Share

Gak Bisa Marah

Azril menatap tajam Devina ketika mendengar apa yang dikatakannya. Tadinya, hati kecilnya berharap kalau istri yang tidak dianggapnya itu akan membantu, seperti biasa yang dulu dia lakukan.

Namun ternyata kali ini tidak, Devina malah mengatakan kata-kata yang sangat menyakiti hati dan perasaannya. Jauh dari harapan.

"Kenapa, Mas? Mau marah?" tantang Devina sambil membawa buah kesukaan Azril, konyolknya dia malah berharap buah itu akan diberikan padanya.

"Itu buatku, kan?" tanya Azril sambil menatap binar anggur hijau yang ada di tangan Devina.

"Oh, kamu mau?" Devina tertawa kecil.

"Apa maksudmu? Tentu saja aku mau!" Azril menggosok peralatan makan dengan penuh amarah, seperti ada dendam pribadi.

"Kenapa kamu melotot gitu sama anak Mama?" tanya Bu Andin--mamanya Azril, tapi lebih menyayangi Devina--menantunya.

"Em, enggak, Ma. Mungkin Mama salah lihat." kilahnya berbohong, lalu melanjutkan kembali pekerjaannya.

"Awas kalau Mama menangkap kamu bersikap seperti ini lagi, Mama bis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status