Share

14. Malam Panas (a)

Pertarungan semakin sengit.

Mereka semua semakin pergi masuk ke dalam hutan. Elora tidak bisa melihat keberadaan mereka. Hanya saja, berkat indera penciumannya, dia bisa mengetahui keberadaan Damio.

"Kenapa aku cuma bisa mencium aroma darah Damio, ini tidak masuk akal ... yang tadi juga manusia 'kan? kenapa aku tidak bisa mencium darahnya?" Elora berjalan ke salah satu pohon. Lalu, dia memandangi ke kedalaman hutan.

Damio ada di dekat sini.

Elora mendengar ada suara langkah kaki yang cepat. Apa Damio sedang berlari ke arahnya? Atau tidak?

Ttiba-tiba, tengkuk merinding, tubuhnya seperti merespon ada bahaya datang. Dia spontan menoleh.

Seketika itu pula, dia dikejutkan oleh kedatangan Lord Obsidian yang sudah terluka parah, namun masih bisa tersenyum saat mengayunkan pisau peraknya ke wajah Elora.

"MATI!" teriak pria itu.

Bertepatan itu pula, Damio melompat turun dari atas dahan pohon, lalu menepis sayatan pisau dari Lord Obsidan dengan lengannya.

Alhasil, dia terluka.

"Damio!" Elora pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
skin to skin emang obat paling manjur buat demam
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status