Home / Fantasi / Venturas / All Hands On Deck

Share

All Hands On Deck

last update Last Updated: 2021-06-01 22:56:31

[ERZA 01]

Kesadaranku perlahan-lahan mulai pulih, kali ini ku coba untuk bersikap tenang dan tidak panik. Lagipula aku adalah author cerita ini, jadi tak akan sulit menerka apa yang akan terjadi selanjutnya. Seperti yang tertulis di awal ceritaku, Erza sang tokoh utama berada di ruang pemulihan ditemani Ashley.

Aku menoleh ke samping, di sana ada Ashley yang sedang duduk membaca sebuah buku, tampaknya dia terus menemaniku hari ini. Tiba-tiba saja aku gugup, aku baru saja teringat bahwa Ashley adalah kekasih Ezra sang tokoh utama.

"Tenang Za, tenang... ini bukan selingkuh dia tidak nyata, dia tidak nyata." batinku

"Leya..." aku mencoba menyapanya dengan panggilan kesayangan nya agar dia tidak curiga.

Ashley langsung bangkit dari tempat duduknya.

"Erza... kamu sudah ingat?" Ashley terlihat gembira mendengar ku memanggilnya Leya.

"I... iya." jawabku gugup

"Akhirnya ... aku kira kau tak mengingatku lagi." dia pun segera memelukku yang dibarengi dengan kecupan di keningku.

Tunggu dulu...

Kecupan di kening oleh Ashley, ini artinya sesuatu yang buruk akan segera terjadi sebentar lagi, seperti yang terjadi di dalam ceritaku.

Dan benar saja, seketika alarm tanda keadaan darurat berbunyi. Tak berselang beberapa lama seorang prajurit berseragam hitam datang, "Semua kadet senior yang masih bisa berdiri harap segera menuju ke hanggar," ucap prajurit itu.

Ashley menoleh padaku, "Erza, aku harus pergi. Kau sebaiknya beristirahat," ujarnya sambil beranjak pergi.

Namun langkahnya terhenti karena aku menahannya, "Aku juga pergi," ucapku

Tapi kau belum pulih, lebih baik kau..." perkataannya terhenti karena aku sudah menariknya pergi dari ruang pemulihan.

📌📌📌

Hanggar SPA [Space Patrol Academy] telah dipenuhi para kadet senior. Kalau dilihat-lihat ada sekitar ratusan kadet telah berkumpul. Tiba-tiba sebuah suara terdengar melalui pengeras suara.

"Baiklah... kalian dikumpulkan di sini karena ada kode panggilan darurat dari Sektor 72 dan berhubung seluruh armada SPD diperbantukan di Sektor 10, jadi tak ada yang bisa merespon panggilan dari sektor 72. Maka dari itu kalian diperbantukan untuk mengawaki Galactica 01"

Seketika se isi hanggar pun heboh, ada yang senang dan ada yang kaget mendengar pengumuman dari instruktur tadi.

"Sekarang, segera naik ke Quick Jet yang disediakan, selanjutnya kalian akan diantar menuju NEST dan menunggu instruksi selanjutnya." lanjut sang instruktur.

Sementara aku hanya bisa terpaku mendengar itu semua. Bagaimana tidak, aku bukanlah Erza sang kadet terbaik dari SPA. Aku hanyalah seorang anak SMA yang belum pernah memegang senjata apalagi menjadi awak kapal induk luar angkasa.

Oke, aku memang penulisnya, tapi bukan berarti aku ahli dalam sebuah cerita yang ku tulis. Ini sunguh mimpi buruk, sangat.. sangat buruk.

Apa yang harus ku lakukan? 

.

.

.

.

BERSAMBUNG

Chace :

Oke guys, genre Sci-fi nya udah mulai nampak. Meskipun masih dihiasi dengan sebuah "kecupan" tapi lumayan lah daripada mendapat tamparan. 😂

Btw... semoga tidak ada cinta yang tertukar antara ke dua orang Erza ini.

jangan ada sider diantara kita. Karena di diemin itu gak enak 😭

Jangan lupa bernapas

ヽ('▽`)/


Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Venturas   Kembali Ke Tempat Perawatan

    .[Erza 02]..Aku perlahan-lahan tersadar. Aku mendapati diriku terbaring di rumah sakit dengan selang oksigen terpasang di hidungku serta beberapa selang lagi yang menempel di sekujur tubuhku.Kutolehkan wajahku ke samping, dimana ada Susi yang tertidur dengan posisi duduk sambil menelungkup ke tempat tidurku. Sementara di sisi satunya ada ibu yang duduk sofa menjadi "bantal" bagi Zee yang sedang tertidur pulas.Perlahan-lahan aku mulai bangkit dari tempat tidur dan meraih gelas air minum yang berada di meja yang tak jauh dariku, namun sebuah tangan segera meraih gelas itu."Kau sudah siuman? Ini pelan-pelan minumnya," ucap Susi yang menyodorkan gelas itu padaku. Sus

  • Venturas   Serangan PMS

    [Erza 01]..Perlahan-lahan aku mulai terbangun dari "tidurku". Mataku belum sepenuhnya terbuka, akan tetapi samar-samar kulihat wajah seorang gadis. Gadis yang sangat cantik, bagaikan bidadari. Wajahnya nampak bercahaya. Wajahnya agak mirip dengan putri Ayrin."Putri Ayrin? Astaga!"Sekita aku tersadar, dan menemukan putri Ayrin sedang mengamatiku dari dekat. Maksudku benar-benar "dekat", wajahnya hampir bersentuhan dengan wajahku."Maaf, aku hanya penasaran bagaimana para Velas tidur," ucapnya setelah mengetahui bahwa aku sudah terbangun dari tidurku."Maaf juga soal itu, tempat ini sangat nyaman dan aku sangat

  • Venturas   Pertemuan Tak Terduga (Special Chapter)

    Erza tiba-tiba tersadar dan mendapati dirinya berada di tempat yang tak dikenalnya, sejauh mata memandang hanya hamparan padang rumput yang hijau. Di tengah hamparan padang rumput itu terdapat sebuah pohon apel yang sedang berbuah lebat."Dimanaaku?"batinnya."Hai..." sebuah sapaan dari seseorang mengejutkannya.Erza pun menoleh dan betapa terkejutnya ia begitu melihat orang yang menyapanya adalah dirinya sendiri atau memiliki wajah yang sama dengannya."Si-siapa kau?" tanya Erza gugup"Aku Erza," jawab pemuda itu."Apa maksudmu? aku Erza, tunggu dulu..." Erza terlihat seperti

  • Venturas   The Quest Of ....

    .[Erza02]."Ma, sudah ada kabar dari Zee? tanyaku di sela-sela sarapan."Iya, semalam dia telpon. Katanya hari ini mereka pulang," jawab ibuku"Oh oke kalau begitu, aku pergi dulu.""Mau kemana?""Mau menengok Susi.""Habiskan dulu sarapannya," perintah ibuku."Sudah kenyang," ujarku yang segera menyambar kunci motor dan segera pergi.***Baru saja aku hendak mengetuk, pintu rumah terbuka dan Su

  • Venturas   Cara Halus Atau Kasar?

    [Erza 02].."Eh, kenapa kita ke sini," lontar Susi saat mengetahui mobil yang kukemudikan memasuki sebuah rumah sakit."Aku hanya ingin memastikan kesehatanmu saja," balasku seraya mengarahkan mobil ke tempat parkir."Tapi aku sudah tak apa-apa. Sungguh," kata Susi mencoba meyakinkanku."Biar dokter yang memutuskan. Ayo...."Susi tak punya pilihan lain selain menurutiku. Setelah kurang lebih setengah jam diperiksa, akhirnya dokter menyatakan ia baik-baik saja dan hanya perlu beristirahat."Sudah kubilang kan, kalau aku tidak apa-apa," ucapnya saat kami baru s

  • Venturas   Athelas Part 2

    [Erza01]Putri Ayrin menawarkan diri untuk mengantarkan kami ke ruang perawatan dimana Geri berada, selama dalam perjalanan dia berbincang dengan Ashley atau lebih tepatnya Ashley yang memaksanya berbincang dengannya karena tak mau kami (aku dan Kazinski) kehilangan fokus kami lagi."Ini dia tempatnya," ujarnya sambil membukakan pintu.Saat aku hendak masuk, putri Ayrin menahanku, "Bolehkah aku berbincang denganmu Letnan?"Aku menoleh kepada Ashley meminta persetujuan. Ini sungguh aneh, aku sebagai atasan malah meminta ijin pada anak buahku. Tapi tetap saja, seorang wanita asing ingin berbicara berdua denganku, sementara di sampingku ada Ashley yang nota bene adalah pacarku, mak

  • Venturas   Er-Su

    ...........................................................................................[Erza 02]."Bagaimana keadannya dok?""Dia tidak apa-apa, sudah saya berikan suntikan anti alergi," ucap dokter yang baru saja keluar dari ruang pemeriksaan.Aku pun bergegas masuk ke dalam dan segera menghampiri Susi yang masih terbaring lemah, "Kamu tidak apa-apa?" Dia pun menjawab dengan anggukan kecil."Kamu itu kalau makan liat-liat dulu, atau tidak tanya dulu isinya apa, kalau begini siapa coba yang repot."

  • Venturas   Athelas

    .................................... [Erza01].. "Letnan, ada pesawat SPD yang mendarat darurat di Sektor 15." Suara Ashley memecah keheningan kokpit. Sudah berhari-hari kami terbang tak tentu arah. Awalnya kami ingin kembali ke NEST, namun kami mendapat perintah untuk melanjutkan penyelidikan. "Apa kau yakin?" lontar Kazinski "Ciri-cirinya sesuai dengan deskripsi yang dierikan kopral Linch." "Baiklah kalau begitu, tak ada salahnya kita memeriksanya. Lagipula sektor 15 ada

  • Venturas   Liburan Akhir Semester Part 4

    ..................................................................................................................................[Erza 02].Pukul 03.00 tepatDengan berbalut pakaian berlapis-lapis, serta jaket yang tebal dan dipersenjatai senter di tangan masing-masing, mang Jajang mengajak kami menembus dinginnya pagi ini. Kabut tebal semakin mempersulit langkah kami, namun... Mang Jajang yang berada di depan tetap berjalan dengan langkah yang mantap. Yang membuat kami seringkali tertinggal olehnya, sehingga membuat Joni yang berada di belakangnya harus berteriak agar menunggu kami.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status