Share

Bab 15

Dono tersenyum penuh arti, lalu mengeluarkan sebuah bungkusan plastik hitam. Aku mengerutkan kening.

"Apa itu?"

"Kamu anterin barang ini ke alamat ini, nanti kubayar tiga ratus ribu. Gimana?"

Aku mengerutkan kening. Hawa-hawanya memang tak bagus.

"Apa ini?"

"Barang bagus, lah."

"Nark*b* ya?" tanyaku.

"Ssst! Jangan kenceng-kenceng! Sama aja kayak yang lagi lu isep itu," ucap Doni sambil melirik ke arah yang lain. Takut pengunjung lain mendengarnya, mungkin.

Mataku membeliak, lalu membuang rokok yang masih ada setengah batang. Dono cekikikan melihat aksiku.

"Kenapa, Hel? Bukannya enak? Selama ini kamu menikmatinya, tuh!"

"Tapi nggak gini juga lah, Don! Masa kamu ngasih aku barang haram ini?!"

"Ya lagian, kamu juga nggak pernah nanya, tuh. Isep main isep aja."

Gila, benar-benar gila si Dono! Sebejatnya aku, tak pernah berpikiran untuk mengonsumsi barang seperti ini.

"Sudah lah, Hel, toh kamu pun pasti sudah positif."

Keringat sebiji jagung mulai keluar dari dahi. Aku memang sudah beberap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status