Share

48. Jangan Usir Kami

Aku semakin mendekati ketika keduanya saling menarik diri. Mbak Hesti menatap Rani dengan tatapan sedih juga.

"Kalian .... " Aku menatap keduanya bergantian.

"Sebaiknya Rani dibawa masuk dulu Mbak," usul Mbak Hesti sambil merangkul bahu Rani. Benar 'kan, Mbak Hesti sudah tahu nama Rani.

Wanita itu pun urung pulang. Makanan yang tadi aku berikan disimpan begitu saja di teras rumahku. Dia sendiri dengan gesit memapah Rani memasuki rumah lalu menemaninya duduk di sofa.

"Tiduran di kamar saja, Ran," ucapku pada Rani agar bisa beristirahat dengan nyaman.

"Di sini saja, Bi. Aku nggak apa-apa, kok," tolak Rani sambil memiringkan tubuhnya, lalu perlahan berbaring di atas sofa.

Melihat itu aku segera pergi ke kamar terdekat lalu membawa bantal dan selimut. Kuberikan pada Mbak Hesti supaya membantu Rani menggunakan dua benda itu. Setelah melihat Rani tiduran dengan nyaman, aku duduk di kursi yang lain. Ada banyak pertanyaan yang harus kau ajukan pada Rani dan Reno perihal kedatangan mereka. Ju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status