Share

Malam Satu Suro

Bab 23

Pesta.

Apa yang terlintas di benak saat mendengar kata itu? Makanan berlimpah dan dekorasi yang indah. Khas dunia manusia, bukan? Bagaimana jika pestanya berlangsung di alam gaib? Ah ... sungguh tidak sabar mengalaminya.

Persiapan demi persiapan telah rampung menuju malam satu suro. Melur dan karyawan non indigo lainnya diliburkan selama seminggu agar tidak mengusik ritual kami.

Berlima, kami memulai tahapan berpuasa dan mengurung diri dalam ruang gelap selama tiga hari. Ini bertujuan; menekan aktivitas raga, membersihkan pikiran, dan memancing eksistensi sukma agar mendominasi.

Malam satu suro akhirnya tiba.

Panca indera di-non-fungsikan dan jemari membentuk mudra rahasia. Sadarilah ... raga ini bukanlah pusat kehidupan. Raga akan mati, menjadi bangkai, membusuk lalu kembali pada tanah. Namun, sesuatu yang lain bersifat abadi. Sesuatu yang kami genjot supaya terpisah dari raga ini.

Empat hari bersemedi, ujung kaki dan kepala terasa kram. Perut memanas dan detak jantung melamb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status