Share

Berbaikan?

Tanpa berpikir panjang, aku berlari dan masuk kedalam peron, meninggalkan kartu identitas meskipun sebenarnya itu dilarang. Lebih baik aku mencegah ibunya daripada mengejar Mentari.

Aku langsung mencari wanita yang tadi di peluk Mentari. Terlihat olehku, beliau sedang duduk di kursi tunggu. Sepertinya kereta yang lima menit lagi berangkat bukan kereta yang akan beliau tumpangi.

"Permisi, Bu," sapaku.

Wanita dengan yang melahirkan istriku itu mengangkat wajahnya menatapku.

"Iya," sahutnya pendek.

"Boleh saya duduk disini?" Aku berkata sambil menatap kearah bangku kosong di sampingnya.

"Oh iya, silahkan nak," sahutnya ramah.

Aku segera menghempaskan pantatku diatas kursi, lalu menata hati dan pikiran agar berbicara dengan lancar.

"Keretanya belum datang, Bu?" tanyaku membuka percakapan dan berbasa-basi.

"Setelah kereta ini jalan, baru kereta ibu datang," jawabnya.

Aku mengangguk kepala mendengar jawabannya. "Ada banyak waktu untuk menjelaskan sekaligus membujuk ibu mertuaku ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tiraya
modus nya Bapak Bagas.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status