis dengan Anda,” ucap Gin sesaat telepon itu diangkat.

“Apa yang Anda tawarkan?” tanya orang di seberang sana.

“Secarik kertas di atas meja,” jawab Gin dengan nada datar.

“Apa yang Anda pesan?” lanjut wanita yang ada di telepon.

“Makanan cepat saji dan pastikan sampai sebelum manajer datang,” ujar Gin.

“Senang Anda kembali ke Moon Grave ...” Telepon langsung ditutup oleh Gin lalu ia pergi menuju rumahnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status