Share

Keluarga Baru

Allan berjanji kepada ketua perompak akan mengganti anggotanya yang terbunuh dengan sepuluh anggota baru yang akan dikirim secepatnya. Allan kemudian mengulurkan tangannya kepada Alicia dan mengajaknya pergi dari gudang yang penuh dengan tawanan.

Saat ditanya nama, Alicia selalu menggelengkan kepala dan terlihat kebingungan.

“Sekarang namamu Nataline,” ucap Allan menggandeng tangan Alicia.

“Aku punya teman bernama Alicia. Nanti aku kenalkan kamu sama dia,” celetuk kepribadian Alicia yang lain, Nataline.

Nataline dan Allan berjalan keluar dari gudang sembari berbincang tentang teman Nataline yang bernama Alicia. Mereka berdua seketika menjadi seperti teman dekat. Bahkan, Nataline melempar senyum kepada Allan.

Sesampainya di rumah, Allan memerintahkan pelayannya untuk memandikan Nataline dan membelikannya baju yang bagus. Saat makan malam, Allan sedikit tak menyangka bahwa Nataline adalah sosok yang cantik seperti putri di kerajaan dodongeng. Beda sekali dengan Nataline yang ia temui saat di gudang, tampak kumal seperti gembel tak terawat.

“Nataline, bagaimana tidurmu. Nyenyak ?” tanya Allan di meja makan.

“Perkenalkan, namaku Alicia.” Gadis itu mengangkat sedikit gaunnya dan menunduk.

Allan kebingungan karena Nataline memperkenalkan dirinya sebagai Alicia, teman dari Nataline yang selalu diceritakan olehnya. Allan sangat yakin sosok yang ada di depannya sekarang adalah orang yang sama dengan yang dia selamatkan tadi di gudang dermaga.

“Kata Pee, maksudku Nataline, Anda yang sudah menyelamatkan kami. Terima kasih banyak,” ucap Alicia kembali mengangkat gaunnya.

Alicia pun menceritakan yang sebenarnya. Nataline bernama Pee, tapi dia sekarang lebih senang jika dipanggil Nataline. Karena nama itu pemberian dari Allan, orang yang menyelamatkannya dan seterusnya namanya adalah Nataline. Allan mulai paham dengan keanehan yang ia temukan pada diri Nataline dan menyimpulkan bahwa Nataline merupakan kepribadian lain yang ada pada tubuh Alicia.

“Alicia, kenapa masih berdiri?” tanya Allan yang terheran melihat Alicia kelaparan tapi hanya berdiri mematung.

“Aku tidak boleh makan dengan orang lain di meja makan,” ucap Alicia tapi tatapannya mengarah ke makanan di atas meja.

“Kehidupan macam apa yang kamu jalani selama ini?” gumam Allan dalam hati. Allan memberitahu kalau sekarang Alicia boleh makan dengan siapa pun di atas meja tapi Alicia menolak dan perlahan berjalan mundur.

“Papa akan memukulku.” Alicia terus mengulang kata tersebut.

Perlakuan keluarganya selama ini membuat trauma yang mendalam. Ketakutan yang luar biasa tergambar jelas di raut wajahnya. Allan mendekat lalu memeluk hangat Alicia. “Sekarang akulah keluargamu,” bisik Allan.

Allan berjanji akan selalu memperlakukan Alicia seperti adiknya sendiri dan suatu saat nanti akan membalas semua perbuatan keluarga Baker terhadap Alicia yang membuatnya mengalami trauma berat. Alicia membalas pelukan Allan dan merasa senang karena sekarang ada orang yang sangat peduli dengannya. Rasa kehilangan Alicia sedikit terobati dengan kehadiran Allan, menggantikan pelayan yang rela mengorbankan nyawanya untuk Alicia.

Allan menuntun Alicia ke meja makan untuk sarapan bersama. Alicia tetap sama, masih mematung tak melakukan apa pun di atas meja makan. Sebagian besar waktu sarapan Allan hanya dihabiskan untuk meyakinkan Alicia secara perlahan. Alicia pun sedikit demi sedikit mulai yakin dan percaya diri untuk mengambil beberapa makanan.

Hueeek ...!

Alicia memuntahkan makanan yang baru saja dia telan.

“Dasar bodoh! Sudah berapa kali aku bilang untuk tidak memakan roti?" ucap Nataline yang tiba-tiba bertukar dengan Alicia.

Nataline terus memaki Alicia karena menurutnya Alicia terlalu bodoh, lemah dan penurut. Allan hanya tersenyum kecut karena tak menyangka anak sekecil ini mempunyai mulut sekasar dan sepedas itu. Nataline juga memperingati Allan agar tak tertipu dengan kepolosan Alicia.

"Adik? Yang benar saja! Bahkan kami lebih tua darimu, Allan.” Allan yang mendengar itu langsung tersedak, tak menyangka Alicia dengan muka imutnya ternyata sudah berumur dua puluh satu tahun, lebih tua tiga tahun dari Allan.

•••

Sudah satu minggu semenjak Alicia datang ke rumah Allan. Nataline sudah jarang muncul karena Alicia selalu mendapatkan pelayanan seperti putri dari para pelayan Allan.

“Alicia, sudah saatnya kamu bertemu dengan anggota keluargaku yang lain,” ucap Allan yang sedang bermain dengan Alicia dan beberapa boneka.

Alicia menolak dengan alasan masih tak percaya dengan kata keluarga dan mengatakan kalau cukup Allan yang menjadi keluarganya dan tak butuh orang lain. Allan dengan sabar menjelaskan bahwa keluarganya kali ini akan jauh berbeda dengan mantan keluarga Alicia dan terus membujuknya untuk bertemu mereka. Usaha Allan berbuah manis, dengan Alicia yang mau bertemu keluarganya tapi dengan syarat Allan harus membelikan coklat dan permen lolipop untuknya.

Mereka berdua berangkat dan menempuh perjalanan sekitar dua jam dari rumah Allan menuju ke rumah keluarganya. Alicia tampak antusias karena dari cerita Allan, keluarganya akan selalu menyayangi dan menjaganya sepenuh hati. Sebenarnya, sedikit aneh ketika Allan memperlakukan Alicia seperti adiknya sendiri karena faktanya Alicia lebih tua darinya. Tapi Allan tak punya pilihan lain untuk selalu menjaga kesehatan mentalnya.

Setelah menempuh perjalanan yang panjang akhirnya mereka sampai di rumah keluarga Allan yang terletak jauh dari perkotaan. Hanya ada satu rumah mewah berbahan kayu di sana.

“Semuanya, aku pulang!” teriak Allan ketika memasuki rumah itu.

“Apakah ini yang kalian sebut sebagai sambutan untukku yang sudah lama tak pulang?!” gerutu Allan yang ternyata sudah ditodong senjata api oleh dua orang dari dalam rumah.

“Allan!!!” teriak salah satu orang dari penodongan senjata api itu. Ia kemudian mendekat dan memeluk Gin.

Orang yang menodongkan senjata pada Allan adalah Yuri dan Fox. Mereka melakukan itu dengan alasan untuk berjaga-jaga jika yang datang bukanlah Allan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status