Di dalam legenda diceritakan, ada beberapa orang yang terlahir memiliki kekuatan untuk menjelakahi dunia imajinasi. Mereka ini disebut Venturas. Namun beberapa orang tidak mengetahui kekuatannya tersebut. Sampai semuanya terlambat....
View More[Erza 01]
Kulirik jam dinding di kamarku, namun... betapa bodohnya aku, karena tak ada jam dinding di sini. Kulirik layar ponselku mencari sebuah angka digital yang berwujud penunjuk waktu.
Pukul 02.21
Ingin hati ini pergi ke alam mimpi, namun otak ku yang nampaknya belum menunjukan kelelahan, memaksa mata ku untuk tetap aktif. Sudah ku coba untuk merebahkan tubuhku, namun percuma saja. Dengan sedikit kesal aku bangkit dan meraih ponselku, "Mungkin sedikit surfing di internet mampu membuatku tertidur," batinku.
1 jam kemudian...
"Sial!!!" umpatku sambil melempar ponselku ke tempat tidur. Ternyata surfing dan sedikit main game tak membantu sama sekali.
Ku langkahkan kakiku ke dapur untuk membuat susu coklat hangat, menurut yang ku baca... susu dan coklat dapat mengusir insomnia. Aku kembali ke kamar membawa segelas susu coklat.
"Baiklah... sedikit menulis mungkin dapat membantu," ujarku sambil menghidupkan laptopku. Beberapa saat kemudian jariku mulai bermain dengan mouse, sebuah file langsung menarik perhatianku "Space Patrol Department".
"Sudah lama juga aku tak berkunjung padamu," kataku sambil menatap layar sementara jariku berada di atas tombol "ENTER" bersiap-siap untuk menekannya.
"Oke... mari kita bercengkrama," ucapku sambil menekan tombol enter.
Namun sesuatu yang aneh terjadi, sebuah kilatan cahaya putih yang sangat menyilaukan memenuhi ruangan kamarku. Sedetik kemudian semua gelap gulita. Samar-samar kudengar seseorang memanggil namaku.
"Erza... Erza... bangun Erza..." sebuah suara yang tak ku kenali terdengar semakin jelas, perlahan-lahan penglihatan ku kembali meskipun masih agak pusing, ku coba untuk berdiri dibantu oleh seseorang gadis yang tak ku kenal.
"Kau tidak apa-apa Za?" tanya gadis misterius itu padaku.
"Iya." ku coba untuk menjawab meskipun otakku masih mencerna situasi ini.
"Jatuh dari ketinggian seperti itu biasanya membuat orang geger otak," ujarnya
Ku alihkan pandanganku ke area di sekitarku, tampaknya aku berada di rumah sakit. Tapi, jika aku di rumah sakit, dimana orangtuaku? di mana adikku yang menjengkelkan itu? siapa gadis ini?
.[Erza 02]..Aku perlahan-lahan tersadar. Aku mendapati diriku terbaring di rumah sakit dengan selang oksigen terpasang di hidungku serta beberapa selang lagi yang menempel di sekujur tubuhku.Kutolehkan wajahku ke samping, dimana ada Susi yang tertidur dengan posisi duduk sambil menelungkup ke tempat tidurku. Sementara di sisi satunya ada ibu yang duduk sofa menjadi "bantal" bagi Zee yang sedang tertidur pulas.Perlahan-lahan aku mulai bangkit dari tempat tidur dan meraih gelas air minum yang berada di meja yang tak jauh dariku, namun sebuah tangan segera meraih gelas itu."Kau sudah siuman? Ini pelan-pelan minumnya," ucap Susi yang menyodorkan gelas itu padaku. Sus
[Erza 01]..Perlahan-lahan aku mulai terbangun dari "tidurku". Mataku belum sepenuhnya terbuka, akan tetapi samar-samar kulihat wajah seorang gadis. Gadis yang sangat cantik, bagaikan bidadari. Wajahnya nampak bercahaya. Wajahnya agak mirip dengan putri Ayrin."Putri Ayrin? Astaga!"Sekita aku tersadar, dan menemukan putri Ayrin sedang mengamatiku dari dekat. Maksudku benar-benar "dekat", wajahnya hampir bersentuhan dengan wajahku."Maaf, aku hanya penasaran bagaimana para Velas tidur," ucapnya setelah mengetahui bahwa aku sudah terbangun dari tidurku."Maaf juga soal itu, tempat ini sangat nyaman dan aku sangat
Erza tiba-tiba tersadar dan mendapati dirinya berada di tempat yang tak dikenalnya, sejauh mata memandang hanya hamparan padang rumput yang hijau. Di tengah hamparan padang rumput itu terdapat sebuah pohon apel yang sedang berbuah lebat."Dimanaaku?"batinnya."Hai..." sebuah sapaan dari seseorang mengejutkannya.Erza pun menoleh dan betapa terkejutnya ia begitu melihat orang yang menyapanya adalah dirinya sendiri atau memiliki wajah yang sama dengannya."Si-siapa kau?" tanya Erza gugup"Aku Erza," jawab pemuda itu."Apa maksudmu? aku Erza, tunggu dulu..." Erza terlihat seperti
.[Erza02]."Ma, sudah ada kabar dari Zee? tanyaku di sela-sela sarapan."Iya, semalam dia telpon. Katanya hari ini mereka pulang," jawab ibuku"Oh oke kalau begitu, aku pergi dulu.""Mau kemana?""Mau menengok Susi.""Habiskan dulu sarapannya," perintah ibuku."Sudah kenyang," ujarku yang segera menyambar kunci motor dan segera pergi.***Baru saja aku hendak mengetuk, pintu rumah terbuka dan Su
[Erza 02].."Eh, kenapa kita ke sini," lontar Susi saat mengetahui mobil yang kukemudikan memasuki sebuah rumah sakit."Aku hanya ingin memastikan kesehatanmu saja," balasku seraya mengarahkan mobil ke tempat parkir."Tapi aku sudah tak apa-apa. Sungguh," kata Susi mencoba meyakinkanku."Biar dokter yang memutuskan. Ayo...."Susi tak punya pilihan lain selain menurutiku. Setelah kurang lebih setengah jam diperiksa, akhirnya dokter menyatakan ia baik-baik saja dan hanya perlu beristirahat."Sudah kubilang kan, kalau aku tidak apa-apa," ucapnya saat kami baru s
[Erza01]Putri Ayrin menawarkan diri untuk mengantarkan kami ke ruang perawatan dimana Geri berada, selama dalam perjalanan dia berbincang dengan Ashley atau lebih tepatnya Ashley yang memaksanya berbincang dengannya karena tak mau kami (aku dan Kazinski) kehilangan fokus kami lagi."Ini dia tempatnya," ujarnya sambil membukakan pintu.Saat aku hendak masuk, putri Ayrin menahanku, "Bolehkah aku berbincang denganmu Letnan?"Aku menoleh kepada Ashley meminta persetujuan. Ini sungguh aneh, aku sebagai atasan malah meminta ijin pada anak buahku. Tapi tetap saja, seorang wanita asing ingin berbicara berdua denganku, sementara di sampingku ada Ashley yang nota bene adalah pacarku, mak
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments