Share

Bab. 72

" ... aku muak, Miftah. Aku jijik!"

Masih berdiri mematung di tempatnya. Kalimat itu terus menerus ternging-ngiang di telinga Miftah. Bahkan Berputar-putar di kepalanya.

Ada yang menghantam dada saat melihat lirih suara sang mantan istri memaki, memerah matanya menahan murka dan amarah. Dan anehnya Miftah tak merasa tersinggung saat dia dihina dan dicaci-maki bahkan dilempar uang ke depan muka. Yang terasa justru sesak, sesak yang dirasa saat melihat sedemikian dalam Tika membenci, karena luka yang sudah dia torehkan selama ini.

Apakah empat tahun di balik jeruji besi tanpa disadari justru membuatnya introspeksi? Atau ceramah serta nasehat yang dicekokki para pemuka agama yang datang ke lapas, membuatnya cukup mawas diri?

Bahkan saat dia tak sengaja membunuh Desi atau mencaci-maki Tika tentang anak yang dikandungnya ia tak pernah merasa seperti ini.

Kalau sudah begini, bagaimana dengan empat tahun rencana matang yang sudah dia susun bersama Nia?

"Pergi!" Jeritan itu menarik kesada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Husna Mufida
gila puas banget liat Ahmad ancur . bodohnya ga ketulungan sih . pokonya harus dijadiin episode epic sih kehancuran Dini.
goodnovel comment avatar
Roni Rusmawan
setujuuu, pokoknya harus ada balesannya
goodnovel comment avatar
Nia Cute1717
ga relankalau sampai dini ga diapa²in. minimal balik kere
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status