Beranda / Fantasi / VR Sky Impact / 5. Daftar ke guild petualang (dua)

Share

5. Daftar ke guild petualang (dua)

Penulis: WTP
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-28 10:41:16

Mereka berempat mendekati meja resepsionis yang menyambutnya tadi, pria yang berdiri selurusan dengan pintu masuk tempat mereka berdiri, di antara dua wanita di sisinya yang sedang sibuk dengan transaksi dari anggota guild.

"Perkenalkan, nama saya Hate, ada yang bisa saya bantu?", sapa Hate dengan senyum ramah.

"Itu, hmmm, kami mau menjual item yang kami dapatkan", jawab Fani sedikit ragu.

"Apa kalian ada kartu member?", tanya Hate.

"Belum ada", jawab Hana dan Fani bersamaan.

"Baiklah, silakan isi formulir ini dulu ya. Boleh di isi di meja manapun, semua meja terdapat alat tulisnya", Hate memberi dua lembar formulir pendaftaran.

"Terimakasih", Fani mengambil formulirnya lalu mereka menuju salah satu meja di sebelah kanan mereka dengan empat kursi yang tidak jauh dari stan Hate.

"Hmmm nama tim kita apa ya?", Fani terlihat bingung sambil mengayunkan bulu angsa yang menjadi alat tulis disana ke depan dan ke belakang dengan jarinya.

Enya membisikan ide ke hana untuk nama tim mereka, "boleh juga tuh ide kamu Enya", Hana langsung menuliskan ide Enya di kertas formulir di depannya.

Fani meletakan bulu angsa ke salah satu botol tinta di tengah meja, memberikan kertas formulir ke Fini lalu membisikkan sesuatu ke Fini.

"Kamu kan pintar gambar, gitu aja gimana?", ucap Fani setelah membisikan idenya ke Fini.

"Oke oke", jawab Fini lalu mengambil bulu angsa tadi untuk mulai menulis ide Fani.

Setelah selesai, Fini dan Hana berjalan kembali ke stan Hate untuk memberikan kembali formulir yang sudah mereka isi.

Kertas formulir telah diambil kembali oleh Hate, "baiklah, saya cek lagi. Ini tim pertama, nama tim Black Summer dengan logo lingkaran dan empat segitiga sama kaki berwarna hitam yang mengelilingi lingkaran, ketua timnya adalah Nica dan satu anggota yaitu Enya. Selanjutnya tim kedua bernama gemini, dengan logo dua wanita yang sedang duduk bersandar saling membelakangi dengan lutut sedikit ditekuk, ketua timnya adalah Lala dan satu anggotanya yaitu Lili. Apa sudah benar semua?", Hate mengkonfirmasi data yang dia terima, di balas anggukkan oleh Hana dan Fini.

"Baiklah, total biayanya empat koin perak", lanjut Hate.

"Hahh?", Hana dan Fini sedikit terkejut.

"Maaf, karena ini sudah aturannya kak", balas Hate ramah.

"Kami kesini hanya membawa item saja, tanpa ada uang. Jadi gimana kami membayarnya?", Hana terlihat sedikit kesal.

"Apa kalian datang dari gedung di pojok dermaga?", tanya Hate.

"Ya, kami datang dari sana", ucap Fini dan Hana bersamaan.

"Baiklah, karena kalian utusan dewi Sky untuk kota kami, akan saya bantu. Apa sekalian saya daftarkan juga ke guild petualang dari sini?", tawar Hate.

"Boleh, terima kasih Hate", jawab Fini tersenyum sangat senang karena tidak perlu mengantri lagi di guild petualang.

Wajah Hate sedikit memerah dan terpesona melihat senyum manis Fini dihadapannya.

"Ehemm", Hana memecahkan suasana membuat Hate sedikit kaget dan Senyum Fini juga terhenti.

"Silakan tunggu sebentar ya", ucap Hate, lalu meletakkan kertas yang diterimanya diatas meja yang lebih rendah karena meja resipsionisnya bertingkat.

Tangan Hate berada diatas kertas formulir Hana dan Fini dengan jarak lima sentimeter, tidak lama keluar cahaya berwarna biru yang membuat Hana dan Fini tertarik melihatnya.

"Scanning", ucap Hate, kedua kertas tersebut bercahaya biru.

"Copy...., paste", lanjut Hate, muncul sebuah kertas baru yang berisi sama di sebelah kertas formulir Hana dan Fini itu.

"Wahhh, bisa copas dengan sihir", Hana dan Fini Takjub.

"Tidak, ini salah satu dari skill administrasi yang aku dapat dari buah skill", jelas Hate lalu dia meninggalkan mereka ke meja yang berada lima meter di belakangnya.

"Oh iya skill itu tidak ada di daftar skill waktu utusan dewi Sky menjelaskan", Hana.

"Iya, berarti masih ada skill yang belum kita tau di dunia ini", Fini.

"Maaf menunggu, ini kartu member guild dagang kalian dan ini kartu member guild petualang kalian", Hate memberikan kartu member ke Fini dan Hana bertahap. Enya dan Fani berjalan mendekat.

"Ini kami mulai dari ranking F ya di guild petualang?, tanya Hana.

"Iya, untuk petualang yang baru datang atau baru mendaftar akan mulai dari ranking F, kami tidak bisa memberi ranking lebih tinggi atau ranking SS tertinggi. Ini sudah kesepakatan dari guild petualang di seluruh kota", jelas Hate.

"Jauh juga ya dari F ke SS, ini baru lantai satu lho", ucap Enya.

"Benar-benar panjang perjalanan kita ya", balas Fani.

"Maaf, untuk biaya pendaftarannya boleh kami potong dari penjualan item kalian?", Hate memotong pembicaraan mereka berempat.

"Aku kira tadi gratis karena kami utusan dewi Sky", celetuk Fani, ternyata dia menyimak pembicaraan mereka sebelumnya. Hate hanya membalas dengan senyuman penuh banyak arti.

Mereka berempat mengeluarkan seluruh item mereka mulai dari kristal, senjata monster sampai tulang yang mereka dapatkan dari mengalahkan monster di kota Suci A sebelumnya. Hanya Fini yang meninggalkan satu senjata old king goblin dan kain berbulu dari serigala berbulu domba di kotak itemnya. Setelah selesai memberikan item ke Hate, mereka menunggu sebentar untuk prosesnya.

"Ini uang dari penjualan seluruh item kalian, untuk biaya pendaftarannya sudah aku potong satu koin perak dan lima koin tembaga di setiap kantongnya. Setiap kantong sudah di beri nama", Hate memberi empat kantong berukuran dua genggaman tangan yang digabungkan kedua telapak tangannya dan bertuliskan nama akunnya kepada mereka.

Mereka mengambil dan melihat isinya, terdapat penuh koin perak dan tembaga tapi tidak dengan Fini yang kantong miliknya lebih sedikit dari yang lainnya dan Fini tau alasannya.

"Kak Hate, disini dimana ya tempat penginapan?", tanya Enya.

"Oh iya benar juga, ini sudah malam dan kita butuh istirahat", Hana membenarkan.

"Kalian mau jenis penginapan yang seperti apa?", tanya Hate untuk memastikan.

"Yang paling murah ada?", tanya Enya.

"Ada, untuk harga permalamnya sebanyak dua koin tembaga, tapi....", Hate belum selesai menjawab.

"Boleh deh kami ambil itu", balas mereka kompak memotong ucapan Hate.

"Hmmm, baiklah. Keluar dari sini kalian ke kanan, satu gedung dari sini ada jalan ke kiri, masuk jalan sana lalu lurus saja sampai bertemu perempatan. Gedung penginapannya di gedung pertama dari perempatan sebelah kiri", Hate menjelaskan dimana letak penginapan tersebut karena permintaan mereka.

"Ayo kita kesana", ajak Fani dan mereka berjalan menuju pintu keluar masuk guild dagang meninggalkan Hate.

"Terima kasih", ucap Fini tersenyum kemudian menutup pintu guild.

"Belum dijelaskan dengan benar daerah apa itu penginapan, main ambil saja mereka, haahhh", Hate akhirnya menghela nafas.

.

.

.

To be continue...

.

Terima kasih para pembaca setia yang membaca cerita ini, semoga tidak membosankan ya 😊

mohon tinggalkan vote kalian untuk semangatku menulis chapter selanjutnya ya, kolom komentar silakan di coret-coret ya, untuk silent reader juga terima kasih telah mampir dan tertarik membaca cerita ini. Jumpa lagi di chapter selanjutnya ya 😇

(Publish Date : Sunday, September 28, 2025 at 09:40)

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • VR Sky Impact   29. Skill dari buah skill

    Mereka kembali ke ruang virtual reality utama tanpa Brown ketua tim White Tiger karena kalah dalam PVP melawan Enya, yang menyerah kembali dalam keadaan pingsan di tempat mereka berdiri sebelum masuk. Semua senjata dan item mereka telah diambil oleh Fani dan kawan-kawan, termasuk koin putih khusus mereka yang sudah dari awal diambil oleh Enya saat mengalahkan Brown. "akhirnya selesai, ayo kita ke hotelmu Nica", ajak Fini mulai berjalan lebih dahulu menuju Nort Hotel. "iya iya", balas Hana berjalan mengikuti Fini diikuti oleh Fani dan Enya. "tapi ini sudah malam Li", ucap Fani mengingatkan adiknya. "sudah kita makan buah skill kita kembali kok kak", jawab Fini santai. "oke oke", Fani mengikuti apa yang adiknya lakukan. Sesampainya mereka di kamar hotel Hana dan Enya, suasana terasa sangat melelahkan setelah PVP melawan White Tiger. Hana dan Fini duduk diatas pinggir kasur Hana, Enya dan Fani duduk diatas pinggir kasur Enya. mereka berempat saling berhadapan. "bagaimana? kita mak

  • VR Sky Impact   28. PVP (Lala & Lili vs Rolo)

    "masih saja kamu tidak mau keluar dari prisai ini?, baiklah, rasakan ini", Rolo mengeluarkan kapak keduanya kemudian mematahkan gagangnya menjadi dua dan menempel di samping gagang utamanya.Kedua gagang kapaknya digabungkan, Rolo mulai mengalirkan listrik ke kapaknya. Ia melompat cukup tinggi, "rasakan ini, bumerang thunder shock", Rolo melempar kapaknya dengan tangan kirinya membuat kapak tersebut berputar sangat cepat dan dipenuhi listrik menuju prisai air Fani.'tringgg, crittt crittt', Fini menahan putaran kapak Rolo dengan kudok listriknya."Li!", seru Fani kaget kalau adiknya yang menahan serangan itu."aku nggak apa-apa kok kak, te....", belum selesai Fini menjawab.'darrrr', karena gesekan besi dan listrik mereka terjadi ledakan yang membuat Fini terdorong sampai menabrak prisai air Fani dan Kapak Rolo kembali padanya.'blubb blubb', "kamu nggak apa-apa Li?", tanya Fani khawatir melihat tubuh Fini menjadi hitam semua dan HP nya berkurang menjadi 26%.Rolo melihat ke arah Gary

  • VR Sky Impact   27. PVP (Lili vs Gary)

    "mau sampai kapan kamu di dalam gelembung itu hah?", ucap Rolo kasar kepada Fani yang terus-menerus menyerang dengan tebasan biasa kapaknya dari berbagai sisi prisai air Fani."rasakan ini, hujan panah angin", ucap Hana melepaskan satu anak panah ke langit kemudian berubah menjadi seribu anak panah angin yang menyerang Gary."tebasan tunggal", ucap Fini menyerang Moto dari atas tetapi berhasil ditahan.Enya berpikir siapa yang akan dibantunya, dari atas kepala salah satu patung beruangnya ia berdiri mengawasi sebelum memilih. "dari posisi sekarang, sepertinya Lala yang terdesak dan butuh bantuan. Tapi yang berpeluang menang paling kecil ini siapa? Hmmm", Enya berbicara sendiri sambil melihat pertempuran teman-temannya.Pergerakan Gary sangat lincah membuatnya berhasil menghindari semua serangan hujan panah angin oleh Hana, "sepertinya Nica yang sangat butuh bantuan", Enya mulai melompat turun dari salah satu patung dinding beruangnya sambil mematahkan ujung ampul stamina berwarna biru

  • VR Sky Impact   26. PVP (Enya vs Brown)

    Enya menghindarinya dengan melakukan kayang dan langsung melakukan tendangan menggunakan kedua kakinya untuk melontarkan dirinya ke belakang dari posisi kayangnya kembali ke posisi berdiri menghadap Brown, tetapi dihindari oleh Brown dengan melakukan lompatan ke belakangnya."boleh juga", ucap Brown dengan nada meremehkan.Enya hanya membalasnya dengan senyuman meremehkan juga, "bola api mini", Enya mengluarkan dua bola api dari kedua telapak tangannya yang berukuran setengah dari ukuran biasanya.Brown langsung menghindari serangan Enya dengan mengelaknya melompat dua kali ke belakang. Setelah bola api mini melaluinya, Brown langsung berlari menuju Enya sambil mengeluarkan skill api pada pedangnya."tebasan angin", Brown mengayunkan pedangnya dari kirinya kepada Enya dengan cukup cepat.Enya menundukkan tubuhnya bertumpu dengan kedua tangannya, saat pedang api Brown berada diatasnya, Enya mendorong tubuhnya dan bertumpu menggunakan tangannya untuk menendang Brown sekuat tenaga. Brow

  • VR Sky Impact   25. Merampok & PVP

    "kita ke hotel kamu aja ya Nica", tawar Fini."oke hayo, kita makan buahnya disana saja", Hana menerimanya lalu pintu guild tertutup.Perjalanan mereka menuju Nort Hotel terlihat biasa saja, sampai akhirnya di seratus meter sebelum sampai ke hotel, terlihat ada empat orang pria menghalangi mereka."hei hei hei nona cantik", ucap keempat pria itu dengan ekspresi ingin melahap wanita yang ada di depannya."ada perlu apa kalian sama kami?", jawab Fani waspada sambil mengeluarkan tongkat sihirnya."Moto yang pegang palu, Rolo yang pegang kapak, Brown yang berambut coklat, Gary yang berambut merah pucat panjang", batin Fani melihat status nama dan bar HP empat orang yang menghalangi mereka berjalan menuju hotel."jangan garang-garang dong cantik", ucap pria yang memakai kapak besar bernama Rolo."langsung saja, tidak mungkin kalian mencegah kami kalau tidak ada yang kalian cari", ucap Enya mengarahkan kedua telapak tanganya ke mereka."baiklah...", ucap pria berambut coklat bernama Brown s

  • VR Sky Impact   24. Membeli buah skill

    "ada, tunggu sebentar ya", Cici membalikkan badannya menuju tumpukan kotak kardus bergambar buah naga merah berbintik ungu. Cici membalikkan tubuhnya kembali ke mejanya dengan membawa 4 kotak yang ditumpuknya dua sejajar di kedua telapak tangannya."ternyata lebih kecil dari buah naga biasanya ya buahnya", ucap Hana asal karena mereka baru pertama melihatnya."totalnya 40 koin emas mbak", ucap Cici meletaknya empat kotak yang dibawanya ke atas mejanya. "boleh kami pinjam kartu anggota kalian?", lanjut Cici.Fani dan Hana memberikan kartunya ke Cici dengan meletakkan ke atas mejanya dan posisi tulisannya ke arah Cici. Setelah dibaca, Cici mengembalikan kepada Fani dan Hana. "saya dapat informasi dari pihak kerajaan untuk tim yang bernama Gemini dan Black Summer akan dapat potongan satu koin emas tiap unit pembelian, jadi jumlah pembelian kalian menjadi 36 koin emas atau bisa dengan 3 koin platinum", jelas Cici."lumayan dapat potongan harga kita", ucap Hana senang."ayo mana satu uang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status